-2 Years Later-
Jakarta, Indonesia.,
*Gea POV
Saat ini aku sedang di bandara international soekarno hatta. Menunggu pengumuman bahwa pesawatku sudah datang.
Aku akan melanjutkan kuliahku di London, bersama Naya.
Aku hanya ditemani 2 sahabatku disini. Orang tuaku sedang di Australia, bekerja.
Memang yang mereka tau hanya bekerja saja dalam hidupnya. Padahal uang yang mereka miliki sudah sangat cukup untuk tujuh turunan mereka.
Dan anyway, aku anak tunggal jadi tidak punya saudara kandung.
Alasanku kuliah di London? Selain karena kampus disini terkenal bagus, aku juga butuh Naya agar lebih dekat denganku. Karena aku sudah sangat menganggapnya seperti kakak kandungku sendiri. Dia tidak segan-segan untuk memarahiku jika aku memang salah, dia juga bisa menangis bersamaku jika aku curhat tentang bagaimana rindunya aku pada perhatian orang tuaku. Mereka memang sangat memperhatikanku, tapi hanya dengan materi. Sangat menyedihkan memang untuk orang yang bisa membeli apapun. Tapi sayangnya mereka tetap tidak bisa membeli waktu luang.
Dan ya, kau benar, dia juga menjadi jadi alasanku untuk hijrah ke London. Benar, yang kumaksud dengan dia adalah Zain or.... Zayn, sorry.
Zayn, sekarang dia sudah menjadi artis besar. Dia tergabung dalam grup One Direction yang dibentuk oleh juri dan mentor dari X-Factor, Simon Cowell, saat mereka gagal menjadi solois.
One Direction itu keren. Semua personilnya hot dan memiliki suara yang ajaib. Aku adalah salah satu dari ratusan ribu penggemar mereka. Kali ini aku bersungguh-sungguh, aku penggemar One Direction tidak hanya Zayn Malik nya saja. Mereka tidak juara, tapi mereka cukup sukses untuk untuk saat ini.
Baru 1 album saja nama mereka sudah mendunia. Hebat kan?------
London, UK.
Naya POV.
Aku sedang bersiap-siap untuk ke bandara. Aku ingin menjemput sahabatku yang paling imut itu.
Dan aku tidak akan sendirian.
Aku ditemani oleh Harry. kau ingat Harry? Anak kecil keriting yang meminta nomerku saat direstoran oxford street waktu itu.
Dia sempat bilang untuk menelfonku malam harinya kan? Dan benar, dia menelfonku pukul 11 malam saat aku sudah siap untuk tidur. Setelah itu kami terus berhubungan, baik sms maupun telfon. Walau awalnya aku sedikit malas untuk menanggapi, aku leleh juga dengan sikapnya yang sangat baik padaku.Hubunganku dengan Harry, well kami hanya teman.
Harry sekarang sudah menjadi artis terkenal. Dia adalah salah satu personil boyband besar, called One Direction. Dan mengejutkannya, dia satu band dengan Zayn dan Louis, kekasih Hannah.. maksudku mantan kekasih.
Mereka mengakhiri hubungan mereka dengan alasan 'sibuk'. Dan memang Louis sangat sibuk, tetapi Hannah seharusnyakan mengerti. Bukankan dia dulu sangat excited saat tau Louis akan mengikuti audisi x factor?
Harry sempat menyatakan perasaannya padaku saat dirinya baru saja bergabung dengan One Direction. Tapi sayang, aku menolak. Karena menurutku dia masih kecil. Aku tidak bisa menjalin hubungan dengan anak yang jalan pikirannya belum matang. Karena terkadang aku masih suka bersikap seperti anak kecil. Tidak bisa. Aku mau kekasih yang seumuran denganku atau lebih tua sedikit dibanding aku.
Ya, aku bilang itu sebagai alasanku padanya dan dia nenggapi dengan santai, dia bilang "Baiklah, kita masih bisa berteman, kan?" Dan tentu aku jawab iya. Lalu dia berkata lagi "Tunggu aku ya, aku pasti akan dewasa. Berjanjilah kau akan merubah jawabanmu jika aku sudah besar" Kali ini aku tidak menjawab dengan iya, melainkan dengan whatever you say.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between (One Direction)
FanficRead to find out:) [Dalam masa perbaikan. Tapi tetap bisa dibaca kok. Cuma sedikit agak lama update nya, hehe.]