Reina Frinza Lee on mulmed :)
"Bestfriend is someone in our live who knows about our story and always on your side in sadness or happyness."
***
Raka membuka pintu rumahnya, lalu mempersilakan Nora untuk masuk."Kenapa nggak langsung aja sih?" tanya Nora yang sudah duduk di sofa ruang tamu.
"Gue mau ganti baju dulu, nggak enak kalo balapan pake baju ginian."
Nora memutar bola mata. "Dasar tebir," cibirnya pelan.
Seakan tidak mendengar, Raka berujar, "bentar ya, gue nggak lama kok." Raka kemudian meninggalkan Nora sendirian di ruang tamu dan menuju ke kamarnya yang ada di lantai atas.
Nora merasa bosan sekarang. Demi membunuh rasa bosannya, ia mengamati rumah Raka. Rumah ini dari luarnya memang terlihat seperti rumah pada umumnya, tapi ada satu hal yang membuatnya terlihat berbeda dari rumah lainnya. Di dalam rumah ini, terdapat lampu-lampu kecil yang tampak menggantung di langit-langit rumahnya. Selain itu, sepanjang dindingnya juga dihiasi dengan berbagai macam wallsticker dan juga lukisan sehingga rumah ini tidak terkesan sepi. Lantai ruang tamunya juga dilapisi dengan karpet lembut berwarna putih. Dilihat dari modelnya, pasti rumah ini memiliki penghuni yang berupa anak-anak.
Bagaikan sebuah kebetulan, tiba-tiba saja ada seorang anak kecil yang berjenis kelamin perempuan menghampiri Nora. Nora mengerutkan keningnya ketika anak itu tersenyum lebar padanya.
"Hai, Kak!" seru anak perempuan itu sambil melambai-lambaikan tangannya.
"Hai juga. Kamu siapa?" Nora mengamati anak kecil itu. Wajah anak kecil itu manis, ditambah dengan rambut panjangnya yang dikuncir dua, membuat anak kecil itu semakin lucu. Dari tingginya, Nora menebak kalau anak kecil itu masih menduduki bangku sekolah taman kanak-kanak.
Anak kecil itu menjulurkan tangannya. "Adela, Kak."
Nora tersenyum seraya menjabat tangan anak kecil itu. "Adera? Nama kakak Nora."
Anak kecil itu menggeleng, lucu. "Adela, Kak. Bukan Adera."
Nora terkekeh. "Kirain cadel. Adeknya Raka, ya?"
Adela mengangguk. "Kakak pacarnya kak Raka?"
"Hah?" Nora mengerjapkan matanya, bingung. "Bukan, kakak temennya." Eh, bisa disebut temen nggak sih?
Adela manggut-manggut. "Kakak mau main sama Dela?"
Nora mengangkat sebelah alisnya. Ia menarik Dela untuk mendekatinya. "Main apa?"
Adela menunjukkan ponsel ditangannya. "Main game, Kak." Anak jaman sekarang udah pegang hp aja dah.
"Boleh. Kamu kesini." Nora mengangkat Adela untuk duduk di pangkuannya. "Emangnya main game apa? Masak-masakan?"
Adela mengangguk antusias. "Iya, Kak. Masak-masakan." Ia menunjukkan game di ponselnya. "Kakak bisa, nggak?"
Nora tertawa pelan. "Bisa lah, apa sih yang Kakak nggak bisa?" Naklukin hati kakak lo aja bisa.
"Yaudah, Dela main dulu, nanti gantian kakak." Adela mengangguk dan memulai game memasaknya.
Nora hanya mengamati Adela yang sedang bermain. Tampak sekali bentuk kecemasan Dela ketika bermain. Nora hanya terkekeh ketika Adela kesal saat tidak bisa mengontrol game nya.
Kedua perempuan yang berbeda usia itu tampak terlarut dalam kebersamaan.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/66930822-288-k665559.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TS [1]: Twin Badgirl
Teen Fiction[TAHAP REVISI] #Twin Series 1 Ini adalah cerita dari dua cewek cantik yang berbeda sifat, tapi sama sama badgirl. Si kembar Annora dan Anthea Alicya Bramantyo memiliki kisah cinta yang sama menyedihkan. Yang satu ditinggal oleh sang kekasih, dan sat...