Part 18

1.9K 120 0
                                    

Thea berdecak sebal ketika melihat Kevin yang sedang berinteraksi dengan adik kelasnya. Jelas saja Thea cemburu, terlihat sekali pancaran kekaguman dari mata adik kelas itu.

"Kevin!" teriak Thea dengan kesal.

Kevin menoleh, ia tampak berbincang sebentar dengan si adik kelas, lalu berlari untuk menyusul Thea yang kini sudah menyedekapkan tangannya.

"Kenapa, Sayang? Mau ke kantin bareng?"

Thea mendelik. "Nggak," cewek itu tidak menatap Kevin yang kini ada di hadapannya, "sana urusin adek kelas itu aja! Gue bisa makan sendiri."

"Sayang, aku tadi cuma ngomongin soal basket sama dia, kamu nggak usah cemburu gitu dong." Kevin menunduk untuk menatap Thea yang lebih pendek dari dirinya.

"Ngomongin basket apaan? Jelas-jelas dia ngeliatin kamu terus gitu!" Thea mendengus.

"Tapi tadi dia cuma nanya soal basket, Sayang. Dia 'kan ketua baru basket cewek. Jangan marah dong." Maklum saja jika adik kelas tadi bertanya tentang basket kepada Kevin, karena cowok itu adalah mantan ketua basket.

"Dia tanya ke Canez 'kan juga bisa. Malah bisa lebih ngerti. Emang sengaja modus itu orang."

"Canez lagi nggak ada, Sayang. Dia pergi, makanya Kinar tanya ke aku."

"Oh, namanya Kinar? Anak kelas berapa? Udah ditanyain sekalian belom?" Thea menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Kevin.

Kevin mengacak rambutnya frustasi. "Tadi dia sendiri yang bilang, Sayang. Bukan aku yang nanya."

"Terus gue peduli, gitu?" Thea berdecih, "enggak, Bego." Cewek itu lalu berbalik. Kevin segera mencekal tangan Thea.

"Sayang, jangan cemburu gitu. Aku punya kamu, cuma punya kamu, aku cuma sayang sama kamu, nggak ada yang lain. Aku bisa jaga jarak sama cewek lain, aku tau batas, Sayang."

Thea berbalik dan melepaskan tangan Kevin. "Kenapa? Nggak suka sifat gue yang kayak gini? Kalo nggak suka yaudah, tinggalin aja. Gue emang cemburuan orangnya, kalo lo tau harusnya lo nggak deket-deket dong sama anak itu."

Anak-anak yang berada di sekitar kelas Kevin, 12 IPA 4, melihati pertengkaran dua sejoli itu.

"Aku nggak deket-deket sama dia, Sayang. Dia yang nanya ak-"

"Ya terus kenapa lo tanggepin, hah? Anak kelas mana tadi sih? Biar gue tanya dia, emang niat nanya apa niat modus. Keliatan banget naksirnya." Thea berdecih. Gadis itu lalu melihati sekeliling. "Ngapain kalian liat-liat, hah?! Kurang kerjaan banget ngeliatin orang?! Pergi sana!"

Kevin mengusap wajahnya dengan kasar. "Udah, Sayang, udah."

Thea kembali menatap Kevin. "Anak kelas mana dia? Jawab, anak kelas mana, hah?!"

Kevin menghela nafasnya. "Kelas sebelas IPA enam."

"Oh, yaudah. Gue mau balik." Thea berbalik, tetapi lagi-lagi Kevin menyekal tangannya.

"Jangan apa-apain dia, Te. Dia emang cuman nanya."

Thea menangkat sebelah alisnya ketika Kevin menghadang jalannya. "Oh, ceritanya belain nih?"

TS [1]: Twin BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang