Chek mulmed please, dengerin ya heheeh😊😊.
...
Hari ini tepat dimana hari Ujian Nasional tingkat SMA berakhir. Dan itu sangat amat melegakan bagi Shila dan Anggi, serta Dika. Atau bahkan murid yang lain. Pasalnya selama tiga hari ini mereka sudah berjuang semaksimal mungkin dalam mengerjakan setiap soal. Dan hari ini awal dari kebebasan mereka untuk tidak memikirkan pelajaran sebelum bangku kuliah menemuinya.
"HUAHHHHHH AKHIRNYAAAAAA. SEMOGA GUE LULUSSSS!." teriak Anggi di koridor sekolahnya sambil merentangkan tangannya.
"Cot luh!." Shila langsung menoyor Anggi. Yang di toyor justru hanya menunjukan segaris gigi putihnya.
Brukkkkk...
Tubuh Anggi dan Shila langsung masuk kedalam pelukan Dika.
"Engap gue!!." omel Anggi dan Shila bersamaan.
Dika hanya terkekeh geli. "Gilaaaa, akhirnya tiga taun selesai juga."
"Yeee kaya lulus aja lo."
"Kok kamu kampret, Anggi?."
"Najis, jijik gue."
Dika langsung merangkul kedua sahabatnya itu.
"ANGGI!."
"ROMI! AH GILA, GUE PASTI KANGEN DEH NGEBERISIKIN LO HAHAHAHA!." Anggi langsung menepuk-nepuk bahu Romi.
"Sa ae lau. Yaudah, gue duluan ya. Gue mau daftar jadi model, byeeee."
Dika, Anggi dan Shila hanya menatap kepergian Romi dengan tatapan cengo. Detik kemudian tawa mereka meledak seisi koridor. Siswa lain yang melihat tingkah mereka hanya menggelengkan kepalanya.
"Gue duluan ya, mau jalan sama Oji." Anggi langsung berlari kecil menuju parkiran. Sementara Shila lebih memilih untuk ke toilet lebih dulu, Dika? Dika pulang sendiri. Jadi mereka pisah gitu deh.
Saat Shila keluar dari toilet, pandangannya tak sengaja melihat Rama yang sedang berjalan dalam rangkulan Al. Rama berjalan gontai, sesekali Ia memegangi kepalanya yang menurut Shila sakit.
Rama sebenarnya kenapa?
Shila masih terus memperhatikan Rama. Kini Rama benar-benar terlihat sangat lemah. Rama yang sekarang bukanlah Rama yang Shila kenal dulu.
Shila menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat melihat Rama yang jatuh duduk di koridor. Wajahnya memancarkan rasa sakit. Dengan sigap Shila melihat Alfian yang langsung mengangkat tubuh adiknya yang saat ini lemah.
Saat itu juga, mata Shila dan Rama saling bertemu untuk sesaat. Shila masih diam mematung melihat Rama yang kini sudah pergi dari sekolah.
Dengan perasaan yang campur aduk Shila langsung melangkahkan kakinya menuju mobilnya.
***
Shila P.O.V
Gue baru selesai mandi. Gak bagus sih emang mandi malem. Tapi gak apalah, jarang ini. Lagi pula sekarang baru jam 7 malem heheh.
Jujur, gue masih penasaran sama keadaan Rama yang bener-bener berubah drastis. Sebenernya dia kenapa sih? Dia sakit? Dia sakit apa?
Dengan niat yang diikuti rasa penasaran gue langsung ngambil ponsel gue yang ada di meja belajar. Dan duduk disitu. Gak di mejanya kok, kan ada bangku.
Kalian pasti tahu, gue buka apaan? Ya bener, google. Gue langsung cari ciri-ciri penyakit apa yang sama kaya Rama. Gue yakin banget pasti Rama sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Kiss [Completed]
Teen FictionKlasik. Berawal dari sebuah taruhan, dan berakhir dengan jatuh cinta. Serta ciuman terakhir yang membuat Shila kehilangan Rama. ©Copyright 2016.