Author POV
Suasana rumah di keluarga besar Meshach kembali berantakan karna 1 anaknya. Samuel Meshach.
"Mah, dasiku mana?"
"Mah, sepatuku mana?"
"Mah, caranya presentasi gimana nanti?"
"Mah, aku harus bilang apa ke investor itu?"
Suara teriakan Samuel benar-benar memekakan telinga dan membuat Adam yang baru saja meraih kelulusan dengan hasil terbaik itu merasa kesal. Harinya dirusak oleh sang kakak.
"Bang bisa diem gak sih? Berisik amat dah"geram Adam.
"Ya lu lagian kagak mau di ajak ke kantor jadinya kan gw yang ribet"balas Samuel.
"Gw kan capek, Bang. Lu cuma sehari aja gantiin gw udah kelimpungan"ucap Adam melemah.
"Au amat ah. Jangan salahin gw kalo nanti tuh investor pada lari ya"ucap Samuel mengingatkan.
"Terserah"balas Adam cuek.
Pagi ini samuel memang disuruh untuk ke kantor Ayahnya. Membuat lelaki itu kesal setengah mati. Dia fikir Ayahnya bercanda namun ternyata dia salah. Bagaimana bisa seorang model presentasi di depan para investor?? Sepertinya hari ini Samuel akan membuat keluarganya miskin tujuh turunan.
"Sial! Ini hari paling sial dalam hidupku!"gumam Samuel.
🍁🍁🍁
Suasana batin Clara sedang dalam tahap yang tidak baik. Bayangkan saja dirinya hari ini kesiangan untuk pemotretan di pantai.
"Gimana sih kamu? Ah gak becus"teriak Clara menggema di rumahnya yang megah itu.
"Maafkan saya, Nona. Tadi saya di perintah Nyonya untuk tidak membangunkan, Nona"ucap Marni. Kepala maid dirumahnya.
"Ah terserahlah. Gw gak perduli!"ucap Clara ketus lalu berjalan keluar dan segera menaiki mobil sport keluaran terbaru itu.
"Benci banget gw sama hari ini. Arghhh sial!"gerutu Clara di sepanjang perjalanan.
🍁🍁🍁
Tak jauh berbeda dengan Clara. Hari ini Steven pun di kagetkan dengan hilangnya Stella secara tiba-tiba. Setelah kemarin mereka saling diam. Sekarang dirinya harus mencari Stella berada.
"Gadis itu hanya bisa buat susah saja!"geram Steven.
🍁🍁🍁
Langkah kaki Stella terhenti melihat sebuah mobil terparkir di depannya. Dia mengetahui mobil itu. Itu mobil suaminya. Dengan langkah perlahan Stella masuk kedalam restoran itu dan duduk di dekat jendela. Suaminya sedang berbicara dengan beberapa laki-laki dengan serius. Sesekali suaminya akan memberikan kertas dan mulai berbicara panjang lebar.
"Mau pesan apa, Nona?"tanya sang pelayan restoran.
"Aku pesan spaghetti dan jus melon"jawab Stella.
"Baik, tolong ditunggu sebentar ya, Nona"ucap pelayan itu yang dingguki oleh Stella.
Mata Stella lagi-lagi berpusat pada suaminya dan para lelaki di sampingnya. Ada satu yang dikenal olehnya. Lelaki berkacamata yang sedang menatap suaminya dengan tatapan serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] My Wife Stella
RomanceApa yang terjadi jika sebuah pernikahan terjadi tanpa adanya cinta? Pernikahan yang terjadi hanya karna perjodohan semata~ Akankah sepasang suami-istri itu akan bahagia? Jika hanya ada satu pihak saja yang mencinta dan yang di cinta justru mencintai...