Part 11 - Effort

134 11 0
                                    


"Kha, ntar kamu di sekolah dulu sampe Mas balik lagi ke sekolah ya."

"Emang mau kemana sih?"

"Mau bahas lomba band sama wakepsek di tempat lombanya. Gakpapa kan?"

"Yaudah lah. Ntar kalo udah di gerbang sms aku."

"Sip."

Aku dan Mas Bayu berpisah di koridor kelas. Hari ini hari terakhir UTS. Mata pelajaran hari ini adalah Bahasa Jepang dan Penjaskes. Mungkin akan berakhir cepat karena aku sangat menyukai pelajaran Bahasa Jepang tapi tidak dengan Penjaskesnya. Kulangkahkan kaki menuju ruang ujianku. Senyumku terkembang ketika melihat Fanya yang sudah duduk di depan kelas karena ruangan itu dikunci.

"Serius amat belajarnya, ntar contekin ya hehe."

"Kayaknya yang musti ngomong gitu aku deh. Otakku kan ndak sepinter kamu."

"Biasa aja sih, masih butuh banyak belajar. Mending kita belajar aja dulu." Fanya hanya mengangguk dan kembali menekuni bukunya.

Karena materi yang akan diujikan hari ini sudah kupelajari tadi malam, sekarang aku memilih untuk menghafal huruf hiragana agar memudahkan untuk mengerjakan soal nanti. Berkali-kali kucoba mengingat huruf demi huruf dengan membuat coretan dikertas. Saking sibuknya, sampai aku tidak sadar ada seseorang yang duduk disebelahku.

"Kok berenti? Lanjutin gih, mau ikut belajar gue?"

"Andra? Sejak kapan disini?"

"10 menit yang lalu sih. Lo sibuk banget makanya gue gak enak mau ganggu lo."

"Ndak belajar?"

"Ini mau ikut belajar bareng lo, lanjut gih." Andra sedikit mendekatkan diri padaku dengan tatapan yang sudah terpaku di kertas yang kupegang.

Sekarang anak cowok di kelas sudah menganggap keakrabanku dengan Andra hal yang biasa. Sudah jarang sekali mereka menggodaku ketika aku berada dekat dengan Andra. Walau terkadang ada satu atau dua orang yang masih menggoda. Kurang kerjaan mungkin. Kembali coba kufokuskan diri pada kertas yang kupegang dan mulai mencorat-coret kertas itu hingga bel tanda masuk berbunyi.

"Ntar contekin ya hehe." Andra menepuk pelan pundakku. Aku hanya tersenyum.

Ujian hari ini berlangsung lancar. Soal-soal yang diujikan pun sesuai dengan yang kuperkirakan. Selesai 15 menit lebih awal dari yang lain, aku memilih duduk di kantin. Menunggu Fanya dan Rini selesai sembari bermain ponsel. Selama UTS memang aku sama sekali belum membuka akun facebookku. Iseng, kubuka akun sosial mediaku itu.

Ardina Paramita : MAK!! Itu yang difoto siapa??? Ganteng banget ><

Ada satu pesan dari Mita. Aku seketika tertawa kecil membayangkan mata Mita yang berbinar ketika menuliskan pesan itu. Tau aja ih kalau sama yang ganteng dikit. Ini foto sama Mas Bayu pasti yang dimaksud Mita. Memang beberapa hari yang lalu aku mengupload foto berdua dengan Mas Bayu. Mita belum tau seperti apa Mas Bayu sekarang, wajar saja dia tak mengenali cowok di foto yang kumasukkan ke akunku.

FAlkha Azzahra : Ganteng ya? Kamu bakal kaget kalo tau itu siapa :p

Setelah pesan itu terkirim. Aku meletakkan ponselku kedalam saku kemeja seragamku. Kuseruput es jeruk yang kupesan beberapa saat yang lalu.

"Kok mojok sendirian?" seorang laki-laki berjalan menghampiriku dengan segelas es teh ditangannya.

Andra.

Ya, laki-laki itu Andra. Kini dia sudah duduk tepat dihadapanku. Dia sedikit menyeruput es miliknya sebelum berujar, "Gue temenin gakpapa, kan?"

Aku hanya mengangguk, "Aku sambil belajar ya, Ndra."

A Million PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang