*Gea POV*
Whenever I close my eyes, I picture you there...
I'm looking out at the crowd, you're everywhere..
Handphoneku berbunyi menandakan panggilan telfon masuk. Aku sebenarnya malas sekali untuk mengangkat telfon dari siapapun, tetapi caller ini tidak ada hentinya memanggilku.
Dengan gerakkan sedikit malas, aku mengambil handphoneku di tas yang aku bawa.
Zayn<3 Calling...
Astaga, nama Zayn dikontakku memalukan sekali..
"Hallo.." Aku menjawabnya nyaris berbisik. Aku takut kalau Zayn masih marah padaku.
"Hallo, kau dimana?" Zayn masih peduli padaku!
"Diluar. Zay--" Baru saja aku ingin meminta maaf, Zayn memotongku duluan.
"Dengan siapa? Bisa bertemu?" Mendengar nada dari suaranya membuatku takut. Sungguh, perasaanku sangat tidak enak.
"Sendiri. Sekarang? Dimana?"
"Iya. Bilang saja kau ada dimana biar aku menjemputmu." Aku sama sekali tidak mendengar nada kesal atau marah dari mulutnya. Itu sangat menghawatirkan.
"Aku sedang berjalan-jalan diMall Viva (Duh, gua ngarang bangetz)."
"Baik. 25menit lagi kau ke pintu utama ya, biar langsung masuk mobilku saja, tidak usah mampir."
"Ok--" Baru saja aku hendak menjawabnya, dia sudah menutup telfon nya terlebih dahulu.
"Kay..." Lanjutku asal.
Hatiku sangat tidak karuan saat ini. Aku gelisah. Aku takut. Aku tidak mau pikiran-pikiran jelek yang ada dikepalaku saat ini terjadi.
Apa sebenarnya selama ini zayn hanya mempermainkanku? Apa sebenarnya sebelum aku ke London dia sudah berkencan dengan personil girlband yang blonde itu? Dari yang aku ingat, dulu sebelum aku kesini, ada foto mereka berciuman sambil bermain scooter. Tapi saat aku bertanya pada Naya, dia meyakinkanku bahwa mereka hanya teman, dan Naya bertanya langsung pada Zayn nya sendiri.
Aku sangat malas mendengar ocehan di otak ku yang lebih ke arah negatif.
Aku lebih memilih tuli daripada mendengar Zayn menjelaskan bahwa sebenarnya dia sudah berpacaran dengan nya dari sebelum aku datang ke London.
Tanpa aku sadari, aku sudah berada didepan pintu utama Mall Viva. Saat aku melihat jam yang terikat pada tangan kiriku, aku terlalu cepat, Zayn sampai masih 15 menit lagi. Baiklah, aku menunggu.
Aku melihat orang-orang sekitarku. Dan pandanganku terhenti pada dua gadis yang sepertinya masih SMA, sedang menatapku sambil berbisik-bisik.
Menyadari aku melihatnya juga, salah satu gadis itu tersenyum padaku. Aku pun membalas nya tersenyum juga. Bukan nya aku sok ngartis atau apa, aku hanya bersikap baik, kok. Karena di negaraku sudah terbiasa seperti itu.
Dua gadis itu berjalan mendekat kearahku. Aku sangat gugup. Bagaimana jika dia penggemar one direction? Dia pasti sudah pernah melihat foto jalan bersama Zayn atau the boys yang lain nya. Bagaimana kalau mereka hater? Oh sepertinya tidak, tadi salah satu dari mereka tersenyum padaku.
"Hey, apa kau Gea William? Zayn's girlfriend?" Tanya gadis berambut warna hitam, yang tadi tidak tersenyum padaku. Tapi dia bertanya padaku dengan baik-baik.
"Yes I am. I mean, Yes I'm Gea, but no, I'm not Zayn's girlfriend. I'm his friend." Jawabku sambil tersenyum.
"Ya, itu maksud kami. Boleh kita berfoto denganmu?" Yang tersenyum padaku tadi menjawabku.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Between (One Direction)
FanfictionRead to find out:) [Dalam masa perbaikan. Tapi tetap bisa dibaca kok. Cuma sedikit agak lama update nya, hehe.]