Part 27

205 10 2
                                    

“Liam, aku ingin berdua saja dengan Elf, jadi sebaiknya kau pulang atau aku akan menelpon Louis supaya dia mengusirmu?”

Niall tidak bisa berhenti mengomel kepada Liam yang nekad meninggalkan mobil mewahnya di sekolah hanya untuk pergi ke toko bunga bersama Niall.

            “Hei, aku akan membantumu supaya berbaikkan dengan Jasmine, kau tahu reputasiku di depan Jasminekan?” Liam merayu, dia melingkarkan lengannya di bahu Niall namun Niall segera menepisnya keras-keras, ingin sekali dia melempar kawannya itu ke kanal dan menenggelamkannya sambil berharap ada buaya yang berenang disana.

            “Aku bisa memperbaiki semuanya sendiri tanpa bantuanmu, Liam kau benar-benar pengganggu,”

            “Apa kau yakin? Aku lebih tahu Jasmine daripada dirimu.”

            “Aku sudah cukup tahu tentang Elf dan aku tidak butuh bantuanmu, sebaiknya sekarang kau pulang dan membantu ayahmu menggosok berlian dari Afrikanya karena aku sudah punya rencana dengan Elf. Aku sudah meminta izin dari Louis untuk pergi dan menutup toko satu jam lebih awal,”

            “Kalian mau kemana?” Liam melompat, berdiri tepat di hadapan Niall, mereka berhenti melangkah dalam waktu bersamaan. Niall mendengus, Aku menyesal pernah meminta bantuan dari orang ini. menyusahkan.

            “Rahasia, yang jelas aku tidak akan membiarkanmu mengacaukan semua rencanaku. Jadi sekarang sebaiknya kau pulang, kau sudah menghadap ke arah yang benar,”  Niall bergerak ke belakang Liam dan mendorongnya hingga beberapa langkah lalu berjalan cepat meninggalkan Liam yang masih penasaran.

***

            Sebatang ranting patah di bawah sepatu Zayn yang melesak pada rerumputan basah, bunga-bunga ungu bermekaran di beberapa sela, memberikan nuansa tersendiri pada setiap mata yang melihatnya namun sama sekali tak mampu mengubah hati dan pikiran Zayn yang dibuat mengeras akibat perdebatannya dengan Harry tadi di sekolah. Dia masih tidak bisa menyimpulkan sebuah kemungkinan yang layak dipertimbangkan sebagai penyebab perubahan sikap Harry kepadanya beberapa hari ini. Harry sudah mengakui bahwa segala hal bersumber darinya namun bukan dia yang bersalah, lalu apa masalahnya?

            Seekor burung terbang rendah, melintas tepat di depan mata Zayn lalu terbang cukup tinggi untuk hinggap pada sebatang pohon, Zayn memperhatikan burung itu hingga lenyap di balik rerimbunan daun, menyisakan kicauan merdunya. Zayn memutuskan untuk duduk di bawah pohon itu, bersandar pada batangnya yang lumayan besar sebagai wujud pertumbuhannya selama bertahun-tahun.

            Elf membiarkan Niall menggandeng tangannya untuk memasuki kawasan sekolah Niall meskipun pada dasarnya dia merasa tidak nyaman berada di keramaian itu apalagi saat beberapa orang memperhatikan keberadaannya, dia merasa terkucilkan oleh setiap tatapan mata manusia yang tertuju kepadanya namun keberadaan Niall di sampingnya membuatnya merasa lebih aman daripada sebelumnya setiap kali dia berada di tengah keramaian orang-orang yang tak dia kenal.

            Langkah keduanya, Niall dan Elf terhenti di depan sebuah pintu, sepi di sekitar tempat itu tapi Niall masih tetap memeriksa untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain disana selain dirinya dan juga Elf. Niall mengulurkan tangannya, menggenggam knop pintu dan memutarnya secara perlahan supaya tidak menimbulkan suara. Pintu terbuka dan Niall langsung mengajak Elf untuk melangkah masuk bersamanya. Elf menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan yang didominasi warna putih itu sementara Niall menutup pintu rapat-rapat. Elf memperhatikan setiap benda yang mengisi ruangan. Berbagai alat musik mulai dari berbagai jenis gitar yang jumlahnya mencapai enam buah disusun secara berderet di sisi ruangan sebelah kanan, di sebelahnya ada jajaran bass yang jumlahnya lebih banyak daripada gitar. Alat musik tiup tertata rapi dalam rak di sebelah kiri ruangan. Tepat di tengah-tengah ada kursi-kursi yang menghadap tepat ke sebuah panggung setinggi kurang dari satu meter, satu set drum berada di sudut panggung sebelah kanan dan sebuah piano klasik berada tepat di tengah-tengah panggung.

BEWhere stories live. Discover now