part 20

1.7K 110 31
                                        

Setelah Harry mengucapkan kutipan yang cukup membuatku terharu, aku memutuskan untuk kembali kedalam menunggu Harry yang katanya masih memiliki urusan didalam.

"Harry.." Aku memanggilnya.

"Ya?" Harry yang sedang sibuk berbincang dengan ibunya melalui sms itu pun hanya menjawab tanpa menoleh.

"Maaf.. Bukan maksudku untuk lebih memperhatikannya dari pada dirimu.. Tapi.." Aku menjeda ucapanku. Aku tidak yakin jika aku ingin memberitau nya atau tidak. Karena, jika aku memberitau nya itu akan membuat hubungan mereka agak beda.

"Tapi apa?" Tidak sabar dengan kelanjutan ucapanku, Harry meletakkan ponselnya dimeja depan kami lalu memiringkan sedikit posisi duduknya.

"Tidak. Eh, ibumu apa kabar?" Aku buru-buru mengalihkan topik.

"Mengalihkan pembicaraan I see." Cibir Harry.

"Just leave it. Can we?" Aku memohon.

"Whatever. Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu. By the way, kau mau tidak?" Tangan kanan Harry tiba-tiba menyelinap dibelakang tubuhku yang sedang bersender pada sofa untuk merangkul pinggangku.

Aku yang memang tidak terlalu suka memamerkan kemesraan didepan banyak orang langsung duduk tegak dan melototi Harry.

Namun Harry mengabaikanku.

Akupun hanya memutarkan bola mataku dan membiarkan tangan nya tetap berada di pinggangku.

"Mau apa?"

"Malam ini tidur bersamaku? Dirumahku? Mau tidak?" Harry bertanya padaku. Atau lebih tepatnya menawarkan sesuatu padaku.

Aku mengangkat satu alisku.

"No. Bukan seperti itu. Tidur bersamaku yang aku maksud itu benar-benar tidur. Kau dan aku, tidur, di kamarku. Sudah. Itu saja."

Dengan cepat Harry meralat ucapan nya.

"Mengapa kau tiba-tiba mengajakku menginap dirumahmu?" Bukan nya menjawab, aku malah bertanya balik. Well, selagi itu manusiawi, ya tidak apalah.

"Karena malam ini The boys and their girlfriends akan mengadakan pesta kecil-kecilan dirumahku. Dengan tema; Perpisahan sementara dengan kekasih." Perpisahan sementara dengan kekasih, haha.

"Mereka juga menginap?" Tanyaku mengabaikan fakta bahwa tema yang mereka buat itu nggak banget.

"Tidak. Mungkin mereka pulang dini hari. Hanya kau yang menginap. Ayolah.. Aku ingin menghabiskan waktu denganmu lebih lama. Kau tau, kita akan berjauhan untuk waktu yang ti--"

"Hazz, Aku hanya bertanya apa mereka juga menginap? Mengapa jawaban mu panjang sekali sih?" Aku memutarkan bola mataku. Kebiasaan. Sorry.

"Hehe. Jadi kau mau?" Harry tersenyum dengan memamerkan deretan giginya yang rapi.

Aku menjawab dengan anggukan kepala.

-----

Harry dan aku sudah sampai dirumah Harry. Rumah yang bisa di bilang baru walaupun tidak baru-baru sekali. Aku saja baru 3 kali kemari, termasuk hari ini.

Yang lain belum sampai. Mungkin mereka berinisiatif untuk mampir terlebih dahulu ke super market untuk menyumbang makanan atau minuman.

"Kapan turmu selesai?" Aku bertanya pada Harry saat melihat Harry yang sudah kembali dari dapur untuk mengambil sebotol coca-cola.

Baru juga dimulai, Nay..

Harry pun mendudukkan dirinya di sampingku.

"Bulan November. Aku lupa tanggalnya, antara 3 dan 4. Kenapa?" Harry menjawab tanpa melihat kearahku. Karena dia sibuk memindah-mindahkan channel, mencari acara yang bagus.

In Between (One Direction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang