Anna POV
Ugh, she hugs me!
Aku masih ngos-ngosan karena berlari kesini. Tadi aku ketiduran dan begitu bangun, aku langsung cuci muka dan berlari kesini. Nafasku aja masih ga beraturan naik turun. Dan dia malah memelukku.
Mana pelukannya tuh erat. Sangat erat!
"Emm, Elz, I can't breathe", ucapku setelah beberapa saat.
Dia lalu melepas pelukannya dan berkata, "Ma-maaf"
Ah, wajahnya merah. Dia terlihat kurusan, tapi tetap cantik sih. Dia memakai kemeja putih gading dan celana jeans pudar. Eh, tunggu, dia habis nangis kah? Hmmm..
"A-ayo ke dalam dulu. Mau minum apa?", tanyanya sambil berjalan ke dalam. Aku mengikutinya di belakang.
"Apa aja boleh", aku menjawab cepat karena jujur aku emang haus.
"Iya, du-duduk aja dulu", katanya masih terlihat canggung.
Aku pun juga canggung keless dan ga tau mau ngomong apa. Aku langsung duduk sambil memegangi kedua lututku yang rasanya lemas. Bukan karena tadi habis berlari sih, tapi karena grogi banget.
Eliza lalu kembali dengan membawakan dua gelas coklat hangat dan sebotol air mineral. Aku langsung meminum air mineral itu banyak-banyak dan merasa lega.
Eliza langsung tertawa melihatku.
"Ups, kelihatan banget ya kalau aku haus?", ucapku sedikit malu.
"Iyahh, haha, gapapa kok Anna. Kamu lucu"
"Gitu ya, hee"
Ah, suasananya lumayan mencair nih. Untunglah. Huft.
Eliza lalu duduk di dekatku.
Dan balik lagi aku jadi grogi. Aish. Ya gimana, jarak kami duduk cuman dua jengkal tangan.
Setelah beberapa saat, aku dan Eliza berbarengan berkata, "Kamu..."
Damn.
"Kamu duluan deh yang ngomong Elz", aku pun memberinya kesempatan untuk bicara duluan.
"Kamu baik-baik aja?", tanyanya.
See. Pertanyaannya sama dengan yang mau aku tanyakan!
Aku pun tersenyum, "Iya, kamu sendiri?"
"I'm fine too"
"Kamu kurusan tau ga!"
"Oh ya? Olly juga bilang gitu sih kapan lalu"
"Hmm, lukamu gimana?"
"Ah, ini cuman tinggal bekas aja sih", dia lalu menyentuh pelipis dan meraba bagian bekas jahitan lukanya.
Lalu tanpa sadar aku mendekat dan berkata, "Sini coba liat"
Aku lalu melihat bekas jahitan yang ada di pelipis kanannya dan merabanya dengan jariku perlahan, takut malah melukainya atau gimana.
Dan saat akan berbicara lagi, Eliza tiba-tiba mendongak dan menatapku. Shit, wajahnya sangat dekaatttt!
Aku pun kaget dan mau mundur lagi ke tempat semula saat tanganku di genggam olehnya dengan cepat.
Jantungku langsung berdebar kencang ga karuan!
Detik berikutnya dia mengangkat tanganku dan meletakkannya di pipinya. Lalu dia memejamkan mata sambil berkata, "I miss you"
Oh my..
Apa yang dia lakukannnnn? Aaaa.
Tubuhku tiba-tiba kaku dan bibirku rasanya kayak di lem. Tidak bisa berkata sepatah katapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses and Butterflies (On Editing)
Novela JuvenilGxG story Anna x Eliza Very slow update!