"Hey, kalian mau kemana?" tanya Niall, dia baru saja berenang, sedangkan kami sudah dari tadi jadi kami memutuskan untuk berhenti. Kami sedang berenang di dalam kolam yang berada di belakang Villa milik Qiuyue. Setahu aku, Louis sengaja tidak memberitahu Niall kalau kami ingin berenang agar dia tidak datang mengacau.
Louis yang juga sedang berjalan ke pinggir kolam kembali memutar tubuhnya, menoleh ke belakang untuk melihat Nall. "Masuk ke dalam Villa."
"Ahk! Kalian sangatlah payah," ucap Niall. Tapi aku, atau lebih tepatnya kami tidak perduli. "Bagaimana kalau kita main sebentar."
"Kau gila?" tanya Zayn. Pikirannya sudah lari kemana-mana, padahal aku tahu bukan main dalam artian lain yang dimaksud Niall.
"Kita main tebak-tebakan. Siapa yang bisa menjawab, boleh naik ke atas," kata Niall di belakang, kurasa meeka semua tertarik karena mereka kembali mundur. "Lagipula aku baru berenang. Kalian memang tidak setia kawan."
"Memangnya kita berkawan?" ucap Louis.
Aku ikut memutar tubuhnya. "Aku tidak mau. Pasti itu permainan bodoh lagi."
Aku melihat Liam yang sedang menaikkan sebelah alisnya. "Kau takut?"
"Tidak," aku menjeda kalimatku melihat mereka sedang memandangi aku. "Aku bukan takut. Hanya saja aku tidak mau ditipu lagi."
"Oh c'mon," Niall menunjukkan wmemelasnya sedangkan kami saling tukar pandang. Liam, Louis dan Zayn mengangguk. Karena kasihan, aku ikut saja, aku kemudian berenang menghampiri Niall seperti yang lain.
"Karena aku yang mengusulkan ide, jadi aku yang memberi kalian tebakan."
"Nah, lihat kan. Dia mulai lagi," ucapku. "Lihat saja nanti. Dia pasti akan mengerjai kita nantinya."
"Tenanglah Hazz, kita akan menang," bisik Louis di sampingku. "Ya sudah. Ayo, mana tebak-tebakanmu. Aku hebat dalam hal menebak."
"Oke, jika kau memang hebat. Coba tebak, ini lagu siapa. Uye, uye. Lalala-" Niall berhenti bernyanyi, kurasa itu karena aku sudah tertawa di sampingnya, bahkan aku memukul badan Louis akibat tawaku. Karena menurutnya lirik yang dinyanyikan oleh Niall sangatlah lucu.
"Itu saja liriknya?" tanya Zayn.
Niall mendecakkan lidahnya. "Ya tentu. Jika aku menyambungnya lagi, itu namanya aku bernyanyi dan pastinya kalian gampang menebaknya."
"Naughty Boy, Lalalala!" pekik Zayn. Itu membuat kami tertawa terlebih Louis.
"Ini bukan lagu kembaran Harry!" sialan. Aku? Mirip Naughty Boy, seriously? "Salah!"
Louis menyikut aku. "Harry, kau tahu lagu itu?"
Aku mengedikkan bahuku. Kupikir hanya aku yang menganggap lagu itu lucu, ternyata Louis juga. Dia ikut tertawa. Aku menggeleng dan kembali memukul bahu Louis. "Kurasa penyanyi lagu itu tidak terkenal. Kau tahu, Niall. Diantara kami berempat tidak tahu siapa penyanyinya."
Setelah mendengar penuturanku, entah kenapa Niall justru tertawa, dia bahkan menampar pipiku sambil tertawa. "Penyanyi lagu itu adalah... Harry Styles. Itu lagumu sendiri. Hahaha."
Seandainya ini adalah TV show maka backsound-nya adalah suara jangkrik. Yang kami dengar sekarang hanyalah suara Niall yang sedang tertawa. Sejak kapan aku punya lagu yang liriknya uye lalala. Lebih tololnya lagi, Louis Liam dan Zayn ikut tertawa. Meskipun tawa Louis terdengar sangat dipaksakan dan itu kentara.
"Sudah. Lebih baik kau ikut tertawa," bisik Zayn lalu kembali melanjutkan tawanya, "Biarkan dia senang."
"Judulnya Carolina," ucap Niall.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moron Five
Fanfiction[✔ | one direction fanfiction] Harry: Apa pendapat kalian mengenai pasanganku? Louis: Bajingan, bitchy, brengsek. Liam: Kurang ajar. ZAYN: MeNJengKElkAn Niall: Segolongannya :v Harry: Harry sedang tidur, aku menggantikannya membalas chat kalian di...