Anna POV
Aku langsung melihat jamku, briefing anak-anak teater sudah di mulai, aku pun terlambat 5 menit. Huff.
Ruangan basecamp pun penuh. Ruangan itu bisa menampung kurang lebih 50 orang dan ada panggung kecil di dalamnya serta beberapa kursi. Aku pun lalu mencari tempat duduk yang kosong di belakang.
Kak Ali, yang ternyata ketua teater menjelaskan apa saja kegiatan teater. Para senior juga hadir mendampingi dan memantau. John Pantau banget. Katanya anak baru ada sekitar 30-an orang. Mahasiswa baru mungkin lebih memilih organisasi lain yang menarik.
Briefing hari itu juga membahas malam keakraban dan pelantikan anak baru dan kak Ali menjelaskan bahwa anak baru harus berpasangan dengan seseorang. Kami di bagi menjadi 15 pasang dengan mengambil kertas undian yang sudah di acak. Aku pun memilihnya, membuka kertasnya dan melihat nama yang ada di kertas tersebut.
Eliza Valentine.
Yes, untung cewek. Males rasanya berpasangan ama cowok.
Aku pun segera mencari pasanganku karena melihat yang lain sudah menemukan pasangan mereka. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu basecamp dan semua mata berpaling ke arahnya.
"Maaf terlambat, tadi mengambil barang di parkiran", katanya sedikit terengah-engah.
Oh my God, dia cewek yang tadi ku injak kacamatanya!
Kak Glen yang ada di dekat pintu pun mendatanginya.
"Gapapa, sante aja, oh iya, anak baru harus berpasangan untuk malam keakraban, nama kamu siapa?", Kak Glen menanyainya.
"E-Eliza", dia menjawab dengan lirih.
"Oke, siapa yang berpasangan dengan Eliza?", kak Glen bertanya ke semua anak baru.
Aku lalu mengancungkan tangan kananku ke atas sambil memasang muka cool. Tapi dalam hati aku sungguh deg-deg an karena masih merasa bersalah kepadanya. Duhh.
Aku segera berjalan ke arah mereka dan menyadari Eliza sudah memakai contact lens hitam. Mungkin dia malu matanya coklat kehijauan, mata orang Indonesia kan banyak yang hitam atau coklat gitu.
Andai dia tau orang Indo sendiri malah pake contact lens warna warni biar lebih gauulz... tapi ga cocok. Hahaha~
"Ohh, Anna ya, so pasanganmu Eliza, ntar kamu jelasin tentang briefing tadi, oke?", kak Glen tersenyum sok charming dan berlalu ke arah senior lain.
Shit. Aku grogi, pikirku dalam hati. Ohh no, kenapa aku jadi berbicara seperti Sassy? Kill Sassy later.
"Hai, aku Anna, met kenal", aku mengulurkan tanganku kepadanya.
"Eliza, mm-met kenal juga", dia menyalamiku dengan cepat.
Aku lalu memandanginya, dia hanya tersipu malu dan menunduk. Aku jadi tidak enak dan tiba-tiba merasa panas.
"Sorry ya tentang kejadian tadi, aku janji akan mengganti kacamat-", kata-kataku belum selesai karena Eliza memotongnya.
"It's okay, g-ga perlu, uhmm, apa saja hal perlu ku ketahui tentang briefing tadi?", Eliza bertanya tapi tetap tidak memandangku.
Aku lalu menjelaskan garis besar briefing tadi kepadanya karena kini senior menjelaskan tentang apa saja yang perlu disiapkan untuk malam keakraban dan pelantikan yang akan diadakan hari Jumat sore sampai Minggu siang walaupun sudah ada detailnya di selebaran yang dibagikan untuk anak baru. Yang jelas, kami akan menginap 2 malam di kampus. Yay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses and Butterflies (On Editing)
Teen FictionGxG story Anna x Eliza Very slow update!