chapter 36

605 31 3
                                    

Skip atas bukit.
"Knp km ajakin aq bwt dtng ke sini?" Tanya aida.
"Karna ini tempat yg cocok bwt ngucapin SELAMAT ULANG TAHUN AIDA NYA GW YG TERSAYANG." Teriak pangeran. Tiba2 kembang api menyala dan melesat ke langit dan membentuk tulisan
"I LOVE YOU FOREVER, AIDA".
"Km sweet bgt sih, ran" ujar aida sambil menitikan air mata.
"Emang gw gula apa loe bilang sweet?" Tanya pangeran.
"Jgn mulai lg deh, ran." Jawab aida
"Mulai apanya?" Tanya Pangeran
"Kelemotan km." Jawab aida singkat sambil pergi.
"Enak aja loe bilang gw lemot. Aida, loe mw kemana sih?" Tanya Pangeran sambil mengejar aida.
"Arggggh, Pangeran tolong." Teriak aida
"AIDA" teriak Pangeran sambil berlari
Terlihat sakti memegang tangan aida dari belakang dan meletakan pisau di leher aida.
"Santi eh maksud gw sakti loe mw apain aida nya gw?" Tanya Pangeran
"Klo aida ga bisa jd milik gw. Maka dia juga ga bisa jd milik loe pangeran." Jawab sakti sambil hendak menggoreskan pisau di leher aida. Namun aida menggigit tangan sakti. Begitu pegangan tangan sakti terlepas aida segera lari ke arah pangeran dan memeluknya.
"Arrgh" teriak sakti kesakitan.
"Loe ga apa2, aida?" Tanya pangeran
"Aq takut, ran." Jawab aida
Sakti bangkit dan berlari kearah aida dengan pisau yg terhunus. Pangeran yg menyadari hal tersebut langsung berbalik sehingga pisau tersebut mengenai punggung pangeran. Darah keluar baik dri punggung dan mulut pangeran.
"Pangeran" teriak aida

Skip hutan
Thea berlari dan berhenti didekat sebuah pohon sambil menangis. Galang datang dan menyentuh pundak thea.
"loe ga bisa melepas kemarahan loe dgn cara seperti ini, the. Klo loe nangis karna gw maka  hapus air mata loe. Seperti yg gw bilang dulu sama loe." Pinta galang
"Lang, klo ada orng lain diluar sana yg lebih membutuhkan km." Ujar thea sambil berurai airmata.
"Maksud loe apa the?" Tanya galang.
"km tanya aja sama diri km sendiri." Jawab thea
"Apa karna td loe liat gw lagi nyuapin sheila?" Tanya galang.
Thea tidak berkata apa2. Dia hendak pergi meninggalkan galang.
"The, tunggu. Loe ga bisa langsung pergi kayak gini. Lebih baik kita selesaikan dulu ……" ujar galang dipotong oleh thea.
"Hubungan kita maksud km?" Tanya thea.
"Bukan itu maksud gw, the." Ujar galang.
"Aq tau km pasti lebih memilih sheila ketimbang aq." Ucap thea sambil pergi meninggalkan galang.
"Bego bgt sih, gw. Si thea ngapain sih ngeliat gw nyuapin sheila. Lagian gw jg. Apa gw terlalu sibuk ngurusin sheila? aduh, Sampai gw lupa sama thea." Ucap galang sambil hendak mengejar thea.
Namun galang mendengar teriakan aida dri atas bukit ia pun membatalkan niatnya untuk mengejar thea dan menuju ke atas bukit. Thea berhenti dan menengok ke arah belakang ia berharap galang mengejarnya untuk meminta maaf. Namun thea malah melihat galang berbalik pergi berlawanan arah dengannya.
"Apa cuma segitu arti aq bwt km, lang? Padahal aq berharap km ngejar aq trus minta maaf sama aq." Ujar thea yg akhirnya memutuskan untuk kembali ke penginapan dengan berurai air mata.

Skip atas bukit
"Aida, pangeran kenapa?" Tanya galang begitu ia sampai diatas bukit.
"Sakti" jawab aida sambil menunjuk ke arah sakti yang masih berdiri didekat mereka.
"4 L buat loe, sak." Ujar galang sambil menunjukan 4 jarinya ke arah sakti.
"Apaan 4 L?" Tanya sakti
"LOE LAGI LOE LAGI. Loe ga bosen2 yah bikin keluarga gw menderita. Td siang loe ngincer nyawa gw skrng nyawa kakak gw mw loe apa, sak?" Tanya galang balik sambil bersiap melawan sakti.
"Hati2, adik ipar. Dia bawa pisau." Ujar aida
"Adik ipar?" Tanya Galang
"Galang maksud aq galang." Jawab aida.
"Cie cie loe udah berani manggil gw ade ipar." Ujar galang sambil menunjuk-nunjuk kedua jari telunjuknya ke arah aida.
"Apaan sih km, lang?" Tanya aida sambil menunduk    
"Tumben loe nunduk biasanya a cuma Pangeran yg bisa bikin loe nunduk, aida. Loe suka sama gw?" Tanya galang.
Sakti kesal karena merasa diacuhkan. Ia kemudian menghunuskan pisaunya ke arah galang.
"Bukan saatnya bercanda, GALANG AWAS DIBELAKANG KM." Teriak aida memperingatkan galang klo sakti akan menusuknya seperti yg ia lakukan pada pangeran.
"Arrrrrgh......" teriak galang
"Galang" panggil aida
Ternyata galang berhasil menangkap pisau yg akan digunakan sakti untuk menusuknya. Darah menetes dri telapak tangan galang.
"Loe ga akan bisa nusuk gw." Ujar galang
"Galang, tangan km." Ucap aida.
"Ga papa, skrng gw minta loe bawa pangeran ke rmh sakit. Biar sakti gw yg urus." Pinta galang sambil terus menahan pisau sakti agar tidak menusuk ke tubuhnya dengan menggunakan kedua tangan nya.
Aida membopong tubuh pangeran sambil meletakan tangannya di luka pangeran agar darah tidak banyak yg keluar.
"Loe ga akan bisa kabur dari gw, aida." Ujar sakit sambil mendorong pisau yg ditahan oleh tangan galang agar menusuk tubuh galang.
"Aida, cepet pergi. Sakti lawan loe itu gw. Arrgggh" teriak Galang kesakitan karena pisau sakti semakin dalam melukai telapak tangannya.
"Loe… punya nyali juga ngelawan gw." Ucap sakti sambil melepaskan pisau yg dipegangnya dan kemudian melemparkannya.
"Loe ga tau aja gw lama dicimande." Ujar galang.
"Ngapain loe di cimande?" Tanya sakti.
"Jualan kacang. Yah, latihan silat lah." Jawab galang.
"Loe masih bisa bercanda yah. Tp kali ini loe ga akan bisa lg bercanda." Ancam sakti sambil mengeluarkan sebuah botol dari saku jaketnya.
"Apaan tuh loe mw ngajakin gw minum? Sayang sekali gw udah insaf. Gw ga mw minum2 lg. Nanti sunshine gw marah sama gw." Ujar galang bercanda lg.
"Loe liat ini" ujar sakti sambil meneteskan cairan yg ada didalam botol itu ke jaketnya sendiri. Tampak jaket itu melepuh seperti terbakar.
"Wow, loe bisa sulap. Loe pasti muridnya pak tarno yah?" Tanya galang masih bercanda.
"Loe bisa serius dikit g? Lama2 ngobrol sama loe. Gw bisa kena darah tinggi." Ujar sakti kesal.
"Yah, klo darah loe tinggi tinggal dituruni.n aja apa susahnya coba?" Tanya galang.
"STOP" Teriak sakti yg sudah sangat kesal pada galang.
"Wah, gw tau tuh lagunya. Klo ga salah lagunya kayak gini. STOP KAU MENCURI HATIKU HATIKU. STOP KAU MENCURI HATIKU." Ujar galang sambil joged.
Karena galang terus bercanda maka sakti langsung memberitahu galang isi dri botol yg sedang dibawanya.
"Ini adalah air keras. Loe bayangin aja bila cairan ini kena ke kulit loe." Ucap sakti.

You're My Sunshine Chapter 1 Sampai 50 (Season Satu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang