XXXI - Camping (2)

849 68 3
                                    

Aprilia Vallery

Masih bersama saya hari ini, Aprilia Vallery. Kali ini, saya akan menceritakan sebuah kesalahan fatal pada lomba memasak tadi. Saya, Aprilia Vallery, salah memasukkan bumbu, sodara-sodara. Harusnya saya memasukkan gula 1 sendok teh. Tapi, saya malah memasukkan garam 1 sendok makan.

Cih, aku ketularan Ryo. Oke, lupakan.

Jadi, ceritanya, sekarang, aku dan semuanya memandang juri yang memuntahkan makanan kami yang baru mereka cicipi.

Sebenernya, setelah dicicipi, sisa makanan buat makan siang. Tapi kalo udah gini nggak mungkin kan? Yaudah, dibuang deh. Buat makan siang, Nisha masak nasi goreng pake bahan sisa tadi.

Selesai masak nasi goreng, kita membawanya ke deket tenda. Disitu kan ada batu gede. Lumayan buat tempat naruh makanan. Dan disitu nggak panas.

"Siapa tadi yang masukin garem 1 sendok makan hah!? Kan gue bilang 1 sendok teh. Siapa yang masukin micin setengah sendok? Padahal gue bilang masukin micin. Juga, siapa tadi yang masukin garem ke es teh?" Chiza mulai ngomel-ngomel lagi deh. Padahal juga sampai.

"Gue" aku mengangkat tangan.

"Gue juga" Shera mengangkat tangan.

"Kami juga. Haha. Lumayan buat ngusilin juri" Ryo, Julio, Julius, dan Ken mengangkat tangan lalu bertos ria. Dan mereka mendapat hadiah jitakan dari Chiza dan Viena.

"Lumayan pala lu peyang!?" teriak Chiza. "Udahlah. Capek gue lama-lama!"

"AKHIRNYA CHIZA TAU KATA CAPEKK!!" Sahut Zio. Padahal dia nggak ikut dimarahin. Kan dia nggak salah apa-apa. Jelas aja nggak salah, orang dia nggak ikut masak. Cuma duduk-duduk sambil maen hape bareng Rian dan Ken.

"AKHIRNYA CHIZA CAPEK JUGA YA TUHAN" sahut Ryo.

"COBA NGOMONG SKALI LAGI KALO BERANI!!" teriak Chiza.

"Ampun nyonya" sahut mereka berempat sambil bergaya-gaya menyembah.

"Apa salah hambaMu ini sampai bisa punya temen aneh bin ajaib kek mereka?" sahut Viena.

"Pertunjukan yang lumayan" komentarku sambil meneruskan makanku.

"Lumayan buat koleksi video gue" sahut Shera sambil mengutak-atik kameranya. Sementara Nisha hanya tertawa kecil.

Dari tadi, Nisha sama Kazu asik pacaran. Waktu lomba masak aja juga. Ckck.

"Nah, yang tadi nggak ikutan masak-masakan, nyuci piring" sahut Dareen.

"Yang tadi salah masukin bumbu juga! Gue nggak mau tau!" tambah Chiza.

"Ya nggak bisa gitu dong! Gue nggak setuju" sahut Julius.

"Gue juga!" sahut yang lain. Aku sama Shera mah diem aja. Aku nggak mau nyari mati bro! aku juga lagi nggak mood debat.

"Mau protes!?" teriak Chiza. Bosen lama-lama denger Chiza teriak.

Kami semua menggeleng.

"Bagus..bagus. Nah, punya gue udah selesai nih" kata Dareen menyerahkan piringnya pada Ken.

"Kok lo ngeselin sih!?" sahut Ken yang terpaksa menerima piring kotor tersebut.

"Kok Dareen sama Chiza kompakan sih!?" sahut Julio menirukan nada bicara Ken. Lalu, Dareen dan Chiza bertos ria.

Apa Cuma aku yang nyadar kalo Shera dan Zevan menatap Daree sinis. Walaupun Cuma sekilas sih. Kalo Shera, mungkin cemburu. Tapi, masa sih? Huh, itu lewat aja. Gampang itu. Nah, kalo Zevan? Ini perlu dipertanyakan. Nanti aku introgasi curut satu itu.

The Guardian SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang