chapter 43

703 25 0
                                    

"Galang, diem ga km?" Tanya thea.
"Tengsin, loe tengsin hahaha." Ujar galang
Thea berhenti dan kemudian berbalik ia menghampiri galang. Thea langsung menyikut perut galang.
"Arrrgh, sakit. Kok sekrng loe doyan nyikut perut gw?" Tanya galang
"Maka nya klo ngomong tuh jgn sembarangan." Jawab thea sambil pergi meninggalkan galang.
"Apa yg dibicarakan sama pak penghulu pada kalian?" Tanya pak yahya
"Wejangan bagaimana cara mendapatkan keturunan, pi." Jawab galang dan langsung mendapatkan sikutan dri thea
"Arrgh" teriak galang.
"Km knp, lang?" Tanya bu rani
"Ga papa, mi." Jawab galang
"Kan aq sudah bilang jangan bicara sembarangan." Bisik thea.
"Ini" ujar oma sambil menyerahkan amplop berwarna putih ke galang.
"Apa ini, oma? Tanya galang.
"Hadiah bwt pernikahan km. Yg harusnya sama sheila sambil memandang thea dengan tatapan yg tajam
"Tiket pesawat ke korea? Oma tau aja klo Galang pengen bgt jalan2 ke korea." Ujar galang senang sambil memeluk oma.
"Galang lepasin oma bisa mati karna sesak napas." Pinta oma lestat
"Thea sini peluk oma jg." Ajak galang
"Ga, ga usah km peluk oma." Ujar oma lestat sambil menjauh dri thea yg akan memeluknya.
"Oma, kami berterima kasih karna oma sudah menghadiahi kami tiket pesawat. Sayang, ucapin makasih ke oma." Pinta galang sambil menghampiri thea dan mengecup kening thea untuk menghilang kesedihan thea karna oma tidak mw dipeluk oleh thea.
"oma, makasih." Ujar thea
"udah dulu yah kami mw ke kamar." Ujar galang sambil menggendong thea menuju ke kamarnya yg berada dilantai atas.
"Mw" ujar Pangeran sambil melirik ke arah aida
"Gw pengen jg kayak g2." Ujar ilalang melirik ke arah anjani
"Kalian berdua jangan berpikiran yg enggak2" ujar aida dan anjani bersamaan.
Galang menggendong thea menaiki anak tangga namun baru 5 anak tangga galang terlihat kelelahan.
"Loe berat jg yah." Ujar galang.
"Aq ga gemuk." Ucap thea sambil mencubit pipi galang.
"kok gw dicubit sih? Gw kan g bilang loe gemuk. Gw cuma bilang loe tuh berat." Tanya galang.
"Itu sama aja km ngatain aq gemuk, galang." Jawab thea.
"Akhirnya sampai jg dikamar aq eh maksudnya kamar kita." Ujar galang yang langsung merebahkan diri diatas tempat tidur.
"Aq tidur dimana?" Tanya thea.
"Loe kan istri gw sudah seharusnya loe tidur disamping gw." Jawab galang sambil mengedipkan matanya dan menepuk tempat tidur disebelahnya tanda ia sedang mengajak thea tidur bersama.
"Km dengar kan apa kata pak penghulu td? Kita tidak boleh tidur bersama." Tanya thea
"Kita kan cuma tidur. Gw ga akan berbuat yg enggak2 sama loe, the." Ujar galang
"tetap saja aq harus jaga2." Ujar thea
Dia menuju ke tempat tidur kemudian mengambil guling dan bantal dan meletakkannya tepat ditengah2 tempat tidur "Loe lg ngapain?" Tanya galang
"Bikin pembatas. itu wilayah punya km dan ini wilayah aq klo sampai km melanggar batas wilayah maka km akan dapet hukuman." Ujar thea
"Emang km pikir peta apa? Pake ada batas2 wilayah segala." Tanya galang sambil melepas jasnya dan membuka kancing kemejanya satu persatu didepan thea.
"Arrrggh. Km mw ngapain?" Tanya thea sambil menutup matanya.
"Ya, ganti baju thea. Masa gw mw tidur pake jas?" Tanya balik galang.
"Ya, buka bajunya bisa dikamar mandi kan?" Tanya thea
Timbul niat jahil dibenak galang.
"Mw dikamar mandi ataupun disini apa beda nya sih, the? Tanya galang sambil kembali membuka kancing kemejanya dan menghampiri thea
"Galang jauhin aq." Pinta thea sambil mendorong tubuh Galang
"Arrgh, pelan2 dikit bisa ga. Sakit nih." Teriak galang.
"Makanya km ga usah kayak g2." Ujar thea
"Loe juga harus pelan2, thea. Liat kancing kemeja aq jd copot." Ucap galang.
"Sini aq jahit. Km masukin benangnya ke jarum." Ujar thea.
"Ini susah ga masuk2, the." Ujar galang
"Masukin nya pelan-pelan, galang." Pinta thea

Galang dan thea tidak sadar klo ilalang dan pangeran sedang menguping kegiatan mereka di balik pintu."
"Udah dimulai, kak. Adegannya." Ujar ilalang.
"Mending kita ga usah nguping kayak gini, lang." Usul Pangeran

"Susah lubangnya kecil dan sempit." Ujar galang.
"Sini aq bantu, arrrgh." Teriak thea karena terkena jarum jahit.
"Sakit yah?" Tanya Galang
"Sakit galang pake nanya lg." Jawab thea
"Yang penting skrng udah masuk." Ujar galang
Obrolan antara Galang dan thea membuat ilalang dan pangeran menyangka klo mereka sedang melakukan hubungan suami dan istri.
"Hachim" tiba2 ilalang bersin sehingga galang menyadari klo ada yg sedang menguping dibalik pintu. Galang segera mengacak-acak tempat tidur nya sehingga terlihat sangat berantakan.
"Km ngapain sih?" Tanya thea
"Skrng tutupi badan loe pake selimut seolah2 loe sedang g pake baju." Pinta galang sambil berbisik
"Bwt apa?" Tanya thea yg jg berbisik
"Nanti jg loe akan tau." Jawab galang menghampiri pintu "Kak, kok gak ada suaranya lg?" Tanya ilalang
"Udah, ayo kita pergi. Nanti klo ketahuan galang bisa berabe." Jawab pangeran
Tiba2 pintu kamar galang terbuka baik Pangeran dan ilalang terdorong masuk ke kamar galang.
"Lg ngapain loe berdua?" Tanya galang.
"Nyari koin, Pangeran. Katanya jatuh disekitar kamar loe." Jawab ilalang.
"Kakak" ujar pangeran sambil menjitak kepala ilalang.
"Arrgh, sakit." Ucap ilalang sambil mengelus kepalanya
"Ya udah. Kalian berdua terusin aja. Kita berdua akan pergi." Ujar pangeran sambil menarik tangan ilalang.
"Emang kalian harus pergi. Huss huss sana." Ujar galang.
"Dadah adik ipar" ujar pangeran dan ilalang bersamaan sambil melambaikan tangannya.
Ilalang dan juga pangeran turun ke lantai bawah.
"Gw pengen jg kayak galang." Ujar ilalang dan langsung mendapatkan tendangan dri anjani.
"Arrgh, kok gw ditendang sih?" Tanya ilalang
"Kan aq udah bilang jangan berpikiran yg enggak2." Jawab anjani.
"Aida, kita jalan2 keluar yuk. Katanya pemandangan disini bagus bgt." Ajak pangeran.
Aida mengangguk tanda setuju.

You're My Sunshine Chapter 1 Sampai 50 (Season Satu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang