[05] Victory and Jealousy

3.5K 380 107
                                    

"Buka bajumu," ujarku pada Harry yang sedang meringis memegangi pundaknya.

"Kau mau apa? Aku tidak bisa. Tubuhku sakit."

"Aku ingin melihat apakah di tubuhmu ada luka," ucapku lalu membantu Harry bersandar di tepi ranjang.

"Aku tidak bisa, tanganku sakit." aku memutar bola mataku, dan menarik kaos yang ada di tubuh Harry, percuma dia memiliki kelebihan berupa tubuh yang seksi jika otaknya seperti ini, kenapa semakin hari dia semakin menunjukkan kalau dia itu memang seperti anak-anak berumur delapan sampai duabelas tahun. "Pelan-pelan, bodoh. Sakit."

"Aku sudah berapa kali mengatakan, berhenti menjadi orang gila! Ini akibatnya. Diam." aku memeriksa apakah ada luka pada tubuhnya. Mungkin di tubuhnya tidak ada luka, melainkan otaknya bertambah rusak. "Kau merasakan sakit pada bagian mana?"

"Selangkanganku."

Aku memukul wajah Harry dengan menggunakan baju kaosnya sendiri. "Aku serius."

"Siapa yang mengatakan kalau aku sedang bercanda. Semalam saja kau tidak memberi aku apa-apa," Harry membuang wajahnya tidak menatap aku. "Kupikir liburan ini kau akan bersikap manis padaku."

Aku menyisir rambut Harry ke belakang dengan menggunakan jariku kemudian mendekatkan wajahku pada wajahnya. "Bisakah kau membedakan mana manis dan yang mana mesum? Kau mau kita seperti temanmu itu, kau mau berpangkuan dengan aku saat sedang makan, berciuman di sembarang tempat dan yang lainnya."

"Maksudku kau harusnya menunjukkan pada teman-temanku kalau kau itu normal."

"Jadi maksudmu aku tidak normal? Aku punya kelainan-"

"B-bukan begitu sayang," ucapnya. Dia memeluk aku dari belakang dan mencium pipiku beberapa kali. "Kau tidak perlu seperti mereka."


Author's POV

"Zayn, kira kira apa yang dilakukan Harry di dalam kamar?" Louis menoleh kepada pria dengan bulu mata lentik yang sedang duduk di sampingnya.

"Bercinta dengan istrinya," jawab Zayn dan Louis langsung menarik rambut Zayn.

"Kau marah eh. Hah hah, pasti kau cemburu. Louis get a jealous, Louis get a jealous, Louis get a jealous." Louis lagi lagi memukul pelan kepala Zayn yang sedang dibalut perban.

"Lihat anak Harry itu, kelakuannya sama seperti ibunya." Louis dan Zayn sedang duduk di ruang tengah sambil menonton anak Liam yang badannya disudutkan Olivia ke tembok, anak itu tidak melawan sama sekali. "Zayn, bagaimana sikap istrimu selama dua hari ini?"

"Alhamdullilah~" Zayn merosotkan tubuhnya pada sofa sambil bersiul dan melantunkan beberapa kalimat yang seperti lagu tapi bahasanya asing di telinga Louis.

"Hey mate," sapa Zayn. Louis mengikuti mata Zayn yang tampak melihat sesuatu. "Badanmu baik-baik saja?"

"Kau baik baik saja?" tanya Louis mengulang pertanyaan dari Zayn setelah Harry membuang tubuhnya sendiri di samping Louis.

"Tunggu di sini. Aku akan membuatkan jus untukmu." Haizley mengatakan itu sambil mencium Harry dan lebih parahnya Harry tersenyum pada Louis dan Zayn seperti menunjukkan betapa hebatnya dia saat ini. Louis dan Zayn mengejek Haizley pas perempuan itu membalikkan tubuhnya.

Moron Five Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang