chapter 9

869 36 0
                                    

,*kami jg tidak bermaksud memberi anda pilihan yg sulit. Tp kami rasa anda harus melakukan ini karena alat penopang hidup itu yg memberikan kehidupan pada putra anda. Jika tanpa alat tersebut putra anda sudah meninggal.* ujar dokter
,*beri saya waktu untuk berpikir dan memberitahu keluarga saya.* ujar pak yahya
Pak yahya keluar dri ruangan dokter dengan raut wajah yg sangat sedih. Pak yahya tidak ingin kehilangan putra nya. Dilain pihak pak yahya jg bingung bagaimana cara ia harus memberitahu keluarganya tentang hal ini.
,*bagaimana, pi? Apa yg dokter katakan pada papi soal keadaanya galang?* tanya mami
,*papi harap mami bisa kuat mendengar nya.* jawab papi.
,*mami janji mami akan kuat. Apa yg dokter katakan, pi?* tanya mami
,*dokter menyarankan papi untuk melepas semua alat penopang hidupnya galang. Karena galang semakin lama dia tidak merespon lg obat yg diberikan oleh dokter dan jika kita tetap mempertahankan alat tersebut maka sama artinya kita membuat galang menderita.* jawab papi kembali berlinang air mata.
,*kita tidak boleh mencabut semua alat penopang hidupnya galang, pi.* ujar pangeran.
,*ia, om. Klo kita mencabut alat penopang hidup itu sama artinya kita membunuh galang.* ujar tobi.
,*om, thea mohon sama om jangan cabut alat penopang hidup galang.* pinta thea.
,*tp kalian hrs memikirkan galang. Tidak kah kalian berpikir klo galang menderita karena memakai semua alat itu.* ujar papi sambil menunjuk ke arah galang.
,*tapi papi.. mami g sanggup kehilangan galang yg nyatanya di depan mami dia masih bernapas.* ujar mami sambil menangis.
,*bukan hanya mami yg merasa begitu papi jg merasakan yg sama.* ujar papi sambil memeluk mami untuk menenangkan mami.
,*kenapa loe diem aja saat alat penopang hidupnya galang akan dicabut itu berarti galang akan mati dan loe g bisa milikin galang, nay?* tanya ken.
,*bukan urusan km, ken.* jawab nayla
Pak yahya bersiap untuk menandatangi surat izin untuk mencabut alat penopang hidupnya galang.
,*om tunggu. Galang pasti akan sadar. Om lihat saja.* ujar thea sambil berlari ke ruang rawat galang.
,*cloudly, aku mohon km untuk bangun sekarang jg. Ayo bangun... * teriak thea sambil mengguncangkan tubuh galang.
,*cloudly, bangun!!!* Teriak thea.
Sementara pak yahya dan yg lain hanya bisa melihat dibalik kaca. Dan mereka pun menangis melihat perjuangan thea untuk membuat galang bangun. Namun kerena ruangan tersebut kedap suara maka mereka tidak bisa mendengar apa yg thea ucapkan. Tp hanya nayla dan ken yg tidak menangis sementara yg lain menangis.
,*gw heran klo loe cinta sama galang. Knp loe ga berbuat seperti yg thea perbuat sekarang, nay?* tanya ken.
,*udah aq bilang itu bukan urusan km, ken.* jawab nayla.
,*pasti loe ga cinta kan sama galang? Loe hanya ingin milikin dia aja.* tanya ken.
,*jangan suka asal nebak.* jawab nayla.
,*ya udah. Dibanding boring mending kita ke kantin aja yuk. Loe pasti lapar kan?* ajak ken
,*baiklah.* ujar nayla

(Skip ruang rawat galang)
,*cloudly, km bangun g!! Buktiin ke semua orng klo km itu Orng yg kuat, km bisa sadar detik ini hari ini. Aq minta sama km bangun, cloudly. Aq mohon ...., cloudly. Km tau aq ga bisa hidup tanpa km. Please bangun demi aq sunshine km, cloudly.* ujar thea sambil menangis di dada galang. Tanpa disadari oleh thea keluar air mata dri mata galang.
,*aq mohon km bangun skrng.* ujar thea.
Tiba2 tangan galang bergerak dan mengusap kepala thea.
,*papi coba lihat tangan galang bergerak. itu tandanya galang sudah sadar dri koma nya.* ujar mami bahagia
,*ayo kita masuk kedalam. Gw udah kangen ama galang.* ujar tobi
,*tp kan yg diperbolehkan masuk itu cuma 1 orng.* ujar pangeran.
,*tdk apa2 klo kalian ingin masuk tp harap memakai baju yg rumah sakit sediakan.* ujar suster.
,*tuh kan boleh, ran. Lets go.* ujar tobi.
,*km ikut ga, aida?* tanya pangeran.
,*aq sama anjani nunggu disini aja. Nanti pengap lg karna banyak orng yg masuk kan kasihan galang yg baru aja sadar.* jawab aida.
Mereka pun masuk ke dalam ruang rawat inap. Didalam ruang rawat Galang masih mencoba untuk membuka matanya dan akhirnya mata galang terbuka perlahan.
,*galang akhirnya km sadar.* ujar mami
,*ia loe sadar jg bikin gw parno. Gw takut kehilangan loe.* ujar tobi.
,*km bikin papi khawatir aja, lang.* ujar papi
,*km emang orng yg kuat.* ujar pangeran
,*akhirnya doa aq terkabul km sadar jg dri koma, lang.* ujar thea.
,*kalian siapa?* tanya Galang
,*loe ga inget sama kita.* ujar tobi
,*lang, coba km ingat2.* ujar pangeran
,*pi, gimana ini galang ga ingat sama kita?.* ujar mami cemas
,*ran, coba km panggil dokter.* pinta papi
Pangeran pun keluar dri ruang rawat galang dengan terburu2.
,*ada apa? Apa galang baik2 saja?* tanya aida.
,*maaf, aida. Tp aq tidak ada waktu untuk menjelaskan ke kamu nanti jg km akan tahu bagaimana keadaan galang.* ujar pangeran sambil berlari untuk memanggil dokter.
Tak lama kemudian nayla dan ken kembali ke ruang tunggu di depan ruang rawat galang. Mereka pun melihat dokter dan jg suster yg berlari dan masuk ke dalam ruang rawat galang.
,*wah kayaknya bentar lg loe bakalan kehilangan galang, nay.* ujar ken.
,*woy, klo ngomong disaring dulu gih sana. Ngedoain orng tuh yg baik2.* ujar anjani.
,*gw lg ngomong ke nayla bukan ke loe. Atau jangan2 loe suka lg sama gw makanya klo gw lg ngomong ma orng. Loe selalu pengen ikutan.* ujar ken.
,*ih, gr. Amit2 gw bisa suka sam loe.* ujar anjani.
,*udah ga usah bertengkar ini di rumah sakit. Malu dilihatin sama orng.* ujar aida.

You're My Sunshine Chapter 1 Sampai 50 (Season Satu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang