"Thea! Woi bangun!" teriak Nora sambil mengguncang guncang badan Thea. Thea tiba tiba terbangun dan berteriak membuat Nora yang berada di sampingnya kaget.
"Waaa. Gempa bumii! Tolong gue yang cantik ini! Huwaaa!" Thea memekik kaget yang seketika membuat Nora terjungkal.
Gluduk!
Thea mengucek matanya lalu menguap. Ia mencoba mencari asal suara. Dia melihat ke bawah dan menemukan Nora yang jatuh terjungkal dengan kepala di bawah dan kaki yang menyandar di kasur. Thea tertawa terbahak-bahak. "Lagi ngapain lo, Ra?" tanya Thea dengan raut wajah tidak berdosa.
"Lagi boker! Udah tau jatoh, masih aja tanya!" Nora berdiri, lalu mengusap usap pantatnya.
"Hahahaha.." Thea tertawa terpingkal pingkal. "Sorry ya, gue nggak tau. Salah lo juga, pake goncang-goncang, 'kan gue kira gempa bumi." Setelah tawa Thea mereda, ia meminta maaf pada kembarannya.
"Ngapain lo bangunin gue?" tanya Thea saat sudah sadar, untuk apa Nora membangunkannya pagi ini.
"Kevin nungguin lo dibawah!"
Thea hanya ber-oh ria. Lalu segera turun dan menyambar handuk, bersiap mandi.
Nora lalu pergi menuju ke ruang tamu. "Bentaran, si kebo lagi mandi," kata Nora kepada Kevin.
"Udah bangun dia, Ra?" tanya Kevin polos.
"Bego lo. Yaudah lah!" Nora menempeleng kepala belakang Kevin.
"Aduh, sakit kakak ipar!"
"Lebay." Nora memandang Kevin jijik.
"Hai!" sapa Thea dari tangga.
Kevin dan Nora menengok bersamaan. Kevin tersenyum manis pada Thea. Nora hanya melihatnya lalu berbalik lagi. Thea mengenakan baju putih yang bagian bahunya terbuka, sneakers biru, dan celana jeans biru sepaha.
"Gue nggak bisa bayangin kalo kalian punya anak," ujar Nora, menatap Kevin dan thea secara bergantian, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hush, nikah dulu, baru punya anak!" ralat Kevin.
"Bodo. Gue mau ke belakang." Kevin mengangguk. Nora lalu berjalan ke dapur.
"Eh, Ra. Tunggu!" teriak Kevin saat mengingat sesuatu. Nora berhenti dan berbalik, dia mengangkat satu alisnya. "Nanti ketemuan sama anak-anak. Jam 3, di rumah gue." Nora hanya mengangguk lalu kembali berjalan. Tiba-tiba ia teringat sesuatu dan kembali berbalik.
"Acara apa?" tanyanya.
Kevin mengangkat bahu. "Gue nggak tau. Dateng aja sih kayak biasanya," ucapnya yang dijawab anggukan oleh Nora.
"Gue jalan dulu yaa!" kata Kevin yang sudah menggandeng tangan Thea. Nora lagi-lagi hanya mengangguk.
***
"Loh, pada kumpul ya? Kenapa nggak bilang, Vin?" Thea menoleh kepada Kevin dengan tatapan bertanya ketika melihat teman temannya berkumpul.
"Hehehe, sengaja aja. Biar Nora nggak tau," jawab Kevin dengan cengengesan.
"Udah, mending duduk!" ujar Alice. Thea dan Kevin duduk di kursi mereka.
"Oke, to the point aja ya!" Mereka semua mengangguk mengiyakan ucapan Alice.
"Ini semua hubungannya sama Nora. Kita semua udah tau kan sifat Nora kayak gimana. Kalo gue liat, dia emang gak sedih gara-gara putusin Andra. Tapi gue rasa dia nyimpen perasaannya sendiri. Terutama lo, Thea, lo pasti tau 'kan gimana karakter kakak lo?" jelas Alice panjang lebar. Thea hanya mengangguk, kemudian Alice kembali menjelaskan setelah menarik nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TS [1]: Twin Badgirl
Teen Fiction[TAHAP REVISI] #Twin Series 1 Ini adalah cerita dari dua cewek cantik yang berbeda sifat, tapi sama sama badgirl. Si kembar Annora dan Anthea Alicya Bramantyo memiliki kisah cinta yang sama menyedihkan. Yang satu ditinggal oleh sang kekasih, dan sat...