Tik-tok.
Aku pun sama tidak spesialnya.
Hanya sebuah jam yang terletak di ujung perpustakaan. Ditemani satu meja dan sepasang kursi. Tersamarkan oleh susunan rak dan buku.
Namun, aku bukanlah jam tua yang hendak dibuang. Bukan juga jam rusak yang akan diperbaiki. Aku hanya berada di tempat yang salah dan terlupakan.
Tetapi, kedua sosok itu selalu mengandalkanku. Mereka sering melihat ke arahku disela-sela keasyikan mereka. Ya, mereka adalah orang-orang yang sangat memperhatikan waktu.
Sekaligus membuatku merasa sangat diperhatikan.
Bahkan aku lebih diperhatikan oleh mereka dibanding oleh pegawai perpustakaanㅡyang nampaknya tidak mengetahui keberadaanku.
Inilah ironi menjadi sesuatu yang sebegitu tidak spesialnya.
Tik-tok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tik-Clock
סיפור קצרTik-tok. Kenal suara itu? Tik-tok. Satu detik yang lain berlalu. Tik-tok. Pernahkah kalianㅡtik-tokㅡmembayangkan jika siㅡtik-tokㅡpembuat suara mengaㅡtik-tokㅡwasi kalian?ㅡtik-tok. "Hei! Kau dengar suaraku, kan?" Tik-tok. -'.'-'.'-'.'- Max 100 words/pa...