[34] Hide and Seek

1.5K 190 100
                                    

Haizley's POV

Kemana juga manusia itu. Bukannya tinggal dirumah menikmati hari ini bersama aku, berpeluk-- tunggu, kenapa aku jadi seperti wanita yang kurang belaian seperti ini? Apa jangan-jangan aku yang terlalu 'sok tidak membutuhkan perhatian Harry. Tiba-tiba saja aku merasakan tangan melingkar diperutku. "Sayang!"

'Kan, aku bilang juga apa, aku memikirkan dia, dia pasti langsung muncul dan sekarang dia sedang memeluk aku. Harry menenggelamkan kepalanya pada leherku, ia kemudian mencium pipiku, aku hanya tersenyum dan mengusap tangan Harry yang ada diperutku. "Kau darimana?"

"Kenapa, hmm." aku tertawa geli ketika Harry menggesekkan wajahnya pada leherku.

Aku mencium bau yang aneh. "Harry, kau habis apa?"

Aku melepaskan tangan Harry dari perutku lalu memutar tubuhku menghadap Harry. "Bermain dengan Frizzy dan Olivia."

Wajah Harry dipenuhi kotoran. Dia habis makan laba-laba? Rambutnya dipenuhi sarang laba-laba. "Harry. Kenapa wajahmu seperti itu! Kenapa bajumu kotor?!"

Bukannya menjawab pertanyaanku, Harry menempelkan pipinya pada pipiku kemudian mencium hampir seluruh wajahku. Dia memindahkan kotoran pada wajahnya. "Kau juga, lihat wajahmu. Wajahmu juga kotor."

"Kau habis main apa dengan anak-anak sampai kau kotor seperti ini." aku mencolek wajah Harry dengan jari telunjukku. "Ini apa? Kenapa ada hitam begini. Kenapa kau seperti tentara yang habis perang."

"Olivia dan Frizzy sembunyi di gudang."

Aku membayangkan wajah Frizzy sekarang. "Harold! Kenapa kau tidak melarang mereka."

"Mereka masih anak-anak biarkan saja bermain, kau juga pasti kesal kalau bermain tapi dilarang."

"Harry kenapa kau sangat menjengkelkan. Sudah seminggu kau ada dirumah setelah kemarin kemarin kau sibuk. Harusnya kalau saat kita berdua tidak sama-sama sibuk seperti ini, kau--"

"Aku sering sering mengunjungi anakku," potong Harry.

"Harry!"

"Apa? Memang benar 'kan."

"Aku juga mau, tapi Frizzy selalu menganggu kita. Harry, nanti Frizzy dan Olivia mencarimu karena tidak mencari mereka, lebih baik kau memanggil mereka dan menyuruh mereka mandi, mereka lebih mendengarkanmu dibanding aku."

"Sudahlah, mereka hilang kita bisa buat lagi."

"Harold--"

Belum sempat aku bicara Harry sudah menutup wajahku dengan menggunakan baju kotornya tadi. "Aku juga tidak tahu dimana anak-anak itu, mereka sembunyi."

"Harry! Keriting! Aku tidak bisa bernafas karena baju baumu itu!" aku mengusap hidungku.

"Begitu, ya," bukan main lagi, Harry mengapit leherku dengan lengannya, keringatnya menempel di wajahku.

"Harry, keringatmu menempel bodoh!"

"Give me your kisses."

"Siapa yang mau mencium orang yang berkeringat. Lepaskan Harry!" mungkin jika Harry memeluk aku dari depan aku bisa mengigit bahunya tapi dia mengubah posisinya menjadi memeluk aku dari belakang dan mengapit leherku dengan lengannya. "Harry! Kau bau keringat! Lepas."

Moron Five Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang