2

8.7K 280 0
                                    

Feezy  POV
Hari ini aku sedang mengikuti kelas akidah akhlak. Ketika sedang asyik mengikuti kelas ini tiba-tiba syeh imran masuk ke kelas dan memberikan sebuah pengumuman tentang akan di adakannya  perlombaan hapalan qur'an di dubai dalam rangka menyambut bulan suci ramadan yang sebentar lagi akan datang. Tapi sebelum itu, setiap sekolah islam yang ada di amerika harus mengirim beberapa siswa dan siswi nya untuk mengikuti tahap seleksi yang insya allah akan di adakan di chicago.Sebelum mengikuti tahap seleksi yang akan di adakan di chicago,sekolah ku terlebih dahulu mengadakan seleksi untuk memilih siswa dan siswi yang akan di jadikan sebagai perwakilan sekolah.

***
Dag...dig....dug... itulah suara jantung ku yang sedang memompa dengan kencang.Saat ini tubuh ku melemah,tangan dan kakiku  pun berkeringat dingin saat syeh imran akan memberikan sebuah  pengumuman bagi siapa saja yang akan terpilih menjadi perwakilan sekolah untuk ikut berpartisipasi dalam lomba tersebut.

***
Ku lirik jam tangan yang melekat di tangan kekar ku.Detik demi detik jantung ku berdetak semakin cepat seperti hilang kendali.Dan pada akhirnya..... mohammad alhafeezy terpilih menjadi perwakilan sekolah untuk mengikuti seleksi yang akan di adakan di chicago sekali lagi kami ucapkan tahniah kepada saudara feezy atas prestasi yang telah anda raih.Alhamdulillah ya allah tak henti-hentinya aku berucap syukur kepadamu atas nikmat yang engkau berikan kepada hamba mu ini.

***
Tak terasa waktu seleksi tiba."Tok ...tok.... nak ayo cepat turun nanti kamu akan ketinggalan kereta"suara ibu menghentikan aktivitas ku untuk beberapa saat."iya bu feezy akan segera turun".Jawab ku singkat. Sesampainya di ruang makan kulihat ayah dan adik laki-laki ku sudah berkumpul di sana.Sarapan hari ini hanya roti bakar dan susu."Feezy apakah kamu sudah memeriksa perlengkapan apa saja yang akan engkau bawa nak".kata ayah sambil memecahkan keheningan."sudah yah dari tadi malam".jawab ku."Wah aku sungguh bangga mempunyai seorang kakak yang seperti ini sudah lah ganteng,pintar,soleh,hafiz pula".kata adik ku dengan mulut nya yang penuh dengan roti."Terimakasih yazid tapi itu semua bukan apa- apa kalau bukan karena izin allah, tidak mungkin kakak akan seperti ini". Ucapku sambil tersenyum pada nya. Tahun ini usia adikku genap 9tahun dan jarak aku dan adikku itu cukup jauh ya kira-kira 7 tahun tapi walau pun begitu aku sangat menyayanginya.

Maaf ya kalau banyak terjadi kesalahan harap di maklumi terimakasih ...

Imam Yang Ku HarapkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang