21. Heartbreak Girl

984 58 6
                                    

Alfian baru saja menghempaskan tubuhnya di tempat tidur, usai mengganti pakaiannya. Entah kenapa saat ini Al merasa bahwa dirinya tak selalu berpikir tentang Selly.

Mata itu.

Al menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Saat ini dirinya tak mampu untuk berpikir jernih.

Shila.

Nama itu belakangan ini selalu hadir di ingatannya. Bahkan, saat bersama Selly pun Al selalu membayangkan Shila. Tidak pantas bukan??

Al beranjak dari kamarnya, menuruni anak tangga dan menuju dapur. Satu softdrink ia ambil dari dalam kulkas dan di teguk habis secara singkat.

Apa Alfian galau?

Karena apa?

Ponsel di saku jeans pendeknya bergetar. Cowok itu langsung mengambil ponselnya dan melihat beberapa chat line yang masuk

Selly : Yang?

Selly : kemana sih

Selly : Ih nyebelin banget:(

Alfian menarik ujung bibirnya ke atas melihat beberapa chat line dari Selly. Kekasihnya.

Tanpa banyak alasan, jari Al sudah menari-nari diatas ponselnya.

Alfian : aku baru bangun yang heheh

Alfian : Kamu udah makan belum? Aku lagi mau makan nih.

Tidak butuh waktu lama untuk menunggu, Selly langsung membalas line dari Al.

Selly : Dikirain kemana, udah ko. Yaudah kamu makan dulu sana.

Alfian : Ke hati kamu doang😍 iya iya, yaudah nanti aku telpon😘

Alfian menghembuskan napasnya usai membalas chat dari Selly.

Sungguh, dia tidak tau kenapa dirinya merasa dilema seperti sekarang. Dia tidak mungkin menyukai Shila bukan? Sadarkah dia bahwa dirinya sudah memiliki kekasih?

Apa Al akan selingkuh??

***

S

hila sedang sendiri di kelas, soalnya Anggi tadi di panggil Oji, nggak tau mau ngapain. Jadian mungkin?

Sementara Dika, tadi dia di panggil anak osis gak tau juga mau ngapain. Padahal kan udah kelas 12 ya? Terserah Dika aja mungkin ya.

Kelas sepi karena jam pulang sudah beberapa menit yang lalu. Shila di kelas cuma diem aja sambil dengerin lagu pake earphone. Lagu kemana, orangnya kemana.

Shila akhir-akhir ini ngerasa bingung sama dirinya. Masih gak yakin kalo dia suka sama dua orang sekaligus. Dan yang di sukainya adik kakak, lebih tepatnya kakak beradik yang kembar.

"Anggi belum balik?" suara Dika tiba-tiba yang entah kapan datengnya tapi udah ada disamping Shila.

"Belum."

"Galau lo? Rama aja di galauin."

Shila memukul lengan Dika pelan. Pukul manja gitu deh.

Dika cuma terkekeh. Laki-laki itu mengambil ponsel Shila tanpa izin untuk sekedar membuka aplikasi sosmednya.

"Lo udah kelas 12, masih aja ngurusin osis." kata Shila.

Senyuman Dika tercetak, meski tatapannya belum beralih dari ponsel Shila. "Ciyeeeee, perhatian."

Last Kiss [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang