chapter 50

1.2K 34 3
                                    

Thea melakukan apa yg galang katakan namun pada saat menginjak pedal gas, thea terlalu kencang sehingga mobil langsung melaju dengan cepat.
"Arrrrrgh, gw masih mw hidup." Teriak galang sambil memegang sabuk pengamannya dengan erat.
"Udah, km tenang aja. Kita pasti sampai ..." ujar thea dipotong oleh galang.
"Sampai ke rumah sakit lg. Maksud loe?" Tanya Galang "Bukanlah, lang. Kita pasti sampai ke restoran" Jawab thea sambil melirik ke arah galang.
"Hey, liat ke depan bukan ke gw." Pinta galang.
Selama perjalanan galang dibuat panik oleh thea karena thea sama sekali tidak mematuhi aturan rambu2 lalu lintas.
"Thea, loe klo mw pelan2 harus ke pinggir. ini jalur cepat. Thea, jangan terlalu pinggir kecuali loe mw parkir. Thea, klo loe mw belok pasang lampu sein dulu. Thea, Thea, Thea." Teriak galang.
"Galang berhenti ngasih tau aq. Aq tau kok." Ujar thea sambil melirik galang.
"Udah gw bilang lihat ke depan klo lg nyetir. Thea, awas." Teriak galang saat mobil yg mereka tumpangi masuk ke lajur yg salah. "Udah, biar gw yg bawa skrng pinggirin mobilnya, trus matiin mesin mobilnya." Pinta galang.
"Caranya gimana?" Tanya Thea polos.
"Klo gw ga cinta sama loe udah gw paketin loe ke luar angkasa." Jawab galang setengah berbisik.
"Km ngomong apa?" Tanya thea "Sekarang km pinggirin dulu mobilnya, SAYANG. Trus klo km matiin mesinnya tinggal ditiup aja, SAYANG" jawab galang dengan intonasi yg berbeda pada kata sayang.
Thea membelokan mobilnya ke pinggir jalan
"Bentar aq tiup dulu." Ujar thea
"Ngapain loe tiup?" Tanya galang.
"Kan kata km matiin mesin mobil km mah harus ditiup." Jawab thea polos.
"Ehmmm, dasar lemot. Ucapan gw diturutin lg." Ujar galang "Galang, kok g mati2 sih mesinnya? Napas aq hampir habis nih." Tanya Thea.
"Astagfirullah, ya alloh berikan lah hamba kesabaran." Ujar galang sambil mengusap wajahnya. "Kok malah berdoa?" Tanya thea "Udah ga usah banyak tanya, mesinnya ga usah di matiin. Loe keluar dulu biar gw bisa pindah tempat duduk. Bisa copot jantung gw klo loe yg bawa mobil." Jawab galang.
"Lang, sunroofnya buka yah?" Pinta thea "Ia, Thea, loe belajar mengemudi dimana bareng ken?" Tanya galang.
"Di parkiran rumah sakit." Jawab thea
"Thea, Thea. Ngapain loe pake belajar mengemudi ke si ken? udah tau dia itu lemot. Orang lemot belajar sama orng lemot lg sama aja bohong. skrng dengerin gw biar gw yg ajarin loe, pertama loe harus memperhatikan rambu2 lalu lintas. Seperti yg disana itu klo kecepatan loe dibawah 40 loe mesti ambil jalur kanan, dan ingat klo bawa mobil jangan terlalu pinggir, trus ..." Ujar galang. Menjelaskan rambu2 lalu lintas di korea ke thea
Namun Thea menghiraukan apa yg dikatakan oleh galang. Dia lebih memilih menikmati pemandangan sambil sesekali menyuapi galang makanan.
"Hey, loe dengerin apa yg gw bilang g sih?" Tanya galang sambil melirik ke arah Thea.
"Galang, klo nyetir tuh liat le depan bukan ke aq." Ujar Thea.
(Lah, skrng gw yg dikasih nasehat supaya lihat ke dpn. Mw nangis aja deh gw..) batin galang.
Thea berdiri untuk menikmati pemandangan. Tiba2 angin menerbangkan syal yg sedang dipakainya.
"Syal aq. Galang, berhenti." Pinta thea "Knp?" Tanya galang memberhentikan mobilnya.
"Syal aq terbang." Jawab thea sambil turun dari mobil
"Kita kan tinggal beli lg. Susah amat dibanding ngambil syal loe yg nyangkut di pohon kayak g2." Usul galang.
"Ga, pokoknya aq mw syal itu." Ujar thea sambil menunjukan muka memelas.
Mw tidak mw galang turun dari mobil dan menghampiri Thea yg sedang melompat2 untuk menggapai syalnya.
"Sampai lebaran monyet jg loe ga akan bisa menggapai syal itu." Ujar galang.
"Trus gimana dong?" Tanya thea "Jongkok" pinta galang.
"Apa?" Tanya thea "Gw minta loe jongkok. Biar gw bisa naik ke pundak loe dan ngambil syal loe." Jawab galang.
"Lah, kok aq? Aq kan cwe seharusnya km yang jongkok, lang." Tanya thea
"Loe mw syal loe kembali ga? Klo ga ya udah." Jawab galang sambil berbalik hendak pergi kembali ke mobil.
"Baik, ayo naik" pinta thea sambil berjongkok.
Galang kembali dan membantu thea berdiri.
"Gw cuma bercanda kali, the. (Sambil berjongkok) ayo naik." Pinta galang
Thea tersenyum dan kemudian kemudian naik ke pundak galang.
"Berat, knp loe makin berat? berapa berat badan loe skrng?" Tanya galang
"Hey, ga sopan nanya berat badan ke cwe." Jawab thea.
"Gw kan cuma pengen tahu aja." Ujar galang
"Lang, maju dikit. Tangan aq masih ga sampai." Pinta thea
Galang menuruti permintaan Thea.
"Lang, km terlalu depan. Mundur sedikit. (Galang mundur) maju sedikit (galang maju) eh mundur lg." Pinta thea
Galang kesal karena dia disuruh maju, mundur, maju, mundur lg. Maka ia menurunkan Thea dri pundaknya.
"Loe dari td nyuruh gw maju, mundur, maju, mundur. Mang loe pikir gw syahrini apa?" Tanya galang.
"Ia kan tangan aq ga sampai, lang." Jawab thea
Galang kemudian pergi menuju mobilnya dan mendekatkan mobilnya ke bawah pohon.
"Nih, loe naik aja ke atas mobil. Cape pikiran sama badan gw klo loe suruh maju, mundur, maju, mundur trus." Ucap galang.
Thea naik ke atas mobil dengan memakai sepatunya. "Yeay, akhirnya syal aq kembali jg." Ujar Thea senang sambil melompat2 diatas mobil galang.
"Arrrgh, mobil gw." Teriak galang yg kaget mobilnya kotor "Lang, lihat aq bisa ngambil syal aq kembali." Ucap thea sambil turun dari atas mobil.
"Loe senang, gw sedih. Liat mobil gw. Seharusnya loe buka dulu sepatu loe. Gw ga mw tau loe harus bersihin mobil gw sampe bersih nanti sesudah kita ketemu dengan ilalang dan anjani." Ujar galang sambil masuk kedalam mobil.
"Lah, km kan g nyuruh aq bwt lepas sepatu aq." Ucap Thea yg jg masuk kedalam mobil.
"Seharusnya loe sadar sendiri." Ujar galang.

You're My Sunshine Chapter 1 Sampai 50 (Season Satu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang