Author's POV
"Hey kalian! Empat pria menyedihkan, sini!" panggil Olivia secara terang-terangan menyebutkan kalau keempat pria yang sedang duduk bersantai di Pinggir Danau adalah sekumpulan pria yang menyedihkan. Merasa terpanggil keempat pria itu mendekati ketiga anak yang kini sedang bertolak pinggang.
"Ada apa?" tanya Luke. Olivia mendesis mendengar pertanyaan Luke barusan sementara Listal, sudah seperti dayang dayang dari Olivia. Listal sedang mengipasi Olivia.
"Lihatlah kelakuan preman anak Harry ini," bisik Luke pada Ashton yang mana di dengar oleh Leo, Leo langsung berbisik pada Olivia.
"Hey, beraninya kau menyebutku preman!"
Luke menelan salivanya karena menurutnya Olivia mempunyai prinsip yang mirip-mirip dengan istri Zayn. jika istri Zayn mempunyai prinsip goyang sedikit kepala tinggal kenangan maka Olivia mempunyai prinsip goyang sedikit, maka orang itu tidak akan goyang-goyang lagi.
"Main bersama kami!" seru Olivia dengan gaya khas anak anak yang ceria. Keempat pria tadi menghembuskan nafasnya lega. Masih untung fansnya tidak memberi ucapkan bela sungkawa.
"Baik. Kita main," bisik Calum kemudian berjongkok melihat Listal sedang main tanah dan membentuknya menjadi kue.
"Bisakah kita main yang lain," ucap Michael. Merasa tertarik Listal menoleh dan melap tangannya pada baju Michael yang hari ini kebetulan berwarna putih. Michael hanya bisa mengelus dadanya sambil menggumamkan kata 'sabar'.
Calum tertawa melihat baju Michael yang kini sudah bermotif cap tangan, ia mengacungkan jempolnya pada Michael. "Keren keren."
"Ih, Calum juga mau?" tanya Olivia, dengan cepat Calum menggeleng. Apa daya, kedua tangan Olivia sudah menempel pada dada Calum, mungkin jika lumpurnya berwarna hitam itu tidak apa apa karena Calum sedang memakai baju berwarna hitam. masalahnya lumpurnya berwarna coklat, dan sangat kelihatan jika baju Calum terdapat lumpur yang menempel. Tidak lupa, karena Olivia sudah diajarkan oleh Harry untuk bersikap adil, Olivia menempelkan lumpur pada baju Luke.
Karena melihat Ashton yang sudah diam seperti kucing habis disiram air panas, Olivia melirik sejenak dan merasa terpanggil untuk berbagi kebaikan kepada Ashton berupa perawatan wajah gratis, berupa masker lumpur. sungguh, betapa bahagia nya Harry mempunyai anak yang luar biasa adil dan baik seperti Olivia. Lengkap sudah empat pria tampan dengan tampang macam orang habis mandi pada kolam tanah liat.
"Eh kalian mau kemana?" tanya Leo melihat keempat pria tadi bangkit.
"Mandi," jawab keempat pria tadi secara bersamaan.
Olivia mendesis dan mendecakkan lidahnya. "Kita belum main, ayo main."
"Kita sudah terlanjur kotor. Aku sudah tidak suci lagi," ucap Calum. Keempat pria tadi langsung berjongkok, takut wajah mereka juga diberi masker oleh Olivia.
"Ngomong-omong kemana Bradley?" tanya Michael yang sudah ikut main lumpur bersama Olivia.
"Dia sedang menyumbat telinganya dengan menggunakan headphone. Dia tidak mau main kotor-kotor, katanya dia tidak mau cacingan. Dasar penyakitan," ucap Olivia.
"Tapi, itu memang bagus. Dia tidak ingin bermain kotor-kotor, karena tidak mau cacingan. Nanti kalau kau cacingan bagaimana? kasihan Harry harus mengurus anak yang luar biasa baiknya seperti kau ini," ujar Ashton yang sedang melakukan perawatan berupa masker lumpur. Olivia hanya memutar bola matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moron Five
Fanfiction[✔ | one direction fanfiction] Harry: Apa pendapat kalian mengenai pasanganku? Louis: Bajingan, bitchy, brengsek. Liam: Kurang ajar. ZAYN: MeNJengKElkAn Niall: Segolongannya :v Harry: Harry sedang tidur, aku menggantikannya membalas chat kalian di...