Chapter 13 : "Surprising Beginning"

240 22 0
                                    

Pemandangan hijau dan asri membentang. Udara yang masih sangat sejuk. Langit jernih dihiasi kapas-kapas putih. Nyanyian burung yang terus bersahut.

"Wuaaahhhh!!!!"

Rain dan Niel terkagum dengan pemandangan yang berada di Dunia Hollow. Ya, mereka sudah memasuki Gerbang Marcloirsa dan kini berada di Dunia Hollow.

"Tak kusangka, dunia ini sangat menakjubkan." Ujar Niel dengan mata berbinar.

"Ya...ini hebat sekali." Rain bergumam. Dalam hatinya, ia berpikir mungkin kakaknya ada di sini. Mungkin dia bisa menemukan kakaknya. Mungkin dia akan bertemu dengan kakaknya. Entahlah, semua firasat--atau kau mengatakannya pikiran--itu memenuhi benaknya seketika.

"Rain?"

"A-ah, ti-tidak! Eum, ayo, kita berjalan lagi ke kota terdekat!" Ajak Rain, mengalihkan pembicaraan.

Niel tidak mengubris, lalu mereka pun kembali berjalan.

Mereka mengalahkan banyak monster yang baru dilihat. Monster-monster di sini terlihat lebih ganas daripada di dunia luar Gerbang Marcloirsa.

Rain melirik ke arah Haafu. Dia sejak tadi memerhatikan gerak-gerik magical item-nya itu. Tidak tahu kenapa, Rain merasakan sesuatu yang berubah darinya semenjak melangkah ke Dunia Hollow. Auranya terasa berbeda.

Rain ingin menanyakan hal ini pada Niel, tapi dia mengurungkan niatnya. Dia takut ketika Rain menceritakan keanehan itu kepada Niel dan Haafu mendengarnya. Magical item sekalipun punya perasaan jadi ia takut melukai Haafu.

"Rain?"

"Hem?"

"Kau dengar suara itu?" Tanya Niel, yang menghentikan langkahnya. Haafu kini bertengger di bahu Rain, membuat hidung Rain sedikit gatal.

Seraya mengusap hidungnya, Rain menjawab, "Tidak. Aku tidak mendengar suara apapun. Memangnya apa yang kau dengar?"

Tanpa menjawab Rain, Niel langsung berlari ke arah utara.

"O-oi, Niel!" Panggil Rain panik. Dia segera mengikuti Niel, takut terpisah darinya.

"Niel!"

"Di sebelah sini, Rain!"

Rain mengikuti asal suara Niel. Dia menyingkirkan semak belukar serta ranting pohon yang menghalangi jalannya. Dan ketika Rain sampai di dekat Niel, dia kagum.

Terdapat air terjun kecil di sana. Sungguh pemandangan yang indah sekali. Airnya mungkin sama jernihnya dengan air terjun yang terakhir kali mereka lihat--ketika mereka bertemu Fallc. Pepohonan yang rindang membuat air terjun itu terlihat semakin indah.

"Kurasa kita akan beristirahat di sini sampai besok." Kata Niel sembari melepaskan barang bawaannya.

"Eh? Sampai besok? Serius?" Tanya Rain.

Niel mengangguk. "Sudah mau menjelang malam. Kita kan baru datang jadi belum tahu betul jalannya dan pasti, memerlukan waktu yang lama. Jadi lebih baik kita istirahat saja."

Rain hanya manggut-manggut, menandakan bahwa ia mengerti.

Kemudian, mereka menangkap ikan, mencari kayu bakar, bergurau ria. Waktu berjalan sangat cepat sampai pada akhirnya waktu tidur tiba.

Niel menyenderkan tubuhnya di pohon, lalu mulai terlelap. Rain tidur di sebelahnya. Perlahan, mata Rain pun ikut terpejam.

Dan tanpa mereka sadari, sesuatu sedang mengamati mereka.

●○●

Telinga Niel menangkap suara gemersik. Tidak besar, justru terdengar sangat kecil. Masalahnya, suara itu semakin mendekat dan perlahan menjadi sangat banyak!

MarcloirsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang