Pukul 20:00
Rama baru saja pulang ke rumahnya. Di waktu yang sudah cukup malam ini, bukan waktu yang pantas untuk seorang pelajar seperti Rama baru pulang. Ya, seperti itu lah Rama, entah kenapa dia bisa jadi 'bandel' seperti itu.
Rama menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tengah bersama salah satu orang yang sudah duduk daritadi--sebelum Rama pulang. Wajah lelah terlihat dari muka Rama saat itu.
"Darimana jam segini baru pulang?" tanya seorang cowok seusia Rama--yang duduk di sofa sejak tadi--sambil membaca buku.
"Bukan urusan lo, Bunda mana?" jawab Rama ketus.
"Bunda ke Jakarta, minggu depan baru balik."
"Tumben lo gak ikut?" tanya Rama sinis.
"Engga, gue mau jagain lo." jawab cowok itu yang masih menatap bukunya.
"Ck, gue bukan bayi. Urus aja diri lo sendiri." Rama melempar senyuman sinis pada cowok disebelahnya.
"Mau sampe kapan sih lo kaya gini, Ram?."
"Maksud lo apaan?"
Cowok itu menutup bukunya dan menatap Rama datar. "Mau sampe kapan lo urak-urakan kaya gini? Setiap hari pulang jam segini, lo gak kasian sama Bunda?."
"Heh, Al! Urus aja diri lo sendiri, gak usah sok ngurusin hidup gue!"
"Ram! Gue ini sodara lo, sodara kembar lo. Wajar kalo gue peduli sama lo." kata Al yang sedaritadi menahan emosinya. Salahkan Rama yang membuat rahang Al mengeras.
"Al denger yah! Ini hidup gue, jadi gak usah lo ngusik hidup gue. Urus diri lo sendiri, gak usah ikut campur tentang hidup gue." ujar Rama yang langsung bangkit dari duduknya dan langsung berlari ke kamarnya, meninggalkan Al di sofa.
"Ram...Ramaaa!" teriak Al yang memanggil Rama. Namun Rama pura-pura tidak mendengarnya.
Rama dan Al memang saudara kembar. Alfian Ramadhan Putra dan Alfa Ramadhan Putra. Keduanya sangat berbeda. Alfian yang lebih pendiam dan sedikit tidak banyak tingkah. Sedangkan Alfa? Alfa lebih jauh berbeda di banding Alfian. Alfa lebih senang di panggil Rama. Jadi, kalo ada yang manggil dia Alfa dia akan marah. Nggak tau deh kenapa.
Rama memang tampan, dia mempunyai karisma sendiri untuk menarik perhatian lawan jenis. Alfian dan Rama sama-sama berhidung mancung. Bedanya rambut Al lebih terlihat berponi lempar, namun tetap menimbulkan kesan tampan yang nyata. Sedangkan Rama, Rama yang selalu punya jambul di rambutnya. Bukan jambul seperti Syahrini, melainkan jambul ala-ala cowok ganteng.
Keduanya sama-sama putih, tinggi dan beralis tebal. Cara membedakan dua cowok kembar ini hanya dengan melihat rambut dan jam tangannya saja. Alfian yang mengenakan jam ditangan kiri dan rambut polemnya, serta Rama yang memakai jam ditangan kanannya serta rambut jambulnya.
Intinya mereka berdua ganteng.
***
Shila baru saja tiba di sekolahnya beberapa menit yang lalu. Ia langsung berjalan menuju perpustakaan sekolah untuk mencari buku yang dia anggap hidup dan matinya, eaaaaaa. Itu lho, buku--kaya contoh soal-soal Bahasa Indonesia gitu, buat tugasnya. Dia kan baru pindah, jadi dia lebih milih meminjam buku di perpustakaan daripada nanya-nanya ke Dika.
"Shil, lo beneran mantannya Rama?." tanya salah satu Cewek yang ada di samping Shila.
"Hah? Engga kok, kenal aja engga."
"Tapi, Rama bilang lo mantannya, masih di sayang pula."
"Duh, lo salah satu Fansnya Rama yah?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Kiss [Completed]
Teen FictionKlasik. Berawal dari sebuah taruhan, dan berakhir dengan jatuh cinta. Serta ciuman terakhir yang membuat Shila kehilangan Rama. ©Copyright 2016.