XLI - One

1K 62 38
                                    

..oOoOo..

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu
Bukan tentang itu

Karena aku tahu bahwa semua yang ada
Pasti tiada pada akhirnya
Dan kematian adalah suatu yang pasti

Dan kini giliranmu untuk pergi
Aku sangat tahu itu

Tapi yang membautku tersentak sedemikian hebat
adalah kenyataan bahwa kematian
Dapat memutuskan dalam diri seseorang

Sekejap saja
Lalu rasanya mampu
Membuatku menjadi nelangsa setengah mati

..oOoOo..

Ramalan masa depan bisa diubah, tapi tidak dengan masa lalu.

**************

Anggota The Guardian School mencari Nisha diberbagai tempat. Mulai dari yang terlihat sampai yang tidak terlihat sekali pun. Pasalnya, 1 jam yang lalu, mereka mendapat surat pemberitahuan. Em, kira-kira seperti ini isinya. 'find and catch me.'

Sudah pasti pengirim surat itu adalah pelaku penculikan number two. Yeah, begitulah mereka menyebutnya.

Karena surat bajingan itu, mereka mencari dengan ganas, menggunakan seluruh kemampuan mereka. Vall dan Shera-yang tidak biasa berlari menggunakan heels-sampai melepas heelsnya. Jika sempat, mungkin mereka juga mengganti pakaian mereka. Uh, bayangkan, berlari kesana kemari dengan pakaian seperti itu.

Oke, lupakan soal heels atau dress. Perioritas utama mereka saat ini adalah menemukan Nisha. Mereka yakin, dia masih ada disekolah. Satu lagi. Tentu saja mereka juga akan menggagalkan 'kutukan'. Tapi bagaimana? Membunuh tidak sebercanda itu. Mereka tidak akan pernah menodai tangan mereka dengan darah orang lain. Dan, yang berhak mengambil nyawa seseorang hanya Tuhan Yang Maha Esa. Manusia tidak punya kuasa itu.

"Gimana?" tanya Chiza. Mereka berkumpul di tengah aula, karena tempat itu yang paling dekat dengan tempat mereka mencari.

Mereka semua menggeleng. "Gue udah nyari ke segala penjuru sekolah. sampe tempat disekapnya Vall dulu juga" lapor Ken. Chiza dan Kazu mendecak kesal. Mau bagaimana lagi? Nisha orang yang sangat berharga bagi mereka. Sahabat yang hanya ada 1 di dunia.

"Kita cari lagi" perintah sang ketua, Dareen.

"Gue telfon bantuan terpercaya" sahut Vallery lalu mengutak atik ponselnya yang bernama Hepi. Lalu semua berpencar.

Vallery menelpon 4 bersaudara untuk membantunya. Ia mempercayai mereka walaupun baru beberapa hari bertemu. Ia juga percaya, mereka tidak bakalan terkena bahaya. Mereka pasti bisa mengatasinya.

Setelah 4 bersaudara mengiyakan, Vallery langsung berlari menuju gedung serba guna diikuti Zio dan Kazu dibelakangnya. Ke lab biologi lebih tepatnya, karena instingnya bilang, ada sesuatu disitu. Tidak ada salahnya mencoba kan?

BRAK..

Vallery yang sampai duluan langsung membuka pintu secara kasar. Saat ini, dia butuh pelampiasan kekesalannya. Matanya memandangi segala sesuatu di lab itu dengan tajam. Seolah-olah tidak membiarkan satu inci pun terlewatkan dari pandangannya. Sampai pandangannya menangkap sesuatu. Dengan cepat, ia berlari ke arah tersebut.

Cela dibelakang lemari kayu. Pasti ada sesuatu disitu karena lemari itu lebih maju dari biasanya.

Akhirnya, Vall menggeser lemari itu dengan tergesa-gesa, membuat beberapa isinya terjatuh dan menimbulkan suara. Zio dan Kazu yang mendengarnya langsung membantu Vallery.

The Guardian SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang