Part 1

5.3K 287 1
                                    

"What?! Lo ajak gue ke danau buat apa, Bego?!" teriak Nora yang menyadari jika dirinya dibawa ke tepi danau.

"Yah, setahu gue sih, danau itu tempat romantis. Jadi, gue bawa lo kesini." Adrian mengangkat bahunya acuh.

"Terus?" tanya Nora tanpa minat.

"Ya nggak apa-apa sih, gue pengen ceburin lo aja di sini." Sebenarnya, Adrian kesal dengan sikap Nora yang tidak peka. Rencananya mengajak Nora kesini adalah untuk menikmati angin yang sejuk ini sambil melihati bintang di langit, tetapi lihat saja sekarang, rencananya gagal 'kan?

Ctak!

"Aww." Adrian meringis sambil mengelus kepalanya yang dijitak oleh Nora. "Ra, lama-lama nih ya, kalau lo jitak gue terus, otak gue bisa blank. Mau lo tanggung jawab?"

"Bodo amat." Nora melirik Adrian sinis. "Makanya, jangan macem-macem sama gue."

"Iya-iya maap."

"Anterin gue pulang! Sekarang!"

"Lah, kan baru sampe disini, Ra," ucap Adrian yang terdengar seperti orang lelah.

"Sekarang mau ngapain lo disini? Lo jadi penjaga danau ya? Apa jangan jangan-"

"Heh, lo kok nethink mulu sih sama gue?" potong Adrian yang tidak mau dijelekkan terus oleh Nora.

"Udah, gue mau balik. Cepet! Ntar gue gak bisa ikut balapan lagi."

"Yaelah, 'kan gue juga ikut Ra. Lagian ini baru jam-" Adrian melihat jam hitam yang melingkar di tangannya.

"Ini udah jam 9 ogeb!" potong Nora dengan kesal.

"Hah? Loh, kok udah jam segini?!"

"Iyalah. Lagian lo tadi makan lama, terus jalan kesini naik mobil sport kayak naik sepeda. Lelet banget."

"Bukan lelet. Tapi emang tempatnya jauh. Lagian sebelum kesini tadi 'kan kita banyak mampir," elak Adrian.

"Apa kata lo. Ayo balik!" Adrian menghembuskan napas kesal. Ia lalu berjalan menuju pintu kemudi.

Gue kira cuma cowok yang ga peka. Nyatanya cewek juga tuh, gerutu Adrian dalam hati.

Adrian tersentak kaget ketika mendengar bantingan keras dari pintu di sampingnya. "Santai bisa kali, Ra," cibir Adrian. "Belinya pake uang nih."

"Bodo amat. Nggak peduli."

Adrian memutar bola mata. Kapan ya dia bisa meluluhkan hati cewek di sampingnya ini?

Melihat Adrian yang tak bergerak, Nora kembali berbicara. "Oh, jadi lo nggak mau? Gue cari taksi aja." Nora kemudian membuka pintu mobil, tetapi pergerakannya dicegah oleh Adrian.

"Oke-oke, kita jalan." Adrian lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh.

"Yan, kalo mau balapan ada tempatnya. Nggak usah ngebut-ngebut! Udah tahu Jakarta ramenya kayak apa."

Adrian memutar bola mata. "Ra, gue heran deh. Lo cerewet banget sih sama gue? Coba aja tiap hari lo gini."

Nora melirik Adrian sekilas. "Nggak tau ya, kalo liatin lo bawaannya pengen ngomel terus, pengen marah terus. Muka lo ngeselin sih, cocok buat dijadiin pelampiasan pas marah."

TS [1]: Twin BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang