Part 19

29.3K 1.4K 21
                                    

Author POV

"Pada jumat malam kemarin, telah terjadi kecelakaan antara mobil Lamborghini dan sebuah truk pembawa ikan. Diduga Lamborghini tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah berlawanan sehingga menabrak truk pembawa ikan. Sekarang korban telah dibawa ke rumah sakit." ucap seorang pembawa berita.

Chandra langsung kaget melihat mobil Lambhorgini tersebut adalah milik Boy.

"Maa, paa! Tengok tuh!" teriak Chandra histeris.

"Kenapa sih, Chan?" tanya mama.

"Itu bukannya mobil Boy ya?" tanya Chandra.

"Astaga, iya itu mobil Boy!" ucap mama histeris.

"Kita harus kasih tau Chelsea, pa! Boy pasti butuh Chelsea." ucap Chandra.

"Jangan, kondisi Chelsea masih drop. Kalau kita kasih tau, nanti kondisinya makin drop." ucap papa menghela nafas.

"Chandra ke atas dulu ya, pa. Mau kasih bubur ke Chelsea." ucap Chandra sembari menaiki tangga.

"Ma, papa mau ke rumah sakit jenguk Boy dan mau ngomong sedikit sama papanya Boy." ucap papa Chelsea.

"Mama ikut ya, pa?" tanya mama.

"Mama di sini aja, jagain anak-anak. Papa pergi dulu ya, ma." ucap papa mencium kening mama.

"Iya pa, hati-hati." ucap mama.

William pun melajukan mobilnya ke rumah sakit tempat Boy dirawat.

***

"Pasien yang namanya Boy Albert William kamarnya nomor berapa ya, sus?" tanya papa Chelsea.

"Nomor 590, pak." ucap suster.

"Makasih ya, sus." ucap papa Chelsea.

Papa Chelsea pun berjalan menuju kamar perawatan Boy. Belum saat dia sampai, dia melihat sosok sahabat kecilnya. Kevin.

"Udah lama kita gak jumpa." ucap papa Boy (Kevin).

"Iya, gimana kabar anak kamu?" tanya papa Chelsea (William).

"Anda ada peduli apa tentang anak saya?" tanya Kevin.

"Boy mencintai anak saya dan anak saya mencintai Boy. Lupakanlah masa lalu kita, Kev, demi anak-anak kita." ucap William.

"Apa urusannya dengan saya? Saya sudah menjodohkan anak saya dengan Amanda dan saya tidak sudi jika anak saya menikah dengan anak anda." ucap Kevin meninggalkan William.

'Maafin papa, Chels. Papa gak berhasil ngebujuk papanya Boy.' batin William.

Sementara itu, Kevin masuk ke ruangan dokter.

"Bagaimana kondisi anak saya, dok?" tanya Kirana yang tak lain dan tak bukan adalah mama tiri Boy.

"Terjadi benturan keras di kepalanya dan kemungkinan besar dia akan mengalami amnesia sementara dan beberapa tulangnya ada yang retak." ucap dokter itu menunjukkan hasil ronsen Boy.

Mama Boy hanya mengangguk-angguk pelan dan papa Boy tampak tak acuh dengan kondisi Boy.

Chelsea POV

Boy kemana? Kok dia gak ngabarin gue? Oh, mungkin dia lagi cari cincin kawin buat dia sama Amanda.

"Chels, nih bubur lo." ucap Chandra.

Aaa emang abangku perhatian banget.

"Bang, suapinn." ucap gue manja.

"Ogah, makan sendiri." ucap Chandra.

From A Little DrinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang