Sosok itu menggeliat di atas tempat tidur, berdecak dan mengambil ponsel miliknya—yang berbunyi nyaring mengganggu tidurnya—di atas nakas. Ia mengucek matanya dengan malas, mengangkat telepon, dan menjawabnya ogah-ogahan.
"Halo?" sapanya, menggaruk-garuk rambutnya sembari duduk.
"The-Thea?."
Gadis itu membelalak kaget. Ia lalu melihat nama dari si penelepon. Ia merasa déjà vu.
"Tante kenapa?" tanyanya, nyaris memekik. Pasalnya, ini adalah hari Minggu, dan seseorang membangunkannya dengan suara tangis. Oke, ralat, ini sudah siang. Di jadwalnya, jam 11 memang masih pagi.
"Hiks.. ma-maafin Tante, Thea.. Tante nggak ngabarin ini ke kamu sebelumnya."
"Tante kenapa?" suaranya mulai parau, air mata merembes dari kedua matanya.
"Tante minta maaf nggak bisa jagain Kevin, Thea. Tante minta maaf."
"Tante kenapa daritadi minta maaf sih, Tan?!" pekik Thea, setengah panik dan mulai mengacak rambutnya frustasi.
"Kevin, Te.. Kevin udah gak ada.."
Thea terdiam, tercenung, fokusnya hilang dan pikirannya melayang.
"Ma-maksudnya, Tan?"
"Kevin meninggal, Thea.. Kevin meninggal dunia!"
Thea menggeleng-gelengkan kepalanya. Ini tidak mungkin kan? Ibu calon mertuanya itu pasti bercanda. Pasti!
"Tante jangan bercanda deh, Tan."
"Tante nggak bercanda, Te."
"Tante jangan bercanda!!" seru Thea, memekik lalu tertawa. Tawa yang justru terdengar parau.
"Oh, pasti Kevin lagi buat kejutan buat Thea kan, Tan? Kevin pasti mau kasih kejutan sama Thea, kayak di cerita yang pernah Thea baca. Iya kan Tan?! Jawab Tan!!"
"Enggak Thea, Kevin benar benar meninggal. Sekarang dia sudah tenang disana." Suara Sally terdengar lelah. "Kevin sudah dimakamkan beberapa hari yang lalu. Maaf Thea, Tante terlambat memberitahu ini sama kamu. Tante hanya merasa bersalah, dan tante melupakan segalanya Te. Maafin Tante Thea."
"Nggak, Tan! Kevin masih hidup! Dia masih hidup Tan! Dia janji bakalan ada buat aku, kita bakal hidup bersama, dia udah janji, Tan! Nora juga bilang kalau Kevin lagi sibuk di luar negeri."
"Ta-tapi Tante nggak bohong, Thea."
"Enggak, Tante bohong sama Thea! Thea percaya kalau Nora sama Kevin nggak mungkin bohongin Thea! Kevin masih hidup!"
Thea mematikan sambungan telepon, ia luruh, terjatuh dan menangis meraung.
Nora yang mendengar suara teriakan langsung keluar dari walk in closet. Ia menghampiri Thea yang sedang berteriak seperti tadi sambil menangis. Nora tahu apa yang terjadi pada adiknya karena ia tadi dikirimi pesan singkat dari Raka yang memberitahunya tentang meninggalnya Kevin.
"Ra, bilang sama gue kalo Kevin masih hidup. Bilang, Ra! BILANG KE GUE KALAU KEVIN MASIH HIDUP!!" Thea mendongak menatap Nora yang sudah menangis. "Kevin masih hidup kan, Ra? Dia masih hidup kan? Lo bilang dia lagi sibuk di luar negeri, iya kan Ra?!" Nora menggeleng, menutup mulutnya dengan telapak tangan.
"Thea, lo nggak boleh gini."
"ENGGAK!! KEVIN MASIH HIDUP!! KEVIIIN!! KEVIN MASIH HIDUP!!"
"Thea, daripada lo nangis kayak gini, mending kita ke makamnya aja. Ayo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TS [1]: Twin Badgirl
Ficção Adolescente[TAHAP REVISI] #Twin Series 1 Ini adalah cerita dari dua cewek cantik yang berbeda sifat, tapi sama sama badgirl. Si kembar Annora dan Anthea Alicya Bramantyo memiliki kisah cinta yang sama menyedihkan. Yang satu ditinggal oleh sang kekasih, dan sat...