Part 14 - Better Left Unsaid

170 9 0
                                    


"Kha..." Mita membuka pintu kamar Alkha perlahan. Alkha yang sedang duduk di pinggir kasurnya menatap Mita tanpa ekspresi. Alkha sudah berganti baju, kaos kebesaran dan celana rumahan sedikit diatas lutut. Mita mendekati Alkha dan duduk di sebelahnya.

"Thanks ya, Mit." Ujar Alkha tiba-tiba.

"Buat apa?"

"Buat nggak ngomong apa-apa tentang Erga ke Mas Bayu tadi."

"Yaelah gue kira apaan. Gue juga bingung mau bilang apa tadi. Tapi lo gak bisa menghindar dari pertanyaannya Mas Bayu. Suatu saat dia juga bakal tau dengan sendirinya. Kenapa lo gak jujur aja sih?"

"Aku belum siap cerita ke Mas Bayu. Aku gatau gimana harus mulai cerita kalo aku.. yeah... you know it.. suka sama Erga. Mas Bayu pasti bakalan cari tau tentang Erga. Kamu tau sendiri Mas Bayu overprotective ke aku gara-gara aku adek cewek satu-satunya buat dia. Aku takut Erga tau aku suka sama dia."

"Kenapa gitu? Bukannya bagus kalo dia tau. Siapa tau berbalas kan?"

"Gak tau lah, Mit. Aku cuman nggak mau kita jadi jauh lagi kayak waktu itu. Aku takut pas dia tau malah dia menjauh."

Suatu ketakutan terbesar yang muncul di dalam benak perempuan adalah ketika mereka menyatakan perasaan yang sejujurnya pada seseorang yang ia cintai lalu orang itu malah menjauhi mereka- perempuan- . Padahal perempuan itu sudah terlalu terbiasa dengan kehadiran sosok itu. Sosok yang membuat perempuan merasa nyaman, lebih diperhatikan, terlindugi dan berbagai perasaan lainnya. Tak melihat sosoknya untuk sehari saja terkadang rasanya begitu berat.

Perempuan yang telah menemukan sosok itu akan merasa takut jika suatu hari ia mengatakan perasaannya terhadap sosok itu, maka orang yang dimaksud akan menjauh akan suatu alasan tertentu yang susah untuk dimengerti. Terlebih jika hubungan mereka semula didasari oleh suatu hubungan atas nama persahabatan. Kedua belah pihak pasti akan mengalami momen awkward yang bisa menjadi malapetaka bagi hubungan mereka kedepannya. Ketika perasaan itu tercurahkan, entah itu dari pihak perempuan ataupun laki-laki yang begitu nyaman dengan hubungan yang sudah menjadi zona aman bagi mereka, pasti akan sulit untuk merubah rasa yang ada.

Jalan yang dipilih pun beragam. Ada yang saling terbalas dan berakhir bahagia, ada yang saling terbalas namun ada masa mereka mulai merasa bosan. Ada yang terbalas namun mereka tetap memutuskan untuk tak merubah status hubungan mereka. Ada yang bertepuk sebelah tangan tapi mereka mampu saling menghargai perasaan masing-masing sehingga mereka masih melanjutkan persahabatan mereka. Yang terparah, rasa itu tak terbalas dan setelah kedua belah pihak mengetahui perasaan salah satu diantara mereka, salah satu akan menjauh dengan alasan klasik. Dia tak ingin jika suatu hari terjadi hal yang paling buruk maka hubungan mereka akan lebih buruk. Tak akan ada persahabatan. Tak akan bisa kembali seperti sedia kala.

Begitu pula Alkha, ia tak ingin merasakan hal yang mengerikan itu. Sudah cukup baginya merasakan bagaimana rasanya hanya mampu menatap seseorang yang ia suka dari jauh. Melihatnya tersenyum dan tertawa dalam diam. Melihatnya bersama orang lain dari jauh. Dan tak bertegur sapa walau nyatanya mereka berpapasan.

Memulai suatu hubungan yang lebih dari sekedar sahabat, tak melulu memberikan dampak negatif. Dibalik itu juga ada hal-hal positif yang bisa terjadi dari hubungan yang didasari dari hubungan persahabatan. Contohnya, pasangan itu akan saling menghargai dan saling percaya satu sama lain. Hal itu terjadi lantaran mereka telah melakukan hal itu ketika keduanya masih menjadi sahabat. Mereka akan mengetahui baik buruk satu sama lain.

"Kenapa gak lo coba dulu buat ngomong ke Erga? Gue bisa bantu lo kalo lo mau."

"Nggak usah."

"Sekarang udah emansipasi wanita kali, Kha. Nggak ada salahnya kalo cewek ngomong duluan."

A Million PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang