Part 20

29.3K 1.4K 20
                                    

Author POV

"Coba deh lo tanya sama Lucas, dia kan adik tirinya Boy." ucap Aaron santai.

"Wait, what!? Lucas adik tiri Boy!? Jadi, mamanya yang nikah sama papanya Boy!?" teriak Chelsea kaget.

Mereka hanya mengangguk. Chelsea langsung meninggalkan kantin dan berlari ke kelas untuk mencari Lucas.

"Hosh.. Hosh.. Lucas mana?" ucap Chelsea sesak nafas.

"Di taman kayaknya, tadi gue lihat." jawab salah satu teman Chelsea.

Chelsea langsung berlari ke taman mencari Lucas. Meskipun ada rasa gengsi untuk menghampiri Lucas, tapi apa boleh buat, ini semua demi Boy.

"Lucas! Lo kasih tau gue sekarang Boy dimana!" ucap Chelsea langsung to the point.

Lucas langsung terkejut saat mendengar pertanyaan Chelsea "Tau dari mana lo, gue ada hubungan sama Boy?"

"Gak penting! Sekarang cepat kasih tau gue dimana Boy!" kukuh Chelsea.

"Dia kecelakaan. Dia lagi koma sekarang di rumah sakit. Lo tau? Ini semua terjadi karena dia cari lo. Lo beruntung punya dia." jawab Lucas.

Chelsea terdiam, air mata nya sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Lo kenapa gak bilang daritadi!? Lo jahat, Cas, lo jahat!" ucap Chelsea berlari meninggalkan Lucas.

Chelsea yang sedah menangis segera berlari ke kantin menghampiri kawan-kawannya.

"Boy.. Kecelakaan, dia masuk rumah sakit." ucap Chelsea tersendat-sendat.

Mereka semua menganga. Ashley, Pricilla, Camilla, dan Katty langsung menenangkan Chelsea.

"Sabar, Chels, udah jangan nangis lagi." ucap Katty.

"Iya, Chels, nanti kita jenguk Boy sama-sama." ucap Camilla.

"Jangan nangis dong, nanti gue ikutan sedih." ucap Ashley.

"Kalian mau jenguk Boy kan? Kami ikut, kita bolos aja." ucap Pricilla kepada teman-teman Boy.

Mereka bersemban pun jalan mengendap-ngendap agar dapat bolos.

Mereka berhasil keluar dari sekolah dan langsung tancap gas ke rumah sakit tempat Boy dirawat.

Saat sampai di rumah sakit, Chelsea langsung berlari menuju kamar inap Boy. Dia langsung masuk ke kamar Boy tanpa izin.

"Siapa kamu?" tanya papa Boy.

"Saya Chelsea, om." ucap Chelsea sendu.

"Kamu anak William? Lebih baik kamu jauhin Boy. Saya tidak akan merestui hubungan kalian." ucap papa Boy dingin.

Chelsea menatap papa Boy. Muka papa Boy tampak angkuh. Sedangkan mama tiri Boy, ia tampak sangat iba sekali melihat Chelsea.

"Tapi om, saya mau jenguk Boy, om." ucap Chelsea ragu.

"Keluar! Boy baik-baik saja tanpa kamu." ucap papa Boy.

"Sudahlah, pa. Biarkan saja dia menjenguk Boy." ucap mama tirik Boy dan tampaknya itu berhasil.

"10 menit." ucap papa Boy lalu berjalan ke arah pintu.

Chelsea langsung memeluk tubuh Boy yang terbaring kaku.

"Boy, maafin gue, Boy. Lo cepat sadar ya." ucap Chelsea.

Lalu teman-temannya masuk ke kamar Boy. Mereka tampak sedih melihat Chelsea.

"Chels, lo yang sabar ya. Boy pasti cepat sadar kok kalau lo temani dia di sini." ucap Aaron.

"Gak bisa, Ron. Papa Boy gak izinin gue dekat-dekat sama Boy. Papa gue musuhnya papa Boy." ucap Chelsea.

Mereka terdiam.

"Papa Boy keluar negeri! Lo bisa di sini sebebas lo! Dia nitipin Boy sama kami." ucap Jack.

Chelsea hanya tersenyum kecil.

