[24] Roasting Sausages

2.9K 311 171
                                    

Aku sedang melakukan uji nyali disiang hari dengan memberanikan diri bicara pada Haizley, aku sudah damai dengan Olivia, tinggal menunggu dia akan membantu aku. Haizley sedang duduk di kursi dan sekarang dia sedang merapikan kukunya. "Haiz--"

"Kalian berdua sini! Aku ingin menujukkan sesuatu." Coba, kurang mengenaskan apa lagi hidupku, ingin bicara saja selalu dipotong. Louis tiba-tiba datang dan menarik tanganku bersama Haizley. Kuat juga si kerdil ini.

"Astaga, Louis. Kalau kau ingin bercinta dengan Harry, kenapa kau mengajak aku."

Louis menghentikan langkah nya. "Aku mau mengajakmu threesome."

"Aku tidak mau. Lebih baik aku merekam kau dan Harry." Louis tidak menjawabnya melainkan menarik tangan kami lagi.

Jangan-jangan Louis ingin mengadakan kampanye lagi, dia membawa aku dan Haizley pada ruangan yang tempo hari kami tempati menyaksikan Louis yang sudah seperti orang gila naik di atas meja. Tapi tidak ada satupun orang di dalam ruangan ini, tapi aku mendengar suara orang yang sedang tertawa, dan suara itu tidak asing.

"Apa sih, Louis!" kasihan Louis, Haizley mendaratkan tangan kosongnya pada pipi Louis.

"Aw, sakit sialan!" Louis kembali menarik tanganku bersama Haizley. Dia menarik kami ke ruangan kecil, ternyata dalam ruangan masih ada ruangan lagi.

"Eleanor?" gumamku melihat Eleanor ada bersama Niall, Zayn, Liam dan tentunya empat pria tidak berguna itu. Apa yang mereka lakukan di sini padahal di sini tidak ada nanny yang akhir-akhir ini jarang terlihat dan lebih sering mengurus keempat pria itu dibanding anak Liam.

"Ahk, kalian!" seru Zayn seraya Zayn menjetikkan jarinya.

"Siapa meninggal?" tanyaku.

"Kau tidak salah apa-apa, Harry!" Niall memeluk aku dan melompat kegirangan dan bahkan dia menyempatkan untuk mencium pipiku, ew. Niall berhenti memelukku setelah mendengar dua orang berdehem cukup keras, bukan Haizley dan Eleanor melainkan Zayn dan Louis.

"Sekarang, keluar keluar. Panas, kalian sudah tidak dibutuhkan lagi!" Niall mendorong tangannya ke depan mengusir keempat pria yang sedang bersama kami.

Michael berkacak pinggang kemudian maju mendekati Niall. "Heh! obesitas, enak saja, usir usir kami. Kau punya hak apa, huh? Kami yang menemukan ruangan ini!"

Niall maju mendekat pada keempat pria ini, seperti seorang istri yang sedang menghadapi selingkuhan suaminya. "Kalian pikir aku takut? lima lawan empat, bagaimana."

"Oh, kau menantang kami? Baiklah. Luke! Panggil Olivia!" Niall kembali mundur ketika Ashton mengucapkan nama Olivia. Se-takut itu kah Niall pada Olivia anak paling baik, lucu, pintar, dan menggemaskan itu?

"Tidak jadi, batal-batal. Kalau mau melawan kami, jangan bawa Olivia. Ini kenapa bajumu kotor," kata Niall seraya membersihkan baju Ashton, aku tahu dia melakukan itu untuk mengalihkan pembicaraan.

"Jadi kami boleh disini?" tanya Michael.

Kali ini, Louis yang maju. "Tidak-tidak. Wajah kalian dibawah standar semua. Keluar keluar, Calum terlalu banyak menghirup oksigen di ruang pengap ini karena diameter hidungnya itu." kalau aku jadi Calum, aku sudah menukar hidungku dengan hidung Louis. Tangan Calum sudah berhasil mendarat di kepala Louis.

"Kalau bukan Shuchun yang memberitahu soal ruangan ini dan kami tidak memberi tahu kalian. Kau akan ditinggal Eleanor, sialan. Dan bisa saja, aku mengambil Eleanor dan- Haizley, boleh juga. Aku tidak dapat kakak Harry, aku mau ambil istri Harry."

"Memangnya aku mau denganmu?" potong Haizley. Ahk, aku terlalu menyayangi bajinganku ini. Boleh tidak aku memeluk Medusa ini? Jangan ahk, ada Louis di sini.

Moron Five Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang