Anna POV
Aku beneran datang pagi ke rumah Eliza. Kami semalam chat-an dan aku janji datang setelah sarapan. Aku hanya memakai t-shirt, cardigan, celana pendek santai plus sandal.
Baru beberapa kali aku mengetuk pintu, Eliza sudah membukanya untukku.
"Morn...", belum sempat aku mengucapkan selamat pagi, tanganku segera di tarik olehnya dan dia juga langsung menutup pintu.
"Hei, hei, ada apa..Elzz?", tanyaku berjalan di belakangnya. Dia masih menggenggam tanganku dengan kencang pula. Uhh.
"You're late!!", ucapnya terlihat marah.
"Oh, haha, tadi, umm, ada panggilan alam gitu deh, jadi.."
"Sit!", suruhnya setelah kita sampai dapur.
"Oo...keee", aku pun langsung duduk dan bertanya-tanya dia mau ngapain!
"I'm hungry!!", katanya setelah duduk disebelahku.
Aku pun langsung tersenyum dan kemudian tertawa.
"Ihh, serius. Pokoknya Anna harus masakin sarapan sebagai hukuman!", lanjutnya masih sewot.
"Just that? Hmm, that will be easy", kataku sambil berdiri dan melihat isi kulkas.
"Yayy"
"Aku buatin yang gampang yah?"
"Anything will be fine Anna"
Akupun lalu menggoreng telur, membuat sandwich, dan menyiapkan susu hangat untuknya. Dan dia terus memperhatikan dan menatapku sembari aku masak. Membuatku grogi setengah mati.
Setelah selesai, seperti biasa dia minta disuapin. Sumpah dia itu manjaa banget sama aku! But what can I do? I can't resist her.
"Aa, I'm full", katanya setelah melahap semua makanan.
"Good. Jadi aku bisa pergi kan sekarang?", candaku sambil membereskan piring.
"Hey, pa'an sih. Enak aja. Ga boleh, ga boleh pergi!!!"
"Kenapa?", godaku.
"Anna kemarin bilang mau nemenin seharian kaannn?"
"Oh ya?", aku lalu pura-pura lupa gitu.
"Hmm, you tease me, aren't you?", dia pun sudah menyadari kalau aku cuman menggodanya.
"Uhum, a little bit"
"How dare you...", katanya lalu gelitikin aku. Otomatis aku langsung menghindarinya dan sedikit berlari. Kami pun kejar-kejaran di dalam rumah.
"Hahaha, ampunn, Elizaaa, stop, stop!!", aku pun memohon ampun karena aku ga tahan di gelitikin.
"Hemm, sinii, ga ada ampun!!"
Tak berapa lama kita pun duduk di sofa karena capek, dia juga capek. Tapi kita saling tersenyum satu sama lain karena merasa konyol.
"Emm, Aku haus ni. Anna mau minum juga ga?", tawarnya.
"Boleh"
"Bentar ya", dia pun berdiri dan menuju dapur. Oh iya, dia hari ini memakai tees longgar yang jatuh plus denim hotpants. Umm, she's the one who teasing me actually!
Tak berapa lama dia memberikan segelas air padaku. Aku langsung meminumnya dan merasa lega.
"So, apa yang akan kita lakukan hari ini?", tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses and Butterflies (On Editing)
Teen FictionGxG story Anna x Eliza Very slow update!