Moron Five

[16] Louis' Campaign

"Dad, apakah Dad sadar? Dad itu cantik," ucap Olivia. Anak itu memang tidak ada puasnya mengatai ayahnya sendiri. Kemarin alis Harry dia buat bersambung dengan menggunakan pensil alis dan Harry masih ikhlas. Sekarang dia mengatakan kalau Harry itu 'cantik'.

"Terima kasih Olivia, atas pujiannya."

"Ya Dad. Dad tahu, mata Dad itu juga indah seperti mataku dan aku menyukai gigi kelinci milik Dad."

"Dad lihat, mirip kan!" Harry melihat dari pantulan cermin, Olivia sedang menunjukkan gambar kelinci yang ada pada bukunya pada Harry.

"Dad, apakah kau sudah melarat sampai-sampai memakai pakaian yang sobek?" Harry yang tadi serius memandangi wajahnya di depan cermin langsung menoleh pada Olivia yang sedang rajin-rajinnya membaca di tempat tidur, sok rajin. Padahal anak itu hanya tertarik pada gambar dari buku itu.

"Apa?!"

"Celana Dad juga sobek. apa itu. Apakah Dad sudah kelewat melarat. Aku akan mengumpulkan dana untuk Dad 'peduli Harry' agar Dad bisa membeli celana yang tidak sobek."

"Uangku masih banyak Olivia. ini memang modelnya."

"Ah... Dad lihat, Dad itu seperti gembel yang memaksakan untuk terlihat keren."

"Terserah kau Oliver. Aku akan mengganti bajuku," kata Harry. Dia lalu melepas kemeja yang tadi dia pakai dari tubuhnya dan juga celana jeansnya. Benar-benar manusia itu.

"Harry!" Harry baru selesai melepaskan bajunya tapi Haizley sudah teriak dan menarik telinganya.

"A...aw, apa. Sakit, sialan."

"Olivia ada disini. Kau hanya memakai boxer yang lebih mirip seperti celana dalam dan kau membuka bajumu. Kau ingin telanjang di sini!" sentak Haizley. Harry baru tersadar dan melihat Olivia hanya memandanginya dan mata anak itu tidak berkedip dan seperti sedang tercengang.

"Olivia, keluar sayang, ayo..." kata Haizley selagi dia menghalangi mata Olivia. Haizley memeluk Harry mungkin dengan maksud menutupi tubuh Harry yang hampir naked.