🍁 Chapter [32] 🍁

27.8K 739 30
                                    

Samuel POV

Mereka terlihat kaget mendengar suaraku. Benar dugaanku mereka tak menyadari kehadiranku. Aku bukan lagi Samuel Meshach, lelaki baik yang mereka kenal.

Aku ingin memperjuangkan hak milikku. Selama ini Tuhan sudah memberiku umur yang panjang, istri yang baik padaku, serta anak angkatku yang lucu. Aku tidak bisa menyerahkannya. Lebih tepatnya aku belum sanggup kehilangan semua yang kusayangi. Aku ingin mereka ada di sisa hidupku, walaupun David bukanlah darah dagingku namun aku tetap menyayanginya. Apalagi kini Stella tengah mengandung anakku, anak pertamaku. Aku takkan membiarkan Steven mempengaruhi Stella lagi.

"Sebaiknya kita pulang, Stella. Bukankah kau sudah katakan apa yang kau mau?"tanyaku membuat Steven membelalakan matanya.

Dia sangat kaget rupanya? Akan reasksiku? Atau hal lain?

"Hm iya. Tapi bagaimana dengan David? Aku mohon Samuel, Stella pikirkan permintaanku tadi. Aku tau ini terlambat tapi biarkan David tahu siapa aku"jawab Steven.

"Dia bahkan masih terlalu kecil, Steve. Keadaan tidak memungkinkan jika kau ingin membawanya kehadapan orangtuamu. Pikirkan dulu kata apa yang pantas agar tidak menyakiti ataupun menyinggung pihak manapun. Aku rasa kau sedang banyak pikiran, tenangkan dirimu dan jangan bahas tentang ini lagi"ucapku tegas tak terbantahkan.

Bahkan Stella sedari tadi diam dengan mulut terbukanya. Dia mungkin baru tau jika aku bisa seperti ini. Segera kutarik pergelangan tangannya dan memasuki mobil yang terparkir dekat dengan pintu masuk.

"Mas... Aku..."

"Sudah jangan dibahas lagi"

"Tapi kenapa? Kamu tiba-tiba datang dan mengatakan hal itu? Ada apa denganmu?"

"Apa aku salah? Apa aku tidak boleh mempertahankan milikku? Apa kamu tidak melihat cara dia menatapmu? Dia ingin kamu kembali padanya. Astaga!!!"

"Tidak Mas, bukankah Mas Steven sudah berubah. Aku yakin rasa itu sudah tidak ada, Mas"

"Lalu bagaimana denganmu? Apa rasamu padanya juga sudah menghilang? Atau jangan-jangan..."

Stella membulatkan matanya seakan mengetahui apa yang sedang kupikirkan saat ini. Ya. Dia sudah tidak bisa mengelak lagi, aku sudah tidak sanggup menahan rasa sakit di hatiku. Bagaimana bisa Stella istriku menyembunyikan perasaan itu di belakangku, dulu aku akan tetap diam karna kutahu bahwa Stella akan tetap memilihku. Tapi setelah perubahan Steven dan juga sikap keduanya yang membaik tak menutup kemungkinan rasa itu akan kembali hadir. Apalagi dulu Steven sendiri pernah mengakui bahwa ia masih mencintai Stella. Aku takkan bisa diam saja jika seperti ini.

"Jika kamu masih mencintainya maka... Berpisah saja denganku"

"Apa!!! Semudah itu kamu mengatakannya, Mas?"

"Lalu aku harus bagaimana? Tetap diam melihatmu bersamanya? Tetap diam saat dia ingin merebutmu kembali di hadapanku? Katakan aku harus apa, Stella!!"

"Mas... Kamu...!"

🍁🍁🍁

Steven terdiam di tempatnya tak disangka Samuel ada di restoran tadi. Ia tahu permintaannya akan sulit untuk di penuhi.

"Aku harus bagaimana, Mil? Meminta anakku kembali saja sulit apalagi meminta Stella kembali padaku. Aku harus bagaimana sekarang"batin Steven.

Matanya menatap nanar kedepan. Mobil Stella dan Samuel baru saja pergi dari parkiran restoran. Tak lama dirinya pun bangkit dan segera pulang kerumahnya.

🍁🍁🍁

Clara berjalan dengan kaki yang di hentakan. Rasa kesal dan juga jengah karna terus menerus di ikuti oleh seseorang di belakangnya. Dan disaat yang bersamaan dirinya melihat Steven tengah memasuki mobilnya.

[3] My Wife StellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang