[a/n: dulunya ini memang bonus chapter, atau apalah namanya. Gatau kenapa, pengen aja publish ini.]
Harry's POV
Sudah hampir seharian Niall dan Kiukiu berada di rumahku. Sialan dua manusia ini, harusnya aku menghabiskan waktuku berdua dengan Haizley setelah Tumbuhan Kacang dan Boneka Annabelle itu sengaja aku titipkan pada orang tua Haizley. Bagaimana caranya aku mengusir mereka. Niall beralasan kalau mereka datang karena perempuan Chinese yang berstatus sebagai istrinya itu sedang mengidam datang ke rumah kami. Aku curiga kalau mereka datang hanya untuk mencari gara-gara.
"Senang melihat kalian, semoga kalian bisa berlama-lama disini," ucapku, untuk yang kesekian kalinya. Tidakkah mereka sadar kalau yang baru saja aku ucapkan adalah majas ironi.
"Oh ya, kemana kedua anak kalian? Aku belum melihat mereka," kata Niall, selagi ia melihat sekeliling seperti sedang mencari seseorang.
"Silahkan. Kau mau aku melakukan apa lagi?" tanya Haizley sinis setelah dia meletakkan nampan yang diatasnya terdapat permintaan dari Qiuyue. Kasihan Haizley, aku yakin kalau dia lelah karena melayani permintaan aneh dari Qiuyue, andai saja dia tidak sedang hamil.
"Haizley dulunya ketika kau hamil, apakah ada yang aneh? Apa yang kau rasakan dipagi hari?" tanya Qiuyue tampak excited.
"Aku hanya muntah melihat wajah Harry dipagi hari," jawab Haizley membuat Niall tertawa terpingkal-pingkal.
"Bagaimana rasanya punya anak?" Niall memainkan kedua alisnya.
"Setiap hari kau harus rela dinistakan, kau harus rela berbagi dengan anakmu, kau tidak bisa marah, kau akan jarang dibelai, apalagi jika istrimu satu habitat dengan Haizley."
"Ya. Terus saja sialan," aku mendengar Haizley mengumpat di sampingku.
"Semoga anak kami mirip Olivia," ucap Qiuyue dan entah kenapa Niall langsung membulatkan mata dan mulutnya.
"Tidak! Aku tidak mau."
"Ih apa salahnya? Kau tidak mau anak kita mirip Olivia? Olivia itu cantik."
Aku terkekeh pelan. "Tenanglah, Niall. Anakmu tidak akan mirip Olivia. Cetakannya tidak sama dan mata Haizley tidak sipit."
"Harold..." apa lagi salahku, Haizley membentuk garis tipis pada bibirnya dan mencubit pahaku.
"Ah... Ah... Aw. Sakit sayang," aku meringis.
"Kau rasis?" ucap Qiuyue, sedangkan Niall memicingkan matanya padaku, memberi ancaman.
Aku mendorong kedua tanganku ke depan. "T-tenang. Hey, bukankah Haizley juga punya darah Asia? Ya, bisa saja anak kalian mirip Olivia. Hanya saja versi Asia. Hehehe..."
"Harry, bisakah aku meminta lagi?" aku mendengus sebelum akhirnya terpaksa mengangguk.
"Aku dan Niall ingin menginap disini."
"What the-"
aku terlebih dahulu mengecup pipi Haizley dan mengusap bahunya sebelum berbisik. "Tenang. Oke. Aku juga tidak menyukai ini."
"Oke. Begini, Qiuyue Wen. Aku dan Haizley akan berangkat-"
Dan tiba-tiba saja bibir bawah Qiuyue bergetar, seperti ketika Frizzy akan menangis jadi aku memutuskan untuk berhenti bicara. "K-kau tega? Yang menginginkan ini anak Niall, bukan aku."
"Ya. Kalian boleh tinggal, sampai anak kalian lahir juga boleh," ucap Haizley lalu berdiri meninggalkan aku.
Moron Five
KAMU SEDANG MEMBACA
Moron Five
Fanfiction[✔ | one direction fanfiction] Harry: Apa pendapat kalian mengenai pasanganku? Louis: Bajingan, bitchy, brengsek. Liam: Kurang ajar. ZAYN: MeNJengKElkAn Niall: Segolongannya :v Harry: Harry sedang tidur, aku menggantikannya membalas chat kalian di...