Nyaris tiga hari Shila mendiamkan Rama. Otomatis itu bikin Rama uring-uringan. Sampai pada akhirnya, rencana Reno yang bakalan liburan ke puncak itu gagal. Lebih tepatnya dibatalin. Rama yang ngebatalin semuanya. Dengan alasan Cila yang gak ikut dia pasti gak ikut. Tadinya Reno tetep mau liburan sama yang lain, namun Oji bilang gak usah, kasian Rama.
Sekarang Shila lagi sama Dika dan tentu juga ada Anggi. Mereka baru selesai pelajaran tambahan di sekolahnya. Karena sebentar lagi mereka akan melaksanakan Ujian Nasional.
"Udah lama gak jalan bareng, jalan yuk." ajak Dika.
"Yuk, yuk. Kemana?" tanya Anggi.
"Mall? Atau kemana gitu?"
"Kerumah gue aja." ucap Shila .
"Leh uga. Lo bawa mobil kan, Cil?"
"Hmm. Dika aja yang nyetir." Shila langsung menyerahkan kunci mobilnya pada Dika.
"Gue ke toilet bentar ya, lo duluan aja ke parkiran." kata Shila.
Dika dan Anggi langsung mengiyakan dengan anggukan kepala. Dan keduanya langsung berjalan ke arah parkiran.
Shila melangkahkan kakinya menuju toilet. Namun langkahnya terhenti saat melihat Rama yang sedang bermesraan dengan Melli di taman sekolah.
Shila mengernyit. Sejujurnya hatinya memang sakit melihat hal itu. Tapi ada yang lebih menyakitkan lagi bagi hatinya. Saat melihat Alfian yang dengan wajah bahagia telah menggoda Selly. Ya, Selly sudah masuk sekolah hari ini. Mungkin itu artinya dia gak bisa deket-deket sama Alfian lagi.
Dadanya cukup sesak melihat dua orang yang kini selalu menjadi alasannya untuk tersenyum sebelum tidur, malah menyakiti hatinya.
Shila mencoba mengatur napasnya supaya kembali normal. Ia membalikan tubuhnya dan melangkahkan kakinya menuju parkiran.
Tapi sayang, sudah ada tangan yang menahannya lebih dulu.
"Cil, aku mau ngomong sama kamu." kata Rama.
"Gaperlu ada yang diomongin."
"Ada. Soal kita."
"Kita?" Shila tersenyum miring. "Lo sama gue bukan Kita, Ram. Udah ah, gue mau balik."
"Shila!."
Shila memejamkan matanya sesaat. "Apaan lagi, Ram?"
"Dengerin dulu kenapa sih? Kenapa gak pernah mau dengerin omongan gue?"
"Karna omongan lo gak bisa di percaya." Shila langsung berlari meninggalkan Rama seorang diri.
Sementara Rama yang masih menatap Shila hanya bisa menatapnya dengan tatapan sendu.
"Kenapa, Ram?" tanya Melli.
"Bukan urusan lo."
"Kok gitu? Baru aja kamu cium pipi aku, masa sekarang udah jutek si honey." Melli bergelayut manja di lengan Rama. Kaya monyet ya? Eh?
"Berisik!" Rama langsung meninggalkan Melli dengan perasaan galau. Yang ditinggalin cuma bisa pasang wajah kesel. Sambil ngasih sumpah serapah buat Rama.
***
S
hila tiba dirumahnya sekitar satu sajm yang lalu. Anggi sama Dika lagi asik main PS. Sedangkan Shila lagi asik main ponselnya.
Tiba-tiba ada line masuk di ponselnya.
Rama💩 : Cil :'(
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Kiss [Completed]
Teen FictionKlasik. Berawal dari sebuah taruhan, dan berakhir dengan jatuh cinta. Serta ciuman terakhir yang membuat Shila kehilangan Rama. ©Copyright 2016.