Part 1

109K 3.8K 38
                                        

Chelsea POV

Kenalin, gue Chelsea Alberta Louis.
Gue rasa, kalian semua udah pada tau kalau gue adalah peran utama di cerita yang tidak nyata ini.

Oke, gue mulai.

Eh, sebelum gue mulai, gue mau kenalin geng gue dulu ye.

Oke guys, gue punya geng. Sebenarnya, namanya sih Wanted, tapi orang-orang sering panggil kami Bad Girl. Sebenarnya lagi, gak geng sih, bisa dibilang squad?

Nih, gue kenalin satu-satu ke kalian ya. Mereka jomblo kok, silahkan dipilih bagi yang merasa dirinya ganteng.

Camilla Bond.
Cantik udah pasti, pintar, otaknya kadang rada lemot, dan tergila-gila sama Justin Bieber.

Katty Cath.
Cantik? Gak usah ditanya. The queen of Mathematic. Suka warna pink.

Pricilla Agatha.
Cantik? Masih nanya? Kalian pasti udah tau apa jawabannya. Manis, suaranya bagus banget. Oke, gue bingung sama namanya yang kebalikan dari artis yang bernama Agatha Pricilla.

Ashley Smith.
Cantik? Gak usah dijawab ya.

Oke, sekian.

"Ini tuh, nanti dipangkatin, baru dikali dua. Kalau udah dapat, baru di-akar pangkatin." ucap Katty.

Yap, gue lagi belajar Matematika. Gue selalu mikir, kenapa Matematika harus ada? Emangnya nanti kalau kita udah gede, jadi Ibu Rumah Tangga, trus melakukan pekerjaan rumah gunain aljabar gitu? Kagak kan?

"Eh, lo udah ngerti belom?" tanya Katty.

"Gue? Ngerti? Gak." jawab gue.

"Mati ae lo sana." ucap Katty malas.

Tring Tring Tring

Akhirnya, bunyi juga tuh lonceng. Semua murid mungkin pada ke kantin, tapi geng gue lain. Kami duduk di samping kantin yang menghadap langsung ke matahari yang panasnya kebangetan.

"Sumpah, gue tau ini najis, tapi gue harap ada gitu satu fans gue ngasih gue minum." ucap gue.

"Na to the jis." ucap Camilla.

"Panas banget. Gue cium dan gue jadiin pacar deh, cowok yang kasih gue minum." ucap gue yang gak sepenuhnya serius.

"Lah, udah kayak dongeng ae." ucap Pricilla.

"Yaelah, Chels, lo mau nunggu sampai kapan juga, gak bakal ada yang kasih lo minum." canda Ashley.

"Ya bagus kalau gak ada, gue gak harus nyium orang." ucap gue sambil memasang headset dan meng-scroll aplikasi Instagram.

"Nih, minuman buat lo!"

Gue melihat ke asal suara itu.

Boy.

Bagi yang belum tau, Boy itu musuh gue. Bukan musuh, cuma gue gak suka aja lihat dia. Dia itu songong.

"Lo gak mau ambil?" tawar Boy sekali lagi.

Ambil gak ya?
Ambil gak ya?
Ambil aja deh, kalau kata mama sih, rezeki gak boleh ditolak.

"Thanks." Dengan berat hati gue yang gak nyampe 1kg, gue mengucapkan kata-kata keramat kepada Boy.

"Ketus amat, Neng." Sialan si Jack, pake goda-goda gue segala.

"Thanks ya, Boy." ucap gue dengan menjijikkan yang dibalas Boy hanya dengan senyuman.

"Gue tunggu ciuman lo, calon pacar gue." kata Boy sebelum pergi.

Setelah Boy pergi, Camilla langsung menatap gue menahan ketawa, "Hai, calon pacar Boy." goda Camilla.

"Mati gue, sumpah, gue mati." ucap gue menyumpah.

"Udahlah, lo ikutin aja alur cerita dia." ucap Pricilla.

"Iya, haha. Ngakak gue." ucap Ashley sambil tertawa puas.

"Dia ganteng kok, gak jelek. Harusnya lo bersyukur kalau dia yang kasih lo minum. Coba satpam mesum yang kasih lo," ucap Katty.

Iya sih, dia ganteng.

"Yaudah sih, gue mah ayok-ayok aja." ucap gue.

"Nah, gitu kek. Itu baru Chelsea yang gue kenal. Haha." ucap Camilla.

"Kuy, balik ke kelas, calon pacar Boy." ucap Pricilla.

Shit.

disini lah kisah cinta mereka dimulai.

MAAF GAK JELAS, SOALNYA BARU PERTAMA KALI BUAT NOVEL. HOPE YOU LIKE IT.

VOTE AND COMMENT

From A Little DrinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang