[25] Don't Mess With Me

2.9K 294 153
                                    

"Haizley Styles!"

"Haizley Carrot Starbucks!"

"Haizley Loski!"

"Haizley Franco!"

"Bajingan!" ini untuk kesekian kalinya Haizley mendengar suara teriakan Harry yang katanya sedang mandi, dari tadi dia teriak-teriak sendiri seperti gadis yang melihat kecoak terbang di kamar mandi. "Haizley keparat, istri durhaka! Aku tahu kau mendengarku. Kalau kau sengaja tuli, aku akan melapor pada Lester, ayahmu!"

Haizley menghembuskan nafasnya kasar lalu melempar ponsel miliknya sendiri ke tempat tidur kemudian berjalan ke kamar mandi untuk melihat ada apa dengan manusia yang sudah seperti orang kerasukan teriak-teriak. Haizley membuka pintu dan melihat Harry hanya duduk di bathup, tidak melakukan apa-apa. "Kukira kau sudah mati karena terlalu lama di sini. Apa yang kau lakukan sedari tadi di dalam sini. Kau sedang bersemedi, bertapa, memikirkan mantan pacarmu, atau hubunganmu dengan Louis, sampai-sampai kau betah di sini."

"Harusnya kau segan padaku, bukan takut karena ancamanku. Aku dari tadi teriak," ucap Harry. Haizley hanya santai memandangi kukunya selagi dia mendengar ceramah dari Harry, "Aku akan merusakkan headphone mu atau tidak mengikat lehermu dengan menggunakan earphone yang selalu menyumbat telingamu jika kau selalu berpura-pura tidak mendengarku."

Haizley mengintip ke dalam bathub. Pria yang sedang duduk di dalam bathup itu hanya memakai underwear. "Apa sialan. Mana kecoaknya?"

"Kecoak? Aku memanggilmu bukan karena aku melihat kecoak. Kalaupun ada, kau anggap apa aku ini?"

Haizley terekekeh pelan. "Ya, mana mungkin kecoak terbalik ketakutan melihat kecoak terbang. Harusnya 'kan kalian sesama kecoak saling menyapa."

"Apa? Kau menganggap aku ini kecoak."

"Jadi kesimpulannya kau tidak apa-apa. Ya sudah, aku mau pakai baju," Haizley tersenyum tipis dan miring, dia kemudian membungkuk untuk mendekatkan wajahnya pada telinga Harry, "Kukira matamu terkena sabun. Aku bisa memanggil Louis."

Harry menahan kaki Haizley dengan menggunakan tangannya. "Bagus. Kau masih memakai bathrobe. Masuk sini."

"Masuk kemana?" tanya nya bingung.

"Ikut ke dalam bathup. Masuk ke sini atau aku yang masuk."

"Kau mau apa? Tidak. Aku sudah mandi dan aku tidak mau basah."

Harry mematikan airnya yang tadi mengalir agar berhenti mengisi bathup. "Kau tidak akan basah. Cepatlah Haizley Carrot Starbucks."

"Aku tidak mau. Jangan mentang-mentang kau memegang kunci kau bisa memperhamba aku."

Harry menaikkan sebelah alisnya, dia kemudian menahan kaki Haizley dengan kedua tangannya. "Aku butuh bantuan. Jika kau tidak mau, lebih baik kita tidak usah keluar kamar seharian. Ingat, kunci kamarnya ada padaku, jadi jangan macam-macam. Paham."

"Shit."

"Makanya, kalau tidur itu jangan seperti babi kekenyangan. Ayo, masuk sekarang." Haizley menghela nafas berat lalu melepas bathrobe nya kemudian melangkahkan kakinya ikut masuk ke dalam bathub. Dia hanya berdiri di dalam bathup, kedua tangannya terlipat di depan dadanya sembari ikut menatap Harry yang memandanginya dari atas sampai bawah. Harry mendecakkan lidahnya. "Kau pikir kau sexy? Apa maksudmu berdiri di hadapanku dengan hanya memakai bra dan hipster panties. Dasar bedebah, kau sengaja kan."

Moron Five Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang