Chapter 14 : "I'm Glad"

234 26 0
                                    

"Rain!"

Anak perempuan berambut cream sebahu itu menoleh. Dia melihat seseorang yang sangat ia kagumi dan sayangi berada di depannya. Dia memegang sebuah pedang hitam yang menurut si anak sangat keren!

"Kak Rein!" Rain berlari mendekati seseorang yang merupakan kakaknya, Rein.

Rein tersenyum lebar, sebelumnya dia memasukan pedangnya ke temoat pedang di punggungnya, lalu ia membentangkan tangannya dan sang adik langsung menghambur ke pelukannya.

"Kau rindu padaku?"

"He-eh! Rain rindu sama kakak!"

"Dasar, padahal aku cuma seminggu meninggalkanmu." Rein terkekeh geli. Dia segera menggelitiki Rain tanpa ampun. Dan akhirnya, kakak beradik itu saling mengejar.

"Rain capek!" Keluh Rain yang lalu membantingkan diri di hamparan rumput luas.

"Salah kamu sendiri, ngapain lari-lari." Celetuk Rein, dia pun duduk di sebelah anak perempuan itu.

Mereka diam. Bukan karena tidak ada yang bisa dibicarakan, tapi karena mereka sedang menikmati indahnya alam.

"Kakak, kapan aku akan penjadi petarung?" Tanya Rain tiba-tiba.

"Hem, mungkin nanti ketika kau sudah berumur 9 tahun. Kau masih belum cukup umur." Rein menjawab. Mungkin dia setengah serius san setengah bercanda.

Pipi Rain menggembung. "Curang! Kakak saja menjadi petarung umur 7 tahun! Aku kan sudah 7 tahun!"

"Hei, saat itu aku belum boleh memegang senjata. Aku hanya diajari yang dasar-dasar saja dan baru dibolehkan ketika menginjak umur 9 tahun." Jelas Rein.

"Huh! Eh, ngomong-ngomong, kakak umurnya berapa ya?"

"Kamu tuh! Umur kakakmu sendiri saja tidak tahu, payah. Aku berumur 15 tahun dan akan menjadi 16 di musim dingin nanti. Ingat itu."

MarcloirsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang