"Na, bangun, Na! Udah sampe, Cupu!" Raka menggoyang-goyangkan badannya guna membangunkannya Nora yang sampai saat ini masih bersender padanya.
Nora mengerjap pelan. Raka tertawa kecil ketika melihat Nora yang kebingungan sambil mengucek matanya.
Setelah gadis itu sadar sepenuhnya, ia menoleh ke arah Raka yang masih memperhatikannya sambil tertawa kecil. Nora mengerutkan keningnya. "Kita udah sampe, Rak?"
Raka menghentikan tawanya. Cowok itu kini mengangkat sebelah alisnya. "Udah, daritadi. Sekitar lima menit lalu kayaknya."
Nora mengangguk mengerti. Gadis itu lalu menoleh ke samping, dimana terdapat Diandra yang masih terlelap dalam tidurnya. Diandra tampak menikmati tidurnya yang mungkin membuat Ferry capek karena cewek itu bersender padanya.
Nora menggeleng-gelengkan kepalanya. Gadis itu bangkit dari kursi setelah Raka berdiri. Nora menghampiri Diandra yang tidak terlihat akan bangun.
"Kenapa nggak dibangunin Diandra nya, Fer?"
Ferry mendongak. Cowok itu menggeleng. "Gue nggak tega bangunin dia yang keliatan nyenyak banget."
Nora tersenyum kecil, saking kecilnya sampai tidak terlihat. Gadis itu kini menepuk-nepuk pipi Diandra. "Didi, bangun. Udah sampe," ujarnya ketika Diandra mulai mengerjapkan matanya.
"Ngg.." Diandra mengucek matanya. Gadis itu menyapukan pandangannya ke penjuru bus yang cukup sepi karena kebanyakan sudah keluar. "Udah sampe?" Diandra meregangkan otot tangannya.
Nora mengangguk. "Udah, ayo bangun."
"Ini udah bangun, Mak." Diandra berdecak, gadis itu lalu bangkit dan mengambil barangnya yang ada di bagian atas, begitu pula dengan Nora.
Setelah merasa tidak ada barang yang tertinggal, Nora dan Diandra keluar dari bus bersama Raka, sedangkan Ferry sudah keluar terlebih dahulu karena ia harus memberikan pengarahan kepada murid yang lain.
Nora dan Diandra menunggu Raka yang kini sedang mengambil koper keduanya di dalam bagasi. Diandra mengetuk-ngetukkan kakinya pada tanah, merasa jika menunggu Raka yang terlalu lama mengambil koper. Maklum saja, banyak anak-anak yang berebut untuk mengambil koper masing-masing.
Setelah mendapat kopernya, Raka, Nora dan Diandra berjalan menuju kumpulan anak-anak. Terlihat di tengah kumpulan itu terdapat Ferry yang sedang berdiri sambil memberi pengumuman.
"Ok, kalian udah dapet kelompok masing-masing 'kan ya? Sekarang, tugas kalian adalah buat tenda itu dengan kelompok kalian. Nggak ada acara ribut! Harus kompak!"
Semua murid yang membentuk lingkaran itu berseru mengiyakan. Tak lama kemudian, terdapat gerombolan yang tampak baru turun dari bus. Dilihat dari jauh juga, anak SMA 08 tahu jika itu adalah anak SMA 03.
Nora melirik Raka yang berada di sampingnya. Raka tidak terlihat celingukan ataupun tanda-tanda lain untuk mencari dirinya di kumpulan SMA 03 yang baru datang. Mengangkat sebelah alis, akhirnya Nora memilih tidak peduli dengan hal itu.
Nora ditarik oleh Diandra menuju tenda mereka. Diandra sibuk melihat bendera nomor 8, dan berharap jika tenda itu tidak berada terlalu jauh dari lokasi api unggun karena itu akan menyulitkan keduanya.
Diandra berseru senang saat menemukan teman-temannya yang sudah mulai mendirikan tenda. "Hai!"
Ketiga cewek yang sibuk mendirikan tenda itu menoleh ke arah Diandra dan Nora. "Diandra, Anna, sini bantu!" teriak Mia, seorang gadis berkaca mata sambil tersenyum dan menyuruh Nora juga Diandra untuk membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TS [1]: Twin Badgirl
Teen Fiction[TAHAP REVISI] #Twin Series 1 Ini adalah cerita dari dua cewek cantik yang berbeda sifat, tapi sama sama badgirl. Si kembar Annora dan Anthea Alicya Bramantyo memiliki kisah cinta yang sama menyedihkan. Yang satu ditinggal oleh sang kekasih, dan sat...