5. Resmi Balikan

1.5K 63 5
                                    

Udara sore kali ini cukup menyejukkan di Bandung. Cuacanya juga cukup cerah, tapi tidak terlalu panas, tidak juga mendung.

Shila berniat untuk bersepeda disekitar komplek rumahnya untuk menghilangkan rasa jenuh dirumah karena sendirian.

"Mbak, Shil! Mau kemana?." tanya Bi Encum--asisten rumah tangga di rumah Shila yang baru.

"Aku mau sepedaan bentar, Bi! Kalo Ayah pulang kasih tau aja,"

"Oh yaudah, hati-hati."

Dengan satu anggukan kepala, Shila langsung mengayuh sepedenya keliling komplek. Sepertinya Shila cukup senang tinggal di Bandung. Meski awalnya ia sempat menolak keras untuk tinggal di Bandung.

Cukup lama Shila mengitari komplek dengan sepedanya, kini matanya manatap heran saat melihat kerumunan orang memenuhi ujung komplek perumahannya. Dengan rasa ingin tahu yang cukup kuat, akhirbya Shila pun langsung menghampiri kerumunan orang itu di ujung komplek sana.

"Mas, ada apaan?" tanya Shila kepada mas-mas yang ada di dekatnya.

"Korban tabrak lari, Mbak."

Shila mengernyit, Ia langsung menerobos banyak orang untuk melihat siapa yang sudah menjadi korban tabrak lari tersebut.

"Astaga, ALDO!" teriak Shila kaget dan langsung mendekati cowok yang ia kenal bernama Aldo.

"Kak, Shil." Aldo meringis kesakitan.

Aldo adalah salah satu anak jalanan di Bandung yang Shila kenal. Karna Aldo termasuk salah satu anak di tempat mengajar Shila. Usia Aldo sendiri sekitar 10-12 tahun. Iya, masih anak-anak.

"Kenapa bisa kaya gini sih, Do?"

"Sakit, Kak Shil."

"Duh, Pak tolong angkat Aldo yah, saya mau bawa dia kerumah sakit." ujar Shila yang meminta tolong kepada beberapa bapak-bapak yang ada di dekatnya. Sementara dirinya langsung menghentikan taksi yang kebetulan lewat di depannya.

Dengan cepat Aldo langsung di bawa kerumah sakit. Selama di perjalanan, Aldo meringis kesakitan, dan itu membuat Shila semakin panik. Luka di lutut Aldo juga masih mengeluarkan darah segar.

Sampainya di rumah sakit, Aldo langsung di larikan ke UGD. Sementara Shila menunggu di luar dan mengurus administrasi pengobatan Aldo.

Sekitar satu jam lebih Shila menunggu, akhirnya Aldo menghampiri Shila yang sedang duduk di ruang tunggu. Lengannya yang di perban, dan juga kaki yang di perban.

"Kak Shil."

"Aldo? Gimana keadaan kamu?."

"Tadi udah di bersihin lukanya kak, udah gak terlalu sakit sih."

"Duh, lagian kenapa bisa di serempet motor sih, Do?."

"Aku udah minggir kak, emang motornya aja tengil. Mepet-mepet gitu makanya aku keserempet, kayanya sih lagi balapan sama temennya yang nabrak aku tadi." jelas Aldo dengan wajah kesal.

"Yaudah, sekarang kamu aku anter pulang yah?"

Aldo mengiyakan ajakan Shila dengan anggukan kepala. Shila langsung mengantar Aldo pulang.

Aldo sendiri tinggal di kolong jembatan bersama dengan anak-anak lain yang di ajar Shila juga. Di kolong jembatan itu ada sebuah gubuk kecil. Cukup untuk di tempati lima orang.

Usai mengantar Aldo pulang, Shila pun langsung pulang karena langit juga sudah semakin gelap. Perempuan itu berjalan di trotoar dan memilih untuk singgah sejenak di halte yang tidak jauh dari rumahnya saat ini.

Last Kiss [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang