Bacanya sambil dengerin yang ada di mulmed ya😁 Happy reading gaessss..
.
.
.
Gadis itu berjalan dengan santai melewati koridor kampusnya, tak lupa ia selalu memakai earphone di telinganya untuk mendengarkan lagu favoritnya sejak 3 tahun lalu. Marcell - Tak Kan Terganti.
Sejak kepergian Alfa 3 tahun lalu. Terkadang rasa rindu terhadap Alfa masih menghantuinya. Saat ini gadis itu kuliah di salah satu Universitas di Jakarta. Shila mengambil jurusan management di kampus itu bersama Anggi.
Saat ini Shila menjadi pribadi yang sedikit feminim. Tidak terlalu banyak tingkah. Shila yang sekarang adalah Shila dewasa.
Sejak kepergian Alfa, hubungannya dengan Alfian tidak berakhir buruk. Sesekali Alfian berkunjung ke Jakarta untuk menemui Shila. Sesuai permintaan Alfa, Alfian harus menjaga Shila semampunya. Maka dari itu, Alfian sudah seperti kakak laki-laki bagi Shila.
Kepergian Alfa membuat Shila nekad untuk ikut Ayahnya tinggal di Jakarta. Mencari suasana baru agar tidak terpaku dengan kenangan dari Alfa.
"CILA? YUHUUUUUUUU!" teriak Anggi yang langsung menghampiri Shila di ambang pintu kelasnya.
Anggi tidak berubah sama sekali. Suaranya yang melengking masih menjadi ciri khas dalam diri Anggi. Hubungannya dengan Oji? Jangan ditanya, mereka bertahan sampai sekarang, bahkan Oji rela tinggal di Jakarta dan kuliah di kampus yang sama dengan Anggi. Hanya karena Oji tidak mau LDR dengan gadis suara melengking itu.
Tidak hanya Anggi, sahabat Shila yang bernama Dika sedang mengurus kepindahan kuliahnya dari Bandung ke Jakarta, demi untuk bersama dengan Shila dan Anggi. Soal perasaan Dika terhadap Shila semasa SMA sudah bukan menjadi masalah bagi Shila maupun Dika. Kabarnya kini, Dika sudah menjalin hubungan bersama Ana, adik kelas yang menyukainya dulu.
"Berisik lo ah!." Shila langsung meninggalkan Anggi di ambang pintu. Dirinya memilih jalan menuju Kantin.
"Ih, tungguin!."
Anggi langsung menyusul Shila dengan bibir yang mengerucut. Sampainya di kantin, dua gadis itu langsung memesan minuman andalan mereka berdua, teh sisri gula batu yang dingin.
Shila masih terus fokus terhadap ponselnya. Earphonenya juga masih terpasang rapi di telinganya. Dengan cepat, Anggi langsung melepas salah satu earphone Shila.
"Ck, apaan sih?." Shila menatap Anggi kesal.
"Jangan dengerin lagu mulu. Lagunya itu terus lagi, gak punya lagu lain?."
Shila hanya memutar bolanya malas. Ia pun langsung melepaskan earphone, dan memasukan ponselnya ke dalam tas.
"Jadi orang jangan sotau." Shila langsung menyeruput minumannya yang baru saja di antar oleh mamang es.
"Apa sih yang gak gue tau soal lo? Apa perlu gue kirimin lagu india favorit gue ke hp lo?."
Shila hanya mengangkat bahunya acuh.
"Ke bandung yuk, Gi."
Anggi langsung menatap Shila cengo. "Ngapain?."
Shila tersneyim simpul. "Hari ini tepat tiga tahunnya Alfa."
Anggi diam. Dirinya tahu, bahwa sahabatnya memang selalu ke Bandung jika ada hubungannya dengan Alfa. Bahkan, Shila juga pernah ke Bandung pukul 02:00 pagi hanya karna ia bermimpi Alfa membutuhkannya kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Kiss [Completed]
Teen FictionKlasik. Berawal dari sebuah taruhan, dan berakhir dengan jatuh cinta. Serta ciuman terakhir yang membuat Shila kehilangan Rama. ©Copyright 2016.