18. Dua Sekaligus

926 58 0
                                    

Anggi dengan bando biru muda yang melekat sempurna di rambut panjangnya jalan seorang diri melewati koridor sekolah untuk segera masuk ke kelasnya. Ia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dika dan Shila, karena ada sesuatu yang penting untuk di sampaikan Anggi hari ini juga. Sebenernya sih nggak penting, tapi ya gimana, namanya juga Anggi.

Tapi sebelum Anggi berbelok arah menuju kelasnya, pergelangan tangannya lebih dulu di tahan oleh seseorang. Anggi cukup kaget di buatny, matanya sedikit memicing saat mengetahui siapa yang menahannya saat ini.

"Oji?"

Oji hanya tersenyum menatap Anggi tanpa melepaskan genggamannya.

"Gue buru-buru, Ji."

"I know, but... Gue cuma mau bilang kalau gue punya 2 tiket nonton yang udah gue pesen dari jauh-jauh hari."

"Terus?"

Oji menghela napasnya. Sepertinya Ia harus punya kesabaran extra untuk menghadapi sifat Anggi yang memang sedikit... Emmm banyak lemot. Tapi Oji menyukainya.

"Lo mau kan nonton sama gue?"

"Nonton apa?"

"Film, Gi."

"Bego! Gue tau, maksudnya film apa!"

Oji langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "The Other Side Of The Door?"

"WHAT? FILM SETAN? SERIUS?"

Oji mengangguk polos.

"Gue kabarin nanti, gue buru-buru. Bye, Fauzi." Anggi langsung meninggalkan Oji yang masih termangu.

Sementara yang di tinggalkan hanya merasakan detak jantung yang tidak normal. Rasanya sungguh suara yang indah, saat Anggi memanggil nama lengkapnya, Fauzi.

***

Di kelas, Shila hanya menatap kosong papan tulis yang berisi catatan materi pelajaran hari ini. Karena gurunya tidak masuk hari ini jadi, kelas Shila cuma dikasih tugas buat mencatat.

"Woi, ngelamun aja lo." Dika menyenggol bahu Shila.

"Ah, ya? Kenapa?"

"Ck, lo kenapa sih? Lo sakit? Ke UKS aja sana."

Shila menggeleng samar. Dia memang tidak sakit. Dia juga tidak tahu apa yang membuatnya seperti ini.

"Guys! Gue mau cerita sama lo." ucap Anggi yang baru saja menyelesaikan catatannya.

"Apaan?" kata Dika.

"Semalem nyokap gue baru balik dari Singapore, dan lo tau? Gue dapet oleh-oleh banyak hahahahah."

"Gak ada yang lucu." ucap Shila datar.

"Okeh, kalo cerita yang ini mungkin lo bakalan terkejut."

Dika dan Shila sama-sama menaikan satu alisnya.

"Fa...O....Oji ngajak gue nonton." ucap Anggi dengan satu tarikan napas.

Detik kemudian mata Dika dan Shila berhasil membelalak sempurna.

"What?? Oji temennya Rama?" tanya Shila heran.

"Fauzi? Anak Ipa 3?" Dika tak kalah heran.

Anggi hanya mengangguk.

"Kok bisa?" tanya Dika dan Shila bebarengan.

"Ya bisa lah, emmm udah sering chat juga."

Detik yang sama Anggi langsung mendapat toyoran dari Shila dan Dika.

Last Kiss [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang