Aku melihat ponselku dan disana terdapat text dari Harry.
from: Harry Styles
Rise and shine..
Good morning Naya♥
Oh.. Dia tidak melupakan kebiasaan nya. Aku kira sudah berpindah pada Gea.
Habis, semalam dia tidak mengucapkan selamat malam padaku.
Aku sedang kesal dengan Harry, ingat? Jadi aku tidak membalas pesan nya.
Aku mengirim pesan untuk Gea.
to: Gea Willy
Gue kekampus. Kalo lo mau makan delivery aja, kalo ga mau masak.
Aku malas jika harus membangunkan nya. Itu akan memakan waktu yang tidak sedikit.
Oh iya, untuk sekedar informasi, jika aku sedang kesal, aku lebih suka diam dari pada membicarakan masalahnya.
Aku tidak tau mengapa tapi jika aku membicarakan masalahnya, aku akan kehilangan pikiranku dan berkata sesuatu yang akan menyakitkan lawan bicaraku. Jadi, aku lebih suka diam. Karena menurut kebanyakan orang, diam itu emas.
"Nayaaa!" Aku mendengar suara orang memanggil namaku saat aku baru saja akan menaikki tangga untuk menuju perpustakaan.
Aku pun menengok. Aku melihat Darren sedang berlari kearahku.
"Hey, Darren. What are you doing here? Apa kau baru saja lari pagi? kau berkeringat." Aku terkekeh. Tapi kau tetap tampan Darren..
"Kalau aku tidak perlu bantuanmu untuk skripsi, aku selalu mengerjakan dikampus. Aku mengejarmu tau, kau tidak dengar apa aku memanggilmu saat ditempat parkir?" Jawabnya panjang.
Aku melanjutkan langkahku, dan di ikuti dengan Darren.
"Tidak. Astaga. Maaf ya.." Kasihan....
Dia tidak menyautiku, karena dia sedang mengelap wajahnya dengan sapu tangan miliknya.
"Kau sedang apa disini?" Tanya Darren setelah ia mengantogi sapu tangan nya disaku belakang celana jeans yang dia pakai.
"Aku ingin mencari buku saja. Sekalian mengerjakan disini."
"Tapi bahanmu kan sudah lengkap. Mencari buku untuk apa lagi?" Darren melihat ke arahku. Walaupun aku tetap menghadap kedepan, tapi aku bisa melihatnya dengan ekor mataku.
"Untuk iseng saja." Aku tidak mungkin kan berkata 'untuk menghindari Gea.'
Dan dia hanya menjawab dengan. "Ohh."
Aku merasa ponselku bergetar di dalam saku kananku.
From: Gea Willy.
Bukan cuma lo yang tau semua tentang gue, Nay. Gue juga tau lo. Gue tau lo lagi marah dan lo marah sepihak. Karna gue gatau apa-apa.
Apa-apaan, sih?
Untuk apa pakai sms kalau untuk yang satu itu? Dirumahkan juga bisa. Aku malas membalasnya. Jariku sedang malas mengetik.
Akupun kembali menaruh ponselku ketempat semula.
Tanpa kusadari aku dan Darren sudah memasuki perpustakaan. Kami pun mencari meja yang kosong.
Well, untuk mencari meja kosong diperpustakaan jaman sekarang itu tidak susah. Kalau kau mencari meja kosong di club malam, baru itu susah.
"Naya, bagaimana kalau hari ini kau membantuku saja? Jadi pekerjaan kita bisa sama." Dia memintaku dengan mata melas yang berbinar penuh harap. Oke itu sedikit berlebihan.

KAMU SEDANG MEMBACA
In Between (One Direction)
FanfictionRead to find out:) [Dalam masa perbaikan. Tapi tetap bisa dibaca kok. Cuma sedikit agak lama update nya, hehe.]