***

Sudah 4 hari Boy tak kunjung sadar. Sudah banyak teman-teman Boy yang berkunjung melihat keadaan Boy. Dan hari ini, giliran kelas Chelsea yang menjenguk Boy.

"Boy, cepat sadar dong! Sekolah gak seru kalau gak ada lo!" ucap cowok gila 1.

"Chelsea juga kesepian gak ada lo!" ucap cowok gila 2.

Mereka tertawa kemudian ditegur oleh wali kelasnya.

"Shh, kalian ini ya! Teman lagi sakit masih aja diketawain! Ini rumah sakit!" ucap bu Dori.

"Bu, udah jam 4 nih, kita pulang bu?" tanya anak cewek yang bernama Nina.

"Baiklah, anak-anak mari kita pulang. Chelsea, kamu di sini kan?" tanya bu Dori.

"Iya, bu." jawab Chelsea.

"Kami pulang dulu ya, nak." ucap bu Dori.

"Kami temani lo di sini ya." tawar Camilla.

"Thankss, guys!" ucap Chelsea memeluk kawan-kawannya.

Saat mereka masuk, Chelsea duduk di samping Boy dan memegang tangan Boy. Chelsea merasa kalau tangan Boy bergerak.

"Guys! Tangan Boy bergerak!" ucap Chelsea penuh harapan.

Mereka berempat langsung berjalan ke tempat Boy dan benar. Boy menggerakkan tangannya. Chelsea langsung memanggil dokter. Dokter memeriksa keadaan Boy. Saat dokter keluar dari kamar Boy "Bagaimana keadaannya, dok?" tanya Chelsea.

"Dia sudah sadar dan amnesianya kemungkinan akan berlangsung lama." ucap dokter.

"Amnesia, dok?" tanya Chelsea syok.

"Iya, karena benturan yang cukup keras pada bagian kepalanya, Boy mengalami amnesia sementara. Saya duluan, ya." jawab dokter.

Chelsea langsung masuk ke kamar Boy dan memeluk Boy.

"Boy, aku kangen banget sama kamu!" ucap Chelsea meneteskan air mata.

"Siapa kamu? Mana amanda?" ucap Boy.

Kata-kata Boy sangat membuat Chelsea sakit hati.

'Gak penting banget ya gue di hidup lo Boy?' batin Chelsea.

"Aku pacar kamu, Boy. Amanda itu mantan kamu." ucap Chelsea tegar.

"Lo pacar gue? Pacar gue itu Amanda! Lo jangan bohong!" bentak Boy kepada Chelsea.

Kawan-kawannya terkejut mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Boy.

"Aku perawat kamu, Boy." ucap Chelsea tersenyum miris.

"Nama lo siapa?" tanya Boy.

"Chelsea. Kamu istirahat gih, kamu kan baru sadar." ucap Chelsea tegar.

"Makasih." ucap Boy.

"Aku keluar dulu ya, sweetdream my prince." ucap Chelsea.

'My prince? Gue pernah dengar kata-kata itu, tapi di mana?' batin Boy.

"Auuu!!" Boy memegang kepalanya.

Chelsea yang mendengar rintihan Boy langsung membalikkan badan "Kamu kenapa?"

"Gapapa, gue mau istirahat." ucap Boy.

Chelsea keluar dari kamar Boy dan disambut dengan tatapan iba dari teman-temannya dan teman-teman Boy.

"Kok kalian ada di sini?" tanya Chelsea kepada Alex and the geng.

"Tadi Camilla telpon gue pas Boy sadar." jawab Alex.

"Chels, lo yang sabar ya. Kita bakal bantuin lo buat ingatin Boy sama lo." ucap Aaron sedih.

"Dia cuma amnesia sementara kok, Chels." tambah Jack.

"Gue gapapa kok, jadi perawat dia aja udah senang." ucap Chelsea tersenyum miris.

"Kita makan yok, Chels, lo pasti laper." ajak Ashley.

Chelsea hanya mengangguk lemah.

DUH KASIHAN BANGET CHELSEA :(( KIRA-KIRA BOY BAKAL INGAT LAGI GAK YA SAMA DIA?

VOTE AND COMMENT!

From A Little DrinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang