Rain dan Niel kini menghadapi Cverl dan Lever. Keduanya menjadi begitu serius setelah kematian Clo dan Ver.
"Rain," Panggil Niel pelan. Rain menengok dan membuat mata mereka bertubrukan. Niel menatap lurus Rain.
"Berikan aku kekuatan. Aku yakin, kita bisa mengalahkan mereka dalam sekejap, jika kekuatanku dan kekuatanmu digabungkan. Karena itu, berikanlah aku kekuatanmu, Rain." Ucap Niel dengan sangat serius. Ya, bahkan, tatapan matanya sekarang bisa membuat orang-orang merinding.
Rain tidak mengoceh karena keputusan Niel yang mendadak itu. Dia malah menerimanya, kenapa? Karena Rain ingin segera beristirahat. Dia sudah cukup lelah.
Rain mengangguk. "Oke, baiklah." Kedua pedangnya yang tadi berada dikedua tangan Rain kini menghilang. Berganti dengan lengan Rain yang terulur memegang bahu Niel. Kedua matanya dipejamkan.
"In the name of Sceurzhatuin, I bless you. Raichazjna, archpolidia, keibanna, syuikonar, ambatshina, mui kaero,..."
Rambut Rain yang panjang berterbangan karena sebuah angin--yang keluar dari tanah yang dipijaknya dan Niel.
Awan menjadi semakin gelap. Burung-burung berterbangan seakan merasa terancam. Tanah perlahan menjadi retak. Beberapa pepohonan tumbang. Dan semua peristiwa itu berhasil membuat Cverl dan Lever sedikit ketakutan.
"A-apa yang akan mereka lakukan?" Tanya Lever. Dari nada bicaranya, bisa diketahui bahwa dia panik sekali.
Cverl menggeleng. Tapi sedetik kemudian raut wajahnya menjadi sangat serius. "Ayo, kita juga!" Serunya setelah membisikkan sesuatu ditelinga Lever.
"Penyaluran kekuatan, selesai."
Niel berlari mendekati Cverl. Wanita itu dengan tubuhnya yang lentur ikut mendekat lalu menyambutnya. Pedang keduanya beradu lagi, tapi itu tak lama. Karena pedang Niel mematahkan pedang Cverl dan berlanjut memotong tubuh Cverl. Darah dimuntahkan oleh Cverl.
Dia telah berhenti bernafas. Cverl mati.
Sedangkan itu, Rain yang masih sedikit memejamkan mata karena masih menyalurkan sedikit kekuatannya, tidak sadar akan kehadiran Lever. Penuh emosi, Lever hampir merapalkan mantra. Ya, hampir. Sebab Niel sudah membunuhnya terlebih dahulu.
"Aku akan melindungi Rain." Kata Niel dingin.
Ketika sosok Lever tak bernyawa itu mengenai tanah, pemandangan sekitar pun musnah. Digantikan dengan pemandangan dimana banyak sekali penonton yang berseru ataupun berteriak penuh semangat.
Rain dan Niel refleks melihat sekitar dan lawan mereka. Salah, mantan lawan mereka tepatnya.
Tubuh mereka menghilang. Bahkan darahnya sekalipun.
"Baiklah para hadirin, kita sudah menemukan 4 finalis kita!" Suara yang tak lain adalah milik Juez. Dia berjalan dan berhenti tepat di tengah-tengah panggung tersebut.
"Inilah para finalis kita! Pasangan Rain-Nielsen, Party Trump Card, Pasangan Wellingston-Aoroda, dan Party OneForeverParty! Mereka akan melanjutkan pertandingan esok hari yang terdiri dari final dan semi final!" Sorak ria memenuhi tempat pertandingan itu.
Rain mendesah lega. Syukurlah, rupanya dilanjutkan besok. Batinnya.
Tatapan Rain kini berjalan-jalan. Tatapannya berhenti di sebuah tempat. Jantungnya berderu tak karuan. Ia tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. Tangannya yang sedikit gemetar meraih lengan baju Niel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marcloirsa
ФэнтезиGerbang Clair. Menurut legenda, jika kau memasuki gerbang ini, maka kau akan berada di suatu tempat legendaris yang menyimpan sesuatu yang dapat mengabulkan permohonanmu. Tapi sesuatu yang tidak terduga terkuak. Gerbang Clair adalah gerbang palsu. M...