19. Berantem

938 58 2
                                    

Sesuai ucapan Rama tadi yang menyuruh Shila harus menunggu Rama futsal, akhirnya Shila menunggu bersama Anggi di pinggir lapangan.

"Cil, lo yakin lebih nyaman sama Alfian?" tanya Anggi hati-hati.

"Iyah."

"Gak bisa sama Rama aja?"

Shila menatap Anggi bingung. "Lo kenapa deh? Bukannya lo suka ya sama Rama? Kenapa jadi nyuruh gue buat nyaman sama dia?"

Anggi hanya memberi cengiran kudanya pada Shila. "Udah engga, hehehh. Fauzi lebih baik dari Rama."

"Sotoyyyy! Pacaran aja engga." Shila langsung menoyor kepala Anggi.

"Emang lo pacaran sama Rama?"

Skak mat.

"Ya...engga sih."

Anggi terkekeh dan langsung menoyor Shila. "Kalo Rama nembak beneran terima aja."

"Tapi Gi, dia tuh kaya nganggap gue ceweknya. Manggil sayang-sayang segala lagi."

"Tapi suka kan?" goda Anggi seraya mencolek dagu Shila. Shila langsung blushing. Pipinya langsung merona.

"Hahahha bego! Ngapain blushing sih."

"Rese lo ah!"

Cukup lama Anggi dan Shila menunggu Rama dan Oji futsal, kini anak futsal baru saja selesai latihan. Anggi yang memang langsung diajak pulang oleh Oji cuma bisa manggut-manggut, padahal dia mau liat Shila sama Rama yang mungkin saja akan memepertunjukan adegan gemas ala anak sekolah pacaran. Sementara Rama, laki-laki itu baru saja menghampiri Shila yang lagi asik mainin ponselnya.

Rama mencubit pelan hidung Shila dan duduk di sampingnya.

"Mau pulang sekarang?" tanya Rama.

"Terserah."

"Nanti aja ya, masih capek."

Shila hanya menganggukan kepalanya.

Suasana canggung pun menghantui mereka berdua. Belum ada obrolan lagi yang mereka bicarakan, sampai pada akhirnya hanya mereka berdua yang masih di pinggir lapangan. Anak futsal juga udah pada pulang semua.

"Mau disini atau mau ikut?" tanya Rama.

"Kemana?"

"Ruang ganti."

"Di...di..disini aja."

"Beneran?"

Shila hanya mengangguk ragu. Namun Rama malah menarik pergelangan tangannya untuk mengikuti Rama keruang ganti.

"Ish! Kan gue bilang, gue dilapangan aja!"

"Bentar lagi ujan sayang, emang kamu mau keujanan? Kalo sakit gimana?"

"Bodo!" Shila langsung duduk di depan ruang ganti.

"Ngambek? Makin lucu tau." Rama mengacak rambut Shila dengan gemas.

"Udah deh ah lama! Cepetan sana, gue mau pulang."

"Yaudah pulang aja sana." ucap Rama dengan seringaiannya.

Shila bangkit dari duduknya. Dan langsung menatap Rama tajam. "Lo cuma ngerjain gue?"

Rama hanya menatap Shila tengil dan mencoba untuk menahan tawanya.

"Makasih. Gue. Balik. Sekarang!" ujar Shila penuh dengan penekanan dan langsung pergi meninggalkan Rama.

Rama yang melihat aksi Shila pun langsung gelagapan. Padahal dia hanya menggoda Shila saja, detik itu juga Rama langsung mengejar Shila yang kini sudah jauh dari pandangannya.

Last Kiss [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang