Tik-tok.
Gadis masih tidak bisa diam.
Kakinya terus menghentak-hentak dan tangannya memukul-mukul meja di hadapannya. Dia terlihat sangat kesal karena tidak bisa pulang.
"Jarang sekali Gadis ingin pulang dari perpustakaan."
Kau benar, Jammy. Biasanya, kan, Gadis betah sekali mendekam di perpustakaan.
"Iya. Dia sering lupa waktu dan bahkan menggerutu ketika perpustakaan sudah akan tutup."
Sepertinya lebih dari duapuluh empat jam di perpustakaan mau tidak mau mendorong seseorang untuk pulang.
"Mau pulang huuu...." Sekarang bahkan Gadis sudah memonyongkan bibir dan bersuara seperti anak kecil.
"Aku mau pulang ... mau puㅡ" Perkataannya mendadak terhenti. Ekspresi gusarnya berganti menjadi kaget.
Ada apa?
Tik-tok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tik-Clock
Short StoryTik-tok. Kenal suara itu? Tik-tok. Satu detik yang lain berlalu. Tik-tok. Pernahkah kalianㅡtik-tokㅡmembayangkan jika siㅡtik-tokㅡpembuat suara mengaㅡtik-tokㅡwasi kalian?ㅡtik-tok. "Hei! Kau dengar suaraku, kan?" Tik-tok. -'.'-'.'-'.'- Max 100 words/pa...