🍁 Chapter [25] 🍁

48.2K 1.1K 30
                                    

Stella POV

Kuteringat akan untaian katamu.
Hari dimana pertama kalinya aku bertemu denganmu.
Kau tersenyum pada siapapun yang kau datangi.
Membagi suka hatimu bersama.

Nyatanya hingga detik ini aku masih memikirkanmu.
Setiap tindakan dan tutur katamu mencerminkan bahwa kau tlah berubah.
Tapi hati ini tlah luka yang tak tahu kapan waktu dia kan sembuh kembali.

Aku hanya berharap semoga kau bisa mendapatkan kebahagiaanmu bersama yang lain.

Kulihat kembali buku diary yang tlah lama ku tinggalkan. Baru saja kutuliskan perasaanku padanya. Ya dia kepada mantan suamiku. Steven Vallerosha.

"Nak, doakan agar Ayah selalu bahagia ya sama seperti kita"lirihku kepada David.

🍁🍁🍁

Samuel keluar dari kamar mandi dan melihat sang istri tengah melamun di pinggir kasur.

"Ada apa, sayang?"tanya Samuel.

"Tidak, Mas. Ah ini pakaianmu aku akan tunggu di meja makan ya"jawabku.

Maafkan aku, Mas. Aku masih memikirkan lelaki lain saat bersamamu.
Aku masih perduli pada lelaki lain saat bersamamu.
Aku masih belum bisa melupakannya saat sudah bersamamu. Tolong maafkan aku.

🍁🍁🍁

Di lain sisi, Clara duduk termenung memandang jalanan di bawah. Ia masih berada di apartemen Vino dan tak ada niat untuk pulang kerumah hal itulah yang membuat Vino pusing.

"Makanlah, Clara. Setelah itu aku akan antar kau pulang atau jika kau mau aku akan mengantarmu ke lokasi syuting langsung"ucap Vino.

"Vin, aku ingin disini saja. Bagiku disini tempat yang tenang dan damai. Aku ingin menjernihkan otakku sebentar saja. Masalah syuting aku akan urus nanti"balas Clara.

"Baiklah terserah padamu, tapi aku harus kerja, jadi selama aku pergi aku berpesan jangan berbuat hal aneh di apartemenku ini"lanjut Vino.

"Ya aku mengerti. Terimakasih, Vino"sahut Clara kemudian.

Hatinya masih sakit kala mengingat bagaimana frustasinya Steven saat mengetahui Stella menikah lagi dan melahirkan anak mereka tanpa dirinya. Clara tahu bahwa Steven sebenarnya datang setelah mendapat kabar bahwa Stella masuk rumah sakit karna harus menjalani operasi.

Namun langkahnya terhenti karna melihat wajah Samuel serta orangtua dari mantan istrinya itu. Clara sendiri hadir saat diam-diam mengikuti kemana Steven pergi, akhirnya ia pun mengerti cinta Steven sudah tidak ada baginya. Pintu hati lelaki itu sudah tertutup dan tak ada ruang lagi baginya.

Clara pun kembali memandang jalanan hidupnya sangatlah kacau. Ia bahkan tak ingat kalau ia harus menjalani syuting, di dalam pikirannya hanya ada nama Steven dan segala kehancuran hidupnya.

"Ternyata menikmati kesedihan itu indah. Pantas banyak wanita yang menangis berlarut-larut, aku pun mengerti sekarang"lirih Clara.

🍁🍁🍁

Steven berjalan menuju ruangannya. Ia baru saja mendapat kabar dari sang ayah bahwa cabang perusahaan mereka yang berada di Perancis tengah mengalami masalah.

"Monika, tolong keruangan saya"titah Steven.

Tak berapa lama sosok Monika pun datang dengan raut wajah tegang membuat Steven menghela nafas berat kemudian mengucapkan tujuannya.

"Tenanglah, Monik. Saya tidak akan memakan atau memecat kamu. Saya memanggil kamu ingin menanyakan apakah di sini ada yang fasih dalam berbahasa Perancis?"tanya Steven.

[3] My Wife StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